Entah maksud apa dari penayangan
video Sexy Killer yang boleh dikatakan baru 3 hari saja tayang, di hari ketiga
ini, tayangan per dua jamnya traffic
dari viewnya bisa meningkat 500 ribuan. Dimana jika kita cek peningkatan dari
view-nya sungguh amat mencengangkan dan menggoyaang konstelasi dan kepercayaan
dari para pemilih pemula yang akan mungkin-mungkin mengalihkan pilihannya.
Dimana total viewnya saja per
hari ini Selasa (16/4) pada pukul 19.00 WIB sudah mencapai 7,9 juta. Padahal
pukul 17.00 lalu angka trafficknya sekitar 7,4 juta. Maka kita tinggal melihat
betapa angka dasyatnya nanti kira-kira hingga pada pukul 00.00 WIB. Apakah akan
menyentuh angka 10 juta penonton?
Penulis sendiri melihat secara
garis besar bahwa tayangan ini justru sangat memojokkan pihak Jokowi dan
orang-orang yang ada di belakangnnya. Terutama amat sangat menyerang Bapak
Luhut Binsar Panjaitan. Maka jika melihat film ini, mungkin kita harus memasang
kecermatan mata kita di dalam melihat angka-angka ataupun data-data yang
ditampilkan.
**Melihat Ramuannya**
Adapun ramuannya boleh dibilang
sangat apik di dalam menyampaikan sejak dari awal atau di pembukaannya. Di awali
dengan kisah seorang sepasang suami istri yang baru menikah dan bagaimana
mereka menghabiskan item per item listrik yang dihabiskan dengan
peralatan-peralatan yang ada di rumah tangga kita pada umumnya. Seperti laptop,
TV, smartphone, kulkas dll.
Bahkan boleh dibilang
pembukaannya sangat spektakuler merebut perhatian kita. Apakah akan bentuk
drama atau tidak? Tapi akhirnya yang dimunculkan persis seperti omongannya Bapak
Sandiaga Uno, Ibu ini, Ibu itu, Bapak ini dan Bapak itu. Sehingga dengan
kesaksian satu, dua dan tiga orang saja maka akhirnya bisa menyimpulkan bahwa
apa yang sudah dikerjakan oleh Pemerintah selama ini betul-betul menyengsarakan
rakyat secara keseluruhan.
Kemudian pada isi atau kontentnya
tentang upaya untuk menolong lingkungan kita dan bagaimana terganggunya si
pembuat video akan PLTU dan bagaimana batubara di keruk oleh
perusahaan-perusahaan besar yang didalamnya ada orang-orang pemerintahan. Bagaimana
seolah-olah Bapak Luhut Panjaitan-lah yang berada di belakang seluruh
perusahaan-perusahaan yang berkuasa di dalam merealisasikan mega proyek listrik yang harus dikerjakan pada zamannya
Jokowi.
Dan di bagian penutup bagaimana
wanita-wanita seksi yang seolah ingin memanjakan mata kita seakan ingin
menunjukkan bahwa the *sexy is the real killer.* Supaya judul sama isi sama
nyambungnya.
**Melihat Data-Data yang
ditampilkan**
Bagi yang sudah menonton, mungkin
kita sama-sama mencoba melihat detil demi detil data-data yang ditampilkan di
dalam video tersebut. Dimulai dengan skenario di menit 23 :05, PT yang dimiliki
oleh Luhut Panjaitan yang perusahaan Induknya PT Toba Bara,yang mempunyai 3
anak perusahaan yakni PT Adimintra Baratma Nusantara (13 lokasi), PT Trisena Mineral
Utama (14 lokasi) dan PT. Indomining (14 Lokasi). Serta satu anak perusahaan,
yakni PT Kutai Energi (9 Lokasi). Dengan total lahan yang dikuasi hanya 14.000
HA.
Kemudian di menit 38:57, ditunjukkan bagaimana akhirnya PT Saratoga Investma Sedaya yang dimiliki oleh Sandiaga akhirnya dijual ke PT Toba Bara dengan nilai Rp.130 Miliar. Kemudian ada wawancara Aiman dengan Sandiaga yang mengakui sahamnya memang dijual di 3 hari berturut-turut bulan November 2018, 26,27, 28 November dengan nilai : 10 juta, 39,4 juta dan 28 juta lembar saham. Seakan-akan PT Toba Baralah yang kini akhirnya menguasai saham yang dimiliki oleh PT Saratoga.
Lanjut tentang data PT Rakabu
Sejahtera yang dimiliki oleh Jokowi, yang dinyatakan dalam menit 1:07:45, bahwa
PT tersebut kini bukan hanya bisnis tentang mebel dan furniture, pengeīlolaan
kayu, pengangkutan hingga kebutuhan rumah tangga, juga sudah melebarkan
bisnisnya dalam bidang konstruksi,
pembebasan lahan, real estate, properti, pengerjaan beton, instalasi mesin,
jaringan telekomunikasi, multimedia, reklame dan perikalanan dan pengembangan
wilayah transmigrasi.
Dimana dinyatakan bahwa PT Toba
Bara yang dimiliki oleh Luhut bersama tim Bravo 5 pada tiga anak perusahaannya,
telah memberikan modal awal untuk mengembangkan PT Rakabu Sejahtera sebesar
Rp.31 miliar untuk bisa mengembangkan bisnis dari mebel ke seperti yang
ditunjukkkan di atas, yakni ke berbagai sektor.
Bahkan dinyatakan lagi bagaimana
Gibran Rakabuming sebelumnya menjadi direktur PT Rakabuming tapi sekarang
digantikan oleh anak bungsunya Kaesang Pangerap. Padahal jika kita lihat
bagaimana Kaesang sendiri, statusnya masih kuliah di Singapura, kemudian dia
juga sibuk dengan bisnis pisangnya. Apakah sempat mengurus bisnis PT Rakabu
Sejahtera? Apalagi Gibran, yang jelas-jelas punya bisnis martabak, dan kini
sudah mulai mengelola di beberapa tempat lainnya juga.
Jadi untuk hal ini, kira-kira
data-datanya semua ngibul alias masih butuh konfirmasi lebih lanjut lagi. Sebab
kita lihat sendiri, Bapak Jokowi sendiri tidak memberikan kesempatan sama
sekali kepada anak-anaknya untuk menggunakan kekuasaan yang dimiliki papanya
dinikmati oleh anak-anaknya. Bahkan untuk jualan pisang atau martabak saja
dilarang untuk menjualnya ke pemerintahan.
Kemudian di menit 1:14:03 mencoba
menghubungkan ke Kyai Maruf Amin lewat bisnis syariah yang seolah-olah
dikeluarkan olehnya melalui badan usaha syariah di MUI. Dimana pemberian label
halal ke 6 perusahaan dari 10 penambang terbesar di Indonesia, dicurigai ada upaya-upaya terselubung. Yakni
ke PT Adaro Energy, Indika Energy, IndoTambangraya Mega (TMG), Harum Energy,
Bayan Resources, Tambang Batu Bara Bukit Asam PT Toba Bara Sejahtera (TOBA).
Diduga 10 penambang ini akan
menikmati kue usaha pengembangan 35 ribu Mega Watt listrik teralisasi di
Indonesia. Sebab di samping pengembangan PT Penambangan tersebut juga berdiri
PLTU yang diduga menjadi biang keladi perusak lingkungan terbesar di Indonesia
ini.
Sehingga diduga besar hubungan
dan adanya unsur kepentingan dari masing-masing pemerintahan yang sedang berkuasa
saat ini dan bagaimana proses majunya mereka untuk kembali berkuasa.
Padah/al kita ketahui sendiri bagaimana Kyai Maruf Amin sudah tidak menjabat apa-apa lagi di MUI. Tapi di video tersebut jelas menunjukkan bahwa ada unsur kepentingan bisnis yang sedang terjadi.
Maka kesimpulannya apa yang bisa
kita dapatkan dari viralnya video Sexy Killer di atas? Benar-benar ingin
merusak bahwa jalannya pemerintahan sekarang-pun yang sudah baik saja, dirusak
oleh data-data yang dimunculkan sekarang ini. Ingin menyatakan bahwa pemerintah
bukan hanya turut ambil bagian didalam merusak lingkungan alam kita, juga ada
unsur kepentingan bisnis dari masing-masing politikus yang sedang berkuasa
ingin mengamankan usahanya yang kini sedang berkembang.
Oleh karena itu, mungkin ada
baiknya dari pihak TKN segera mengkonfirmasi dari viralnya video movie ini.
Sebab kita masyarakat ingin tahu data dan fakta kebenaran sebenarnya bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar