Selasa, 25 Oktober 2016

BANYAKNYA KEPALSUAN DI NEGERI KITA INI




Sibolangit, 31 Juli 2016

Apa yang tidak pernah dipalsukan kalau dinegara kita ini. Hampir semua benda/ barang  atau jasa sudah pasti ada KW-nya. Kita sudah semakin sulit membedakan mana yang asli mana yang palsu. Itu semua dikarenakan sudah semakin canggihnya sistem teknologi yang digunakan untuk meniru.
Sudah pasti banyak orang yang  akan dikorbankan jika barang-barang atau jasa tersebut dipalsukan. Mulai dari Vaksin Palsu, Kartu BPJS Palsu, Beras palsu, susu palsu dan banyak lainnya.
Jenis-jenis Profesi juga banyak yang dipalsukan.  Mulai dari adanya polisi palsu atau polisi gadungan, dokter palsu, bahkan guru palsu juga banyak di negeri kita ini. Alih-alih untuk kepentingan dalam meraup keuntungan lebih jika memakai identitas palsu tersebut.
Jika itu polisi palsu, sudah pasti ia akan menggunakan profesi tersebut dalam memeras orang lain. JIka itu yang namanya dokter palsu, sudah pasti menggunakan profesi tersebut, untuk melakukan tindakan medis yang serba asal yang penting uang untuk perobatan yang dikeluarkan mengalir ke kantong pribadinya. Jika itu yang namanya guru palsu, sudah pasti ia menggunakan profesi tersebut untuk meraup keuntungan pribadinya,baik itu keuntungan yang bersifat ekonomi, maupun keuntungan dalam memenuhi nafsu bejatnya.
Kita juga sadar atau tidak sadar juga sering memakai barang-barang palsu. Bukan hanya memakai tapi dengan kesadaran sendiri kita bahkan sering melegalkan barang tersebut. Seperti seringnya membeli kaset CD atau DVD yang palsu, buku-buku palsu, barang-barang elektronik yang juga palsu. Istilah ini lebih dikenal dengan  sebutan  barang-barang bajakan. Kita membeli barang-barang tersebut mungkin dikarenakan kondisi keuangan yang belum baik dan stabil. Sehingga timbul pemikiran yang penting bisa menikmati Kaset atau buku tersebut.
Saya kembali ke Vaksin palsu dan Kartu BPJS palsu. Sebab kedua item ini sedang hits-hitsnya diperbincangkan dingeri kita.  Kasus vaksin palsu yang sudah pasti merisaukan para ibu-ibu yang sudah memvaksinasi anak-anak mereka. Terkhusus saya sendiri juga sebagai seorang ayah, yang sudah selesai memvaksinasi anak kami tercinta. Apakah anakku mendapatkan vaksin palsu tersebut atau memang yang asli. Tidak bisa kupastikan, dikarenakan puskesmas tempat anakku divaksinasi tidak masuk dalam daftar kementerian kesehatan. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya sindikat para pemalsu tersebut sudah masuk. Sebab katanya Sumatera Utara juga masuk dalam daftar para sindikat tersebut. Namun yang jelas daerah mana, kita belum tahu. Pemprovsu seakan-akan langsung memberikan pernyataan bahwa  Sumatera Utara bebas dari pemalsuan vaksin ini. Aku sebagai orang tua hanya bisa berdoa supaya apa yang sudah dimasukkan keanakku merupakan vaksin yang asli.
Memang katanya vaksin palsu tersebut tidak membahayakan anak-anak, sebab kandungan daripada vaksin tersebut tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan. Tapi dampaknya lebih kepada bahwa sianak tersebut tidak akan immune terhadap jenis virus tersebut. Sebenarnya bukan itu yang dipermasalahkan. Kejadian ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun kebelakang, dan artinya sudah pasti banyak korbannya. Dan juga yang terpenting adalah hilangnya kepercayaan masyarakat jika mereka menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dinegeri tercinta ini. Apakah obat-obat atau tindakan medis yang digunakan masih asli atau sudah dipalsukan.
Pembayaran dengan Kartu BPJS juga dipalsukan. Alih-alih untuk meraup keuntungan dari bisnis curang ini. Masyarakat yang tahunya bahwa dengan kartu ini maka akan bisa dilayani oleh rumah sakit, tahu-tahu nyatanya ditolak, sebab kartunya palsu dan tidak terdaftar.
Jika kita melihat semua kejadian-kejadian yang ada, ternyata bidang kesehatanlah yang diserang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dipenghujung dari bulan Juli ini,biarlah kasus-kasus pemalsuan ini berakhir dan kasus-kasus seperti ini tidak terulang lagi di bulan-bulan mendatang.
Apa yang salah?
Dengan banyaknya kepalsuan dinegeri kita  ini, apa yang salah. Apakah dikarenakan bahwa ini adalah tanda-tanda akhir zaman. Bahwa akan banyak kepalsuan yang akan muncul. Mulai dari jenis makanan dan obat-obatan, jasa, hingga  profesi. Dikatakan juga bahwa akan muncul nabi-nabi palsu atau guru-guru palsu yang katanya akan bisa melakukan banyak keajaiban-keajaiban yang akan mencengangkan dunia, sehingga orang-orang akan datang kepadanya dan akhirnya mengikutinya dan bahkan menyembahnya. Orang-orang akan lebih mementingkan dirinya sendiri, selalu kecenderungan hatinya berbuat jahat dan banyak fenomena-fenomena yang terjadi.
Apakah memang kita sudah mulai menyukai akan kepalsuan ini. Atau lebih karena terpaksa menyukainya  dikarenakan sulit untuk mendapatkan yang asli. Kasus ini lebih cocok untuk barang-barang yang bukan dikonsumsi langsung oleh tubuh.
Yang pasti kita tidak akan pernah menyukai yang namanya kepalsuan. Kita akan lebih menyukai yang namanya keasllian. Sebab dengan keaslian tersebut akan membawa yang namanya kebaikan. Dan kebaikan tersebut akan membawa yang namanya kebahagiaan.
Diiharapkan dikemudian hari, kita tidak menjumpai lagi yang namanya KEPALSUAN. Baik itu vaksin palsu, obat-obatan palsu, makanan palsu, dokter palsu, bahkan guru-guru palsu, serta  banyaknya kepalsuan-kepalsuan yang lainnya. Supaya negeri kita ini, tumbuh dengan keaslian, dan semakin berkembang dan menjadi negeri yang menunjukkan Sifat-sifat Keaslian kita yang merupakan corak kita, yaitu Sifat yang saling tolong-menolong, sifat yang ramah dan suka bergotong royong, sifat yang ingin selalu melakukan yang terbaik dalam hidupnya, dan banyak sifat-sifat positif lainnya yang bisa dicapai.

REFLEKSI CATATAN KEMERDEKAAN-KU



17 Agustus 2016

Aku bangga menjadi orang Indonesia.Aku bangga bisa dilahirkan di tanah tercinta ini. Aku bangga melihat para pejuang-pejuang kemerdekaan yang telah berjuang dimasa-masa lalu, dan bangga melihat mereka sekarang, ketika mereka masih aktif sebagai veteran. Terkhusus perayaan kemerdekaan di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Pak Camat terkhusus memanggil para veteran sebagai tamu kehormatan di lapangan Pramuka Sibolangit. Bahkan memberi kesempatan kepada ketua veteran cabang Sibolangit untuk menjadi pembaca teks proklamasi pada detik-detik kemerdekaan bangsa Indonesia. Salut melihat usaha dan kegigihan para pejuang dahulu.
Sekarang Indonesia sudah merdeka, dan di tahun ke-71kemerdekaan bangsa kita ini,telah terjadi banyak hal-hal yang merisaukan kesatuan dan keamanan bangsa kita. Seperti kasus Arcandra, di dalam sebuah program televisi yang ditayangkan selasa malam dengan tema “Aduh Arcandra”, oleh pendapat sang pendukung dari partai yang sama, kasus ini bisa menjadi sebuah Impeachment kepada Sang Presiden kita. Apa itu…Heran melihat argument-argumen yang beliau sampaikan. Memang bagus ketika hanya untuk mempertanyakan sebuah kecolongan ini. Kok bisa kesekretariatan keprisidenan bisa malpraktek dalam memilih menteri-menteri yang akan duduk dipemerintahan sebagai pembantu presiden. Tapi ketika mengatakan ini bisa menjadi sebuah Impeachment, wau hebat sekali. Dan kalau ini terjadi, apakah tidak akan terjadi kekacauan dinegeri kita ini.
Untung Pak Mahmud MD dalam diskusi tersebut, mempertegas tentang sebuah Impeachment menurut undang-undang yang sudah ditetapkan. Dikatakan bahwa Impeachment bisa terjadi jikalau sang Presiden melakukan perbuatan, seperti korupsi, penyupan, pengkhianatan terhadap Negara, melakukan kejahatan besar yang vonisnya diatas lima tahun, dan melakukan perbuatan tercela yang sudah diatur dalam undang-undang.
Gloria-Sang Anak yang multi talent
Didalam diskusi tersebut juga dibahas tentang masalah Gloria. Dikatakan bahwa dia tidak bisa ikut dalam tim anggota paskibraka. Dikarenakan dia memiliki kewarganegaraan Prancis. Sang Bapak adalah orang  Prancis dan Ibunya adalah orang Indonesia. Ketika teman-temannya akan berangkat ke istana untuk persiapan gladi bersih, dibuat suatu usaha supaya dia tidak melihat teman-temannya yang akan berangkat ke istana. Dikatakan bahwa ia harus diperiksa di rumah sakit dan pergi menjumpai seorang deputi yang sudah menunggu disana. Untung Ibunya melihat hal ini, dan menanyakan kok bisa dia ada disini.
Akhirnya didapati bahwa memang dia disengaja untuk ditinggalkan dan tidak bisa mengikuti teman-temannya yang lain. Tapi setelah melihat sore tadi, diacara penurunan Sang Saka Merah Putih, ternyata, ada sebuah keajaiban. Dia ikut terlibat dalam tim paskibraka tersebut. Bisa bertemu dan berbincang-bincang dengan presiden dan wakil presiden. Bahkan oleh Pihak Kemenpora akan menunjuk Gloria sebagai duta dalam hal kepemudaan nantinya. Sungguh prestasi yang luar biasa.
Segala usaha yang dilakukan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh, pasti akan membuahkan hasil. Meskipun ada tantangan dan rintangan yang menghadang, tidak menjadikan itu sebagai pintu yang sudah tertutup dan tidak bisa dibuka lagi. Namun, melihat rintangan yang seperti itu, pasti ada maksud dibalik itu semua. Dan ternyata memang benar, Gloria memiliki pencapaian yang lebih jika dibandingkan dengan teman-teman paskibraka yang lainnya.
Didalam mengisi kemerdekaan kita ini, kita sebagai pemuda juga harus ikut ambil andil. Tidak boleh berdiam diri saja, dan pasrah menerima nasib. Hidupku sudah begini, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Aku hanya bisa sampai disini. Aku sudah tidak bisa berkembang lagi. Tidak..tidak..itu tidak boleh kita lakukan sebagai pemuda. Tapi kita harus berani mengambil sikap dan membuat sebuah keputusan bahwa hidupku tidak boleh hanya sampai disini, tapi aku harus bisa mencapai next level lagi. Aku harus bisa bertumbuh, dan aku harus bisa berubah kearah yang lebih baik lagi.
Mari kita membuat sebuah karya yang nyata, yang bisa berguna bagi diri kita sendiri dulu, dan kalau bisa berguna bagi keluarga. Dan ditingkatkan lagi, bisa berguna bagi bangsa kita tercinta ini. Terkhusus buat para atlet-atlet yang sedang bertanding sekarang di pesta olahraga olimpiade di Rio-Brasil. Mereka sudah menunjukkan perjuangan yang luar biasa. Berharap tim bulu tangkis ganda campuran kita, bisa mendapatkan emas. Sehingga bisa mengharumkan nama bangsa kita ini dan disaksikan oleh seluruh dunia. AMIN

SALAHKAH AKU TIDAK CUTI-Sebuah Pemikiran Tentang Sikap Ahok



                                                   Sumber Gambar : teman.ahok.com

Tayangan salah satu stasiun televisi baru-baru ini selalu menampilkan sisi lain dari pada salah satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Ahok sang incumbent. Beliau mengatakan untuk tidak cuti, dan selalu saja dicari orang-orang yang mungkin sama dengan pemikiran stasiun televisi tersebut untuk bisa menegasikan dan bahkan akhirnya membuat suatu kesimpulan bahwa pernyataan yang dikeluarkan itu pasti salah. Kesimpulan tersebut seakan-akan menjadi sahih ketika yang mengeluarkan pendapat adalah orang-orang yang memang berkompeten dibidangnya.
Salahkah aku untuk tidak mengambil cuti, ketika aku ingin berjuang untuk rakyat, salahkah aku untuk tidak cuti, ketika aku ingin mengawal proses perancangan pembuatan anggaran pendapatan belanja daerah. Salahkah aku untuk tidak cuti ketika semua yang aku kerjakan dianggap sebagai sebuah keanehan bagi orang-orang yang memang ingin tetap mempertahankan jabatan dan posisinya. Dan menganggap bahwa cuti yang telah dibuatkan menjadi undang-undang tersebut merupakan suatu anugerah bagi sang incumbent.
Ahok memandang undang-undang untuk cuti bukan sebagai suatu kesempatan dalam mengkampanyekan segala visi dan misinya. Tapi lebih memandang kepada apa yang bisa aku kerjakan bisa membuat rakyat Jakarta semakin sejahtera. Melihat kepada omongan atau perkataan beliau sebelum keluarnya undang-undang ini juga mengatakan, bahwa ketika  seandainya Ahok tidak terpilih lagi dalam  pilkada yang akan berlangsung di tahun 2017, ia masih punya kado untuk pemerintah selanjutnya yaitu APBD yang sudah diketok palu. Artinya pemerintah selanjutnya hanya bisa melanjutkan programnya sesuai dengan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang sudah ditetapkan. Tidak bisa lagi mengotak-ngatik lagi rancangan-rancangan tersebut. Dan kalau mau, itu bisa dilakukan ditahun depannya, di tahun 2018.
Makanya sang incumbent kita ini, ngotot untuk tidak cuti. Alasannya jelas supaya bisa mengawal RAPBD tahun di 2017. Sebab memang banyak sekali peluang-peluang kecurangan yang akan bisa dilakukan seandainya beliau memang benar-benar cuti. Terbukti dari kasus UPS yang masih ditangani oleh pihak kepolisian. Adanya permainan anggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang ingin mencari keuntungan lebih. Dengan alasan tidak ingin kecolongan lagi dalam soal-soal anggaran ini.
Jelas memang orientasinya, bukan mengada-ada. Dan bukan juga karena ingin melawan hukum. Sebab memang hukum dibuat supaya ada garis batas-batas dari tindakan seseorang, atau sekelompok orang maupun organisasi. Proses hukum yang dilakukan juga sedang berjalan. Dengan menggugat kembali ke MA tentang undang-undang yang mengharuskan calon dari incumbent untuk cuti.
Ada suatu perbedaan yang mencolok dari Ahok  dengan pemimpin-pemimpin daerah lainnya. Sementara dengan cuti ini, mereka bisa semakin tancap gas dalam berkampanye, sementara ahok tidak. Orang mengeluarkan banyak uang untuk bisa mengumpulkan orang, sementara Ahok tidak. Orang ingin selalu berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan berbagai cara, sementara Ahok tidak. Malahan beliau mendorong supaya  pemimpin-pemimpin daerah yang terbaik dan berprestasi untuk ikut dalam proses demokrasi di Jakarta. Supaya sama-sama bisa membangun Jakarta ini semakin lebih baik lagi.
Seharusnya undang-undang dibuat, dengan memperhatikan banyak aspek yang harus dipenuhi. Sehingga tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan bahkan memicu konflik tertentu. Terkhusus juga mengenai undang-undang untuk cuti bagi sang incumbent yang ingin mencalonkan kembali. Janganlah menjadi sebuah alat dimata orang lain, untuk menjatuhkan dan bahkan menyudutkan akan keputusan yang diambil oleh beliau. Sebab pemberitaan-pemberitaan yang tidak berimbang yang semakin sering dan massif dilakukan oleh televisi swasta tertentu memang  cukup bisa melemahkan bahkan menguras tenaga dalam mengambil langkah selanjutnya. Beruntung Jakarta memiliki Ahok yang merupakan pemimpin yang kuat, tegas,  berani dan jujur.
Mari kita semakin dewasa lagi memandang dan menilai mana pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat dan mana yang bekerja untuk dirinya sendiri atau golongannya semata. Dan diakhir dari masa jabatannya akhirnya rakyat bisa berkata, oh inilah pemimpin yang sejati, oh inilah pemimpin yang benar-benar memperhatikan rakyat kecil, oh inilah pemimpin yang benar-benar membuat kesejahteraan dan kemakmuran bagi daerah yang dipimpinnya. Diakhir dari tulisan ini, marilah kita memilih pemimpin yang bisa membawa kemajuan, pemimpin yang tidak goyah terhadap tudingan-tudingan miring, pemimpin yang bisa membawa perbedaan dari pemerintah sebelumnya dan menunjukkan banyak prestasi.  Bukan memilih orang-orang yang suka melakukan kampanye hitam dengan melakukan tudingan-tudingan yang berujung kepada fitnah serta menggunakan aspek SARA dalam kampanyenya.
Marilah kita menjadi pemilih yang cerdas, pemilih yang tidak mau diimingi-imingi oleh-oleh oknum-oknum tertentu. Mari kita sukseskan pemilihan di tahun 2017 ini yang sudah ada didepan mata kita.

Betulkah Masih ada Orang Sakti di zaman ini


Catatanku di hari Rabu, 5 Oktober 2016
                                                       Sumber : daerah.sindonews.com

Kasus tertangkapnya Kanjeng Dimas Taat Pribadi dari Probolinggo, merupakan salah satu kasus dari berbagai macam kasus yang serupa yang pernah terjadi. Alih-alih dianggap memiliki kekuatan sakti yang katanya bisa mengadakan bukan menggandakan uang, hanya dengan menyentuhkan tangan semata kepada gepokan-gepokan kertas biasa. Dan setelah dijamah, kertas-kertas tersebut berubah menjadi uang benaran.
Kemudian juga dengan mengambil sejumlah tanah pada suatu wadah, ketika menuangkan minyak yang disediakan oleh pihak Kanjeng Dimas. Maka katanya tanah tersebut juga akan mengeluarkan sejumlah barang-barang berharga. Bisa berupa perhiasan seperti emas atau perak, dan banyak hal-hal lainnya. Yang tentunya untuk mendapatkan minyak tersebut harus mengeluarkan sejumlah mahar yang tentunya tidak sedikit. Sang Kangjen juga membuat banyak inovasi dalam bisnisnya tersebut supaya banyak orang-orang menjadi percaya dan akhirnya mengakui bahwa dia memang adalah orang yang betul-betul sakti. Yang mampu melakukan hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Tapi akhirnya beliau ditangkap oleh Kepolisian Negara Indonesia tercinta ini. Dengan awal tuduhan kepadanya adalah telah melakukan pembunuhan terhadap anggotanya yang telah menghianatinya. Kemudian kasusnya semakin berkembang lagi, menjadi kasus penipuan. Penting untuk dipertanyakan, dimanakah kesaktian beliau. Benarkah dia memiliki kesaktian tertentu. Masih berupa tanda Tanya besar. Sebab uang-uang yang pernah diubahkannya, sampai saat ini belum pernah dipublikasikan oleh pihak yang berwenang apakah uang itu asli atau palsu.
Dan Kanjeng Dimas Taat Pribadi sendiri juga mengklaim kepada pihak kepolisian maupun kepada masyarakat banyak lainnya bahwa dirinya adalah benar-benar orang sakti, yang mampu melakukan hal  itu semua. Sehingga Bapak Faisal dari Anggota Komisi III DPR menganggap beliau adalah betul-betul orang sakit bukan sakti. Ternyata kalau dilihat-lihat perbedaan, jika dilihat dari tulisan Bahasa Indonesia, antara sakti dengan sakit, perbedaannya hanya sedikit sekali. Yaitu dengan mengubah urutan suku kata terakhir saja, dari huruf - t kehuruf – iรจ -ti menjadi it.
Kalau kita interpretasikan secara bebas, ternyata dekat hubungannya antara sakti dengan sakit. Kalau tidak sakti, yah berarti sakit. Dan kalau tidak Sakit yah berarti dia Sakti.
Yang lebih mengherankan sekali, ternyata banyak masyarakat kita yang sudah kena makan umpan beliau. Dan akhirya percaya. Bukan hanya dari masyarakat biasa dan kecil saja, tapi sudah sampai kepada golongan pejabat  bahkan aparat hukum negara kita. Dari yang berintelektual rendah hingga sampai kepada orang yang berintelektual tinggi. Mempercayai dan mengklaim bahwa benar Sang Kanjen Dimas itu adalah orang sakti. Bahkan rela untuk meninggalkan jabatan atau posisinya, hanya untuk memperkatakan bahwa beliau itu tidak layak untuk mendapatkan status hukum saat ini. Dan supaya kasusnya bisa dipercepat.
Mereka akhirnya memberikan sejumlah mahar tertentu, yang tentunya tidak sedikit, dan kalau diakumulasikan bisa mencapai ratusan milyaran uang yang akan disetorkan kepada Sang Kanjen Dimas Taat. Ternyata selidik demi selidik, praktek yang dilakukan oleh beliau sudah lebih dari lima tahunan berlangsung. Artinya sudah lama sekali, orang-orang betul mempercayai beliau. Dan bisa dibilang, sudah lama sekali masyarakat kita dalam masa-masa pembodohan dan pembutaan. Dengan harapan bisa mengejar sejumlah materi yang banyak dan melimpah, dengan hanya mengeluarkan sejumlah mahar sebagai gantinya.
Kembali kepada tulisan  adakah orang Sakti di zaman modern ini. Saya sulit untuk menjawab pernyataan ini. Sebab memang ada beberapa orang yang secara kasat mata sanggup untuk tiba-tiba menghilang dengan cepat, yang awalnya ia ada didekat kita. Ada orang yang mampu melayang, ada orang yang mampu menembus benda-benda yang padat. Dan tentunya itu semua bersifat mistis.
Memang tidak bisa disangkal bahwa Negara kita, Indonesia ini adalah Negara timur, yang artinya masih mempercayai budaya-budaya ketimuran. Yang tentunya sebagian besar masyarakatnya lebih masih mempercayai akan hal-hal yang gaib dan ajaib, jika dibandingkan mempercayai akan hal-hal yang bersifat tampak, logika atau masuk akal. Tapi harapannya adalah supaya bangsa kita ini supaya lebih menghargai dan mempercayai yang namanya Kerja Keras, keuletan, dan tanggung jawab pada suatu usaha yang akan dikerjakan. Tidak hanya duduk diam dan menghayal akan hal-hal yang luar biasa. Yang semuanya itu tidak akan pernah terjadi jika diam ditempat tanpa pernah melangkah.
Berharap juga, supaya bangsa kita tidak terlalu suka atau berharap kepada yang namanya keinstanan atau bersifat cepat dan praktis. Sebab memang budaya kita selalu suka kepada hal-hal yang sifatnya instant. Seperti mie cepat saji atau instant, makanan fast food seperti KFC dan lain-lain sebagainya.  Sebab segala hal-hal yang instant atau cepat pasti ada efek samping yang akan didapatkan.
Semoga Indonesia kita semakin lebih Berjaya lagi.


4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...