![]() |
Keluargaku Bersama Keluarga Mentor kami |
Bangsa yang besar adalah bangsa
yang memiliki budaya baik di dalamnya segala interaksinya.Kemudian sifat ataupun
karakter yang ditunjukkan dari setiap anak bangsa adalah karakter yang kuat atau
tangguh, tidak suka memaksa, apalagi merasa paling benar diantara semuanya.
Sebab kalau merasa sudah paling
benar dengan keyakinan yang ada bisa dipastikan akan menimbulkan banyak
polemik, dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi kekerasan dan menganggap
biasa peristiwa dari bom bunuh diri yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Peristiwa bom kemarin, bukan
hanya mengejutkan kita, tapi juga membuat kita geleng-geleng kepala. Kok bisa
dari sebuah keluarga yang tampaknya harmonis, berkecupan bahkan tampak mewah
rumah yang mereka tinggalin,tapi kemudian akhirnya memiliih untuk mengakhiri
bukan saja nyawa dari si Kepala keluarga, bahkan istri hingga anak-anaknya juga
harus dikorbankan dengan ideologi rusak seperti itu?
Apa yang salah dengan sistem
kekeluargaan di masing-masing keluarga kita? Perlu mencermati supaya kita tidak
terjatuh di dalam jurang yang sama.
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa
posisi keluarga memegang peranan yang penting di dalam kemajuan bangsa ini.
Artinya ketika keluarga dan anggota keluarga semuanya sehat, kuat, dan cerdas,
umur atau harapan hidup yang panjang,
tidak terjadinya giji buruk, apalagi ada anak yang stunting,, maka hal itu
jugalah yang akan mencerminkan kondisi bangsanya sedang berada dimana.
Sebab kualitas keluarga yang baik
akan menjukkan kualitas suatu bangsa yang baik. Dan hal itu tidak terlepas di
dalam kita membangun keluarga kita masing-masing.
Berikut mungkin yang dapat kita
lakukan untuk bisa membangun keluarga kita, yang tentunya akan memberikan
sumbangsih di dalam membangun bangsa ini.
Pertama, memiliki visi atau
tujuan keluarga ini terbentuk untuk apa? Apakah hanya untuk sekedar supaya
dibilang tidak laku? Atau memang ketika memutuskan berkeluarga untuk suatu hal
yang besar yang akan direngkuh bersama ketika keluarga ini terbentuk. Tentu hal
ini tak terlepas juga dari nilai-nilai apa yang akan coba dikembangkan di dalam
keluarga. Miliki nilai inti atau core
value tersebut, maka niscaya nilai
itu yang akan memimpin keluarga kita akan mengarah kemana.
Contohnya, visi atau nilai yang
boleh ditempelkan di dalam rumah, yakni jujur, disiplin, kerja smart, setia,
dan tidak lupa bahagia. Maka ketika nilai-nilai tersebut terpampang, dan setiap
hari kita saksikan maka lambat laun nilai-nilai tersebut akan merasuk ke
pikiran dan hati kita. Sehingga akhirnya nilai tersebut bisa kita miliki. Dan
yang lebih utama adalah memastikan bahwa nilai keluarga kita, tidak mengikuti
nilai keluarga semacam nilai yang dimiliki oleh keluarga yang memilliki paham
radikal atau semacam paham terorisme.Seperti kasus keluarga yang diatas.
Kedua, ciptakan momen-momen yang
bisa mendorong kita maupun anak-anak kita, untuk bisa memiliki visi atau nilai inti
yang ada dalam keluarga kita. Yakni ketika anak mulai tampak tidak jujur, dan
banyak alasan, tentunya bisa membuat semacam treatment atau cara supaya
dia mengakui apa yang sedang dilakukannya.
Tentunya tidak dengan intimidasi, melainkan mencoba menjadi seperti mereka
sehingga mereka akhirnya bisa terbuka.
Tapi yang paling efektif untuk
momen ini, adalah dengan menjadikan diri kita teladan yang baik dulu. Sebab anak-anak
kita lebih banyak belajar dari apa yang kita perbuat, dibandingkan dengan apa
yang kita katakan.
Ketiga, selalu melakukan
evaluasi. Baik terhadap segala tindakan, ucapan, dan kalau bisa pikiran kita.
Bersama-sama dengan istri dan anak-anak. Kalau bisa jangan terlalu kaku momen
evaluasinya, supaya tidak merasa terintimidasi apalagi menjadi tambahan beban
baru. Cari suasana atau tempat yang santai. Mungkin bisa kita lakukan setiap
hari, seminggu sekali dan bahkan sebulan sekali.
Fungsi evaluasi tersebut yakni
untuk bisa menilai apakah kita sudah berada di jalur atau track yang benar
tentang nilai-nilai yang sudah kita tetapkan sebelumnya bersama dengan anak.
Keempat, yang mungkin tak kalah
pentingnya adalah miliki mentor atau keluarga yang bisa menegor, atau menilai
keluarga kita sudah sampai sejauh mana perjalanan keluarga kita. Ini penting
sebab ketika seandainya suami dan istri cekcok atau berselisih, maka keluarga
inilah tentunya yang akan bisa menolong kita. Sehingga permasalahannya tidak
tambah semakin runyam, tapi bisa terselesaikan dengan baik.
Caranya cari orang atau keluarga
yang bisa memontori keluarga kita dan tentunya keluarga tersebut dekat dengan kita. Tidak merasa segan apalagi canggung ketika kita bisa share ke beliau. Cirinya adalah tentunya keluarganya juga
merupakan keluarga dengan kondisi dan memiliki jiwa, kerohanian, maupun
pikirannya yang jauh berada diatas kita. Dan kita menyerahkan kontrol yang
penuh bagi mereka untuk menilai dan menolong kita.
Demikianlah sedikit tips praktis
yang boleh kita cermati bersama. Meskipun sedikit, semoga bisa bermanfaat bagi
kita semua.