Minggu, 09 Juni 2019

Benarkah Rp.20 juta per Unit Bus, Mudik DKI Murah, Cek Harga, Itu Bisa Sewa 1 Bulan?



Bersyukurnya juga ada banyak tersedia dari pemerintah kita untuk pengadaan layanan mudik gratis. Bahkan salah satu sang penguasa di DKI-pun yang katanya orang yang pertama mengadakan mudik gratis di lingkungan DKI, merasa begitu berbangga bisa memberangkatkan puluhan ribu orang pulang ke kampungnya.

Tapi di tengah-tengahnya ada banyak gunjingan karena sang penguasa DKI tersebut disinyalir permainkan jumlah besaran anggaran.

Inilah kekuatan dari media yang begitu ketat yang bisa menarik setiap isu-isu yang terpampang atau diambil oleh para pemerintah saat ini. Sehingga kalau tidak segera diklarifikasi oleh yang bersangkutan, maka isu yang disebarkan itu bisa jadi mengandung kebenaran yang masih akan terus dipegang.

Seandainya media tidak menyorot, entah kemana lah itu semua anggarannya. Dan para bawahannyapun  langsung klarifikasi pernyataan dari sang bosnya itu.

Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (9/6/2019) bagaimana anggaran pemerintah provinsi DKI seakan menjadi pertanyaan dan gunjingan banyak pihak. Setelah menganggarkan untuk anggaran mudik mereka di tahun 2019 ini sebesar Rp.14 miliar tersebut, ternyata jika dibagi kepada para pemudik yang berjumlah 17.427 orang maka didapatkan per orangnya sebesar Rp.823.500,-.

Tentu hal ini mengundang banyak pertanyaan, terutama kepada sang Gubernur sendiri yang seakan memberikan angka yang terlalu besar untuk penanggaran biaya mudik gratis dari pemerintah. Sebab untuk melakukan mudik paling besar akan mencapai 500 ribuan per orang, dan tentu tidak bisa pukul rata dan akan disesuaikan juga berdasarkan jauhnya.

Tapi oleh Dinas Perhubungan DKI pun akhirnya membantah tentang anggaran isu tersebut. Bahwa khusus untuk sewa bus aja anggaran yang dikeluarkan hanya hampir Rp.11,5 miliar. Total Rp, 14 miliar tersebut karena ada anggaran untuk sewa truk untuk mengangkut motor para pemudik tersebut. Jadi jika dihitung-hitung, maka total angaran yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, per orangnya anggarannya hanya Rp.358 ribu per orang.

Dengan perhitungan sewa per busnya anggarannya hampir Rp.20 juta pulang pergi. Dengan total armada bus yang disewa sebanyak 594 bus jumlahnya. Meskipun dinyatakan perbus-nya sebesar Rp.20 juta per tiap unitnya, hal ini pun disinyalir juga masih terlalu besar anggarannya.

Apalagi ini sekelas anggarannya pemerintah ibu kota Indonesia, Jakarta. Tentu akan ada harga-harga khusus yang bisa diberikan oleh jasa penyedia transportasi yang ada bagi kepentingan pemprov DKI khususnya.


Coba kita bisa mengecek harga dari tarif-tarif bus yang ada. Dimana untuk kategori dalam menjalankan program mudik gratis tersebut tentu bisa saja masuk dalam tarif bus pariwisata yang ada. Dimana bukan satu saja yang sanggup menyediakan anggaran di bawah 10 juta per busnya. Bahkan ada banyak penyedia jasa layanan bus tersebut yang juga memberikan harga tarif bus yang jauh lebih murah.

**Pertama web dari  Tunas.trans.web.id**    

Untuk tujuan yang paling jauh saja dengan durasi waktu selama 5 hari pulang pergi dengan jasa mereka, hanya berkisar Rp. 9,3 juta. Itu artinya bus tersebut-pun jika tetap distand-by kan di masing-masing poll tiap-tiap daerah yang dituju, anggaran segitu masih sangat cukup.

Sedangkan bagaimana yang dianggarkan pemprov DKI, yakni sebesar 19,3 juta per busnya? Maka kira-kira selisih harga dari kota tujuan terjauh saja, Pemprov DKI bisa mengantongi uang Rp.10 juta per busnya.

Tentu harga per busnya akan berkurang jika menuju kota yang tidak begitu jauh dari Surabaya, seperti Semarang, dan beberapa kota-kota besar lainnya di Jawa Tengah dan di Jawa Timur. Berapa potensi uang yang bisa ditilap?

**Kedua, Tarif dari Jayatransportindo.com**

Untuk bus ini jauh lebih ngeri jika anggaran yang dianggarakan DKI nilainya seperti di atas tadi Rp. 19.3 juta perbulan. Di penyedia jasa layanan transport tersebut anggaranya untuk wilayah dalam provinsi saja, sewa per busnya, 1 bulan hanya Rp. 25 juta saja.

Artinya dengan anggaran sebesar Rp.19 juta sekian, Pemprov DKI usai melakukan hajatan mudik gratis pada lebaran, uang yang tersedia masih cukup untuk lakukan jalan-jalan selama kurang lebih dua minggu lagi.

Jadi murahnya dimana, anggaran DKI Jakarta yang sebesar itu? Untuk urusan ini, harusnya KPK bisa mengawasi dengan betul pemakaian anggaran yang mencapai Rp.14 miliar tersebut. Benar gak nilai segitu yang dikeluarkan mereka? Atau upaya untuk masuk kantong pribadi.   

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...