![]() |
ke 5 Tersangka MCA |
Kali ini
penting untuk mengenal siapa itu MCA atau Muslim Cyber Army. Sehingga olehnya
ternyata pemerintah yang sah hampir saja sempat mau terguling olehnya. Kok
bisa? Tentu kita masih ingat peristiwa gerakan umat 212, suatu upaya yang
awalnya untuk bisa menekan Ahok baik di dalam pilgub maupun di dalam menekan
pihak aparat hukum supaya bisa langsung memenjarakan Ahok. Dengan agenda demo
yang selalu berjilid-jilid ternyata ada agenda lain, yakni ingin menjatuhkan
Pak Jokowi.
Jimly
Asshiddiqie-pun mengakui bahwa demo yang dilakukan tersebut memiliki agenda
yang lain, yaitu uypaya menjatuhkan pemerintah yang sah. Seperti yang dilansir
oleh Tribunnews.com (14/11/2016).
"Saya sebagai Ketua ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia)
tidak rela jika umat Islam terjebak dalam adu domba untuk tujuan yang tidak
konstitusional. Saya menganjurkan jangan lagi ada demo, sebab tujuannya
berpotensi menyimpang dari motivasinya yang semula," katanya.
Dan bukan hanya pakar hukum tata negara ini saja yang mengakuinya. Ada
Ketua PP Muhammadiyah Busryo Muqqodas, juga menyatakan hal yang sama, seperti
yang dilansir oleh Merdeka.com (25/11/2016).
"Yang saya tahu, rumornya itu
ditujukan kepada Presiden Jokowi. Kalau itu betul, maka itu agendanya sudah
terlepas dari agenda yang 4 November kemarin," kata Busyro usai menjadi
pembicara di Omah Munir Kota Batu, Selasa (22/11).
Dan ketika pada hari-H nya berdemo yakni
2/12/2016, sebagai awal terbentuknya umat 212, ternyata seorang Jokowi bisa
memadamkan api pergolakan makar yang sudah diujung mata. Beliau langsung hadir
di tengah-tengah kumpulan para pendemo yang sedang mengadakan doa dan zikir
tersebut.
Kemudian hal itu semakin diperkuat dengan
adanya penangkapan sejumlah tokoh yang ada di balik layar kegerakan itu.
Termasuk di dalamnya mantan aktivis 1998, Sri Bintang Pamungkas.
Muslim Cyber Army bisa bergerak dibalik layar
dengan sesukanya serta memainkan dan mengobarkan isu yang akan bisa mengubah
perspektif publik kala itu. Bahkan seperti yang dilansir oleh portal-islam.id (21/5/2017),
orang-orang yang menyindir baik dalam bentuk meme, ujaran atau tulisan, entah
di daerah manapun orang tersebut, dengan bantuan tenaga MCA bisa dipastikan
orang itu langsung di temui ditempat, tak sedikit yang dihajar oleh mereka, dan
bahkan disuruh untuk minta maaf oleh teman-teman seperjuangan mereka yang
memang kebetulan berada di daerah tersebut.
Jonru Gintingpun yang sedang menjalani
proses hukum peradilan sekarang ini, di dalam kasus ungkapan kebencian
menyatakan, seperti yang dilansir CNN.com (9/6/2017) bahwa dirinya adalah
bagian dari MCA. Dan menyatakan bahwa MCA itu bukan organisasi, ataupun LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat).
"Muslim Cyber Army intinya dalam Islam setiap muslim tugasnya di
dunia ini kan berdakwah dan beribadah, termasuk di Internet. Jadi ketika kita
berdakwah di Internet kita sudah jadi Muslim Cyber Army, Muslim Cyber Army
lebih kepada semangat, kami-kami menyebut diri kami sebagai Muslim Cyber Army,
organisasinya enggak ada," ujarnya.” kata Jonru kepada CNNIndonesia.com,
Rabu (7/6).
Jadi ketika melihat pernyataan seperti itu, bahwa
memang gerakannya ada, pelaksananya ada, kapan terbentuknya gerakan ini. Bisa
disinyalir terbentuk ketika adanya aksi bela islam. Meskipun tidak bisa
dibuktikan secara otentik, tapi melihat beberapa tulisan-tulisan yang beredar
di media sosial bahwa memang MCA ini terbentuk pada masa-masa itu, aksi bela
islam untuk kasus penodaan Ahok.
Dan senada dengan apa yang dikatakan Jonru di atas,
bahwa itu adalah semangat untuk bisa berdakwa melalui media sosial. Seakan-akan
ketika sudah menyatakan Ahok memang salah melalui tulisan atau meme pada media
sosialnya, maka hal tersebut akan dianggap sebagai pahala.
Maka kejadianlah seperti kemarin. Penangkapan sejumlah
orang dan sudah dijadikan tersangka. Bukan di satu tempat, tapi di berbagai
wilayah tanah air kita. Seperti yang dilansir oleh Kompas.com (27/2/2018),
bahwa sudah ada 6 orang yang diamankan oleh Bareskim Polri dimana lokasi
penangkapannya ada di Tanjung Priok, Pangkal Pinang, Bali, Sumedang, Palu, dan
satu lagi masih buron dan sedang berada di luar negeri.
Memang menurut pengakuan polri, pengamanan sejumlah
orang yang terlibat ujaran kebencian tersebut pada Selasa kemarin, bukanlah
penangkapan yang pertama. Mereka sudah berhasil meringkus 14 orang tersangka.
"Sudah ada 14 orang. Anggota MCA
ini, kan, ada ratusan ribu, tapi kami tangkap yang biangnya saja," kata Fadil
Irwan, Direktut Tindak Pidana Siber , saat dihubungi, Selasa (27/2/2018).
Kemudian beliau, Bapak Irwan kembali mengungkapkan bahwa ada tiga kelompok di dalam jaringan ini. Seperti yang dilansir oleh Kompas.com (1/3/2018). Kelompok terbesar yang memang memiliki basis keanggotaan massa yang luas. Dan grup ini bersifat terbuka dan memiliki 20 admin dan moderator. Dimana Grup ini bernama MCA United, sebagai wadah untuk menampung unggahan dari anggota MCA yang upload berita, video, gambar, untuk disebarluaskan.
Kemudian beliau, Bapak Irwan kembali mengungkapkan bahwa ada tiga kelompok di dalam jaringan ini. Seperti yang dilansir oleh Kompas.com (1/3/2018). Kelompok terbesar yang memang memiliki basis keanggotaan massa yang luas. Dan grup ini bersifat terbuka dan memiliki 20 admin dan moderator. Dimana Grup ini bernama MCA United, sebagai wadah untuk menampung unggahan dari anggota MCA yang upload berita, video, gambar, untuk disebarluaskan.
Selanjutnya kelompok perusak perangkat gawai, yang
bernama Sniper Team. Beranggotakan 177 orang di Facebook. Grup ini berfungsi
untuk mencari lawan yang akan diberikan virus mematikan perangkatnya. Kawan
atau rekan sesama penulis sudah kena dengan virus mematikan tersebut. Alhasil
Hpnya harus dibuang.
Kemudian ada tim yang bergerak untuk menggalang opini
masyarakat dengan membagikan berita secara massif dan serentak. Dimana
keanggotanya sangat lebih tertutup dan pesertanya terbatas hanya berkisar 145
orang saja. Mereka menyebut dirinya dengan Cyber Muslim Defeat Hoax.
Dan satu lagi, keanggotaanya yang paling sangat
rahasia. Hanya berjumlah 9 orang saja keanggotaannya. Merekalah sebagai otak
dari kegerakan ini. Mereka tidak pernah memposting apapun, tapi merekalah yang
mengatur ritme ataupun timeline dari isu-isu yang akan disebarkan. Mana yang
akan dan yang belum layak untuk disebarkan. Kemudian info atau isu bohong
tersebut akan masuk ke MCA United untuk segera diviralkan.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa agenda tahun 2016-2017 adalah agenda untuk menjatuhkan Ahok dan pimpinan negara kita, melalui kasus penistaan agama yang terus di blow-up. Misi untuk ini berhasil kepada Ahok, tapi kepada Jokowi tidak mampan.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa agenda tahun 2016-2017 adalah agenda untuk menjatuhkan Ahok dan pimpinan negara kita, melalui kasus penistaan agama yang terus di blow-up. Misi untuk ini berhasil kepada Ahok, tapi kepada Jokowi tidak mampan.
Sedangkan di tahun ini untuk bisa menghilangkan
ketenangan di tengah-tengah masyarakat, dibuat gaduh, maka mereka menyebar isu
Orang Gila yang menyebar para ulama, adanya tuduhan PKI. Tapi mengenai isu ini
beritanya viral, tapi tujuannya untuk membuat gaduh dan geger bangsa kita,
tidak berhasil karena sudah diciduk duluan.
Penulis adalah pemerhati masalah Sosial dan Pengajar di
STAK Terpadu PESAT
Jadwal 26 September Sabung S128
BalasHapus