Rabu, 30 Agustus 2017

Asa Paten Transportasi Medan


Medan terus berbenah dalam dunia transportasinya. Menyambut upaya baik dari pemerintah Kota Medan yang akan membangun MRT (Mass rapid transportation) dan BRT (Bus Rapid Transist). Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah kota Medan dalam menolong proses pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain bisa semakin lebih baik lagi.

Memang saat ini, masalah kemacetan di sepanjang jalan-jalan di Kota Medan, masih sering terjadi disetiap harinya. Artinya jika hal ini terus menerus dibiarkan, pastinya beberapa tahun lagi Medan akan mengalami kelumpuhan.
Uji Coba Trans Binjai


Diperlukan banyak kajian-kajian sekaligus mendalam untuk bisa memajukan sistem transportasi yang ada di Medan ini. Disamping itu, strategi jangka pendek dalam menangani permasalahan kemacetan yang ada sekarang ini-pun juga perlu harus segera direalisasikan. Meskipun sudah ada pembagian sistem penggunaan jalan di Kota Medan, seperti moda transportasi angkot dan becak yang tidak diperbolehkan melewati jalan-jalan di pusat kota, masalah kemacetan masihlah sering terjadi, dan tentunya hal ini sudah menjadi  masalah klasik bagi kota ini.

Masalah berikutnya yang datang adalah angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Polda Sumut menyatakan angka lakalantas di tahun ini masih cukup mengkhawatirkan. Meskipun ada tren penurunan tapi tidak begitu signifikan. Jika melihat data Januari-Maret 2016, jumlah lakalantas sebanyak 1.616 kejadian, dibandingkan Januari-Maret 2017 ada sebanyak 1.348 kejadian. Mengalami penurunan sebanyak 268 kejadian.

Tapi untuk masalah penegakkan hukumnya, juga diperiode yang sama ditemukan adanya penilangan sebanyak 57.246 tilang dan 41.467 teguran di tahun 2016. Sedangkan penegakkan hukum periode Januari - Maret 2017 sebanyak 57.285 tilang dan 48.949 teguran.

Jadi berdasarkan data diatas ditemukan, bahwa warga Sumatera Utara terkesan memiliki kesadaran berlalu lintas yang sangat rendah. Juga adanya penurunan angka kecelakaan yang timbul di tahun ini, diakibatkan oleh semakin gencarnya kepolisian Sumatera Utara dalam menggelar operasi-operasi razia. Itu mengindikasikan kepatuhan masyarakat karena penegakan hukum berdampak langsung pada menurunnya angka kecelakaan lalu lintas.

Secara umum kecelakaan lalu lintas yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelalaian manusia, kondisi jalan, kelaikan kendaraan dan belum optimalnya penegakan hukum lalu lintas. Namun demikian, di antara keempat faktor tersebut, kelalaian manusia menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran berlalu lintas yang baik bagi masyarakat, terutama kalangan usia produktif.

Waka Polda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto pada Rakernis Fungsi Lantas Sejajaran Polda Sumut mengatakan, bahwa untuk bisa mengatasi masalah lakalantas ini dimasa mendatang adalah penanaman pemahaman ketaatan berlalu lintas sejak dini kepada anak-anak. Memasukkan pendidikan berlalu lintas pada kurikulum mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sejak SD hingga SMA. Selain itu perlunya sinergitas antara seluruh stakeholder-stakeholder yang ada. Supaya seluruh permasalahan ini bisa teratasi dengan baik.

Untuk bisa mengatasi permasalahan-permasalahan ini juga, ternyata Astra turut mengambil bagian dalam mengurai helai demi helai permasalahan transportasi bangsa ini, terkhusus Kota Medan. Melalui program CSR-nya, mencoba mengedukasi masyarakat yang ada dengan sebuah acara Astra Road Safety Fest. Sering mengadakan event-event seperti ini bahkan hampir di 9 kota-kota besar yang ada di Indonesia ini hampir disetiap tahunnya, tak terkecuali Kota Medan tentunya. Acara ini tentunya dilaksanakan sebagai wujud nyata tanggung jawab mereka kepada bangsa ini.

Menghadirkan orang-orang yang berkompeten di bidangnya dalam menyampaikan materi keselamatan berkendaraan dan tertib berlalu lintas. Seperti melibatkan pihak kepolisian dan bahkan pembalap-pembalap professional untuk turut berpartisipasi dalam mengedukasi masyarakat Indonesia.

Ekspansi Astra Tuk Bisa Melayani Binjai dan sekitarnya 

Sejak berdiri lebih dari 57 tahun lalu, Astra senantiasa berupaya menjadi inspirasi pembangunan. Sehingga, kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia. Inilah visi pendiri Astra yang tetap menjadi Visi Astra 2020.

Astra mengharuskan pertumbuhan yang berimbang dalam Strategic Triple Roadmap, yaitu pertumbuhan portofolio bisnis, sumber daya manusia, dan kontribusi sosial dan lingkungan secara serentak. Astra menekankan partisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui panduan Public Contribution Roadmap, yang diterapkan dalam inisiatif SATU Indonesia (Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia) sebagai langkah nyata Grup Astra beserta delapan yayasan untuk berperan aktif serta memberikan kontribusi meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.

Ada begitu banyak karsa, cipta dan karya terpadu, yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia ini. Seperti menjangkau dibidang pendidikan, pelestarian lingkungan, pelayanan kesehatan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah yang pada akhirnya akan mendukung pendapatan ekonomi masyarakat luas.

Sehingga melalui adanya misi sosial Astra ini, yang merupakan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab mereka, seperti yang tertuang dalam pernyataan visi tersebut, diharapkan masalah-masalah lalu lintas di bangsa ini, terkhusus Kota Medan bisa semakin diminimalisir. Apalagi dibarengi dengan sejumlah aktivitas langsung oleh para Agent of Change dalam memahamkan warga bangsa ini, bahwa pentingnya untuk selalu menjaga keselamatan berlalu lintas.

Diharapkan juga melalui upaya pemahaman yang terus menerus dilakukan dan tanpa mengenal lelah, plus dibarengi dengan semakin massifnya cuplikan-cuplikan singkat yang bisa diproduksi, tentang keselamatan berlalu lintas, niscaya bangsa kita akan semakin lebih baik lagi.  

Asa Paten transportasi di Sumatera Utara ini, khususnya Kota Medan, akan semakin lebih baik lagi. Kata Paten yang  mengandung arti hebat dan mantap, yang juga merupakan jargon yang sering diucapkan oleh Bapak Gubernur kita, patut disematkan pada kata transportasi kita, supaya adanya perbaikan yang terus-menerus dilakukan dalam hal ini. Sekaligus sebagai jargon kita bersama untuk bisa diingat dan akhirnya dilakukan.

Kita bisa saling bersinergi satu sama lain, pemerintah dan masyarakatnya. Pemerintah yang terus menerus memikirkan dan bekerja dalam mengubah wajah transportasi kita. Masyarakatnya juga selalu memiliki kesadaran yang tinggi untuk bisa berdisiplin dalam menggunakan kendaraannya masing-masing. Juga diharapkan memiliki rasa malu yang hebat, jika melanggar marka-marka jalan, ataupun ketika kebut-kebutan yang tidak jelas arahnya.

Sehingga pengharapan kita bersama, dalam menciptakan Medan semakin lebih baik lagi, Sumatera Utara semakin lebih baik, dan Indonesia tentunya juga semakin lebih baik lagi, akhirnya terealisasi.

Salam Perubahan.

Penulis adalah Komunitas Pesat, dan Pemerhati Sosial, sekaligus Pengajar di STT Terpadu PESAT Sibolangit.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...