Menonton sebuah
film akan sangat berguna ketika kita bisa menilai dan mengambil makna positif
dari sebuah film tersebut. Sebuah film yang sederhana, tapi menunjukkan sesuatu
yang tidak biasa. Apalagi ketika film itu berdasarkan kisah nyata atau real story. Dimana tidak perlu ada settingan buatan dari penulis ataupun
dari sutradaranya. Cukup mendengarkan dan melihat langsung kehidupan dari si
tokoh nyata tersebut.
Film “The Miracles from Heaven”, sebuah film
yang sangat menguatkan iman kepercayaanku kepada Sang Pemberi Kehidupan ini. Annabel
Beam, seorang anak yang menderita Pseudo Obstruction Motility Disorder, yakni
penyakit dimana ususnya tidak terletak pada tempat yang semestinya, dan juga
usus bawahnya tidak bisa merespon makanan yang dimakannya. Sehingga perutnya
semakin membesar.
Dia mulai
merasakan penyakit itu sejak berusia kurang lebih empat tahun. Dan keajaiban
itupun akhirnya terjadi tiga tahun kemudian. Dia sembuh ketika dia mengalami
sebuah kecelakaan sewaktu bermain bersama dengan kakaknya. Memanjat sebuah
pohon tua, dan karena ranting pohon itu sudah tidak kuat menahan beban mereka
berdua, si kakak menyarankan untuk segera melompat ke lubang pohon itu dan
akhirnya masuk ke dalamnya.
Tim penyelamat
tidak berani memotong pohonnya, sebab ditakutkan akan semakin memperparah
keadaan si Annabell yang sedang berada didalamnya. Jadi proses penyelamatannya
berlangsung lama. Mengandalkan seutas tali dengan tenaga penyelamat yang
berusaha masuk kedalam lubang pohon yang sempit itu.
Dia bersaksi,
bahwa ketika dia berada didasar dari pohon tersebut, ada suara yang mengatakan
bahwa dia akan sembuh. Dia mengalami suatu peristiwa yang luar biasa, bertemu
dengan Sang Pemiilik Hidup, dan dikatakan bahwa waktunya belum tiba.
![]() |
Annabell dan dr Nurko |
Orang tuanya,
awalnya tidak percaya akan kesembuhannya dan memastikan ke dokter spesialis anak,
yakni dr. Samuel Nurko, MD, MPH. Dan akhirnya secara medis, dokter itu
menyatakan bahwa ia telah sembuh total.
Hikmat dari
kisah ini.
Orang tua mana
yang tidak merasa sedih dan susah, ketika melihat kondisi anaknya, sedang
mengalami suatu penyakit tertentu. Jangankan penyakit yang parah, ketika luka
sedikit sajapun akibat tusukan benda tajam, dipastikan para orang tua akan
merasakan panik dan mencoba untuk segera mengobatinya.
Teringat akan
hal itu juga, baru seminggu lalu, kami mengalami sebuah musibah juga. Ketika
mertuaku datang dari kampung untuk mengikuti acara di daerah tempat kami
tinggal. Jadi kami berusaha untuk memberikan petunjuk jalan dan tempat yang
asik di area tujuan acara mereka. Aku dan istriku bersama dengan kedua anakku
pergi menemani mereka dengan sepeda motor. Mereka juga naik sepeda motor.
Ketika sudah mengantarkan
mereka, pada perjalanan pulang, tiba-tiba kain panjang yang biasanya digunakan
untuk menggendong anakku, terlilit oleh roda motorku. Dan akhirnya, anakku yang
paling kecil terlempar dijalan, sempat berguling dan akhirnya terduduk.
Sungguh suatu
keajaiban juga, ketika itu, mobil di belakang kami, tidak berjalan kencang, dan
langsung membuat palang melintang untuk menghambat jalan mobil lain yang
dibelakangnya. Padahal jalan itu tepat pada posisi tekungan. Sehingga sulit
bagi pengendara lain untuk melihat apa yang sedang terjadi didepannya.
Kami bersyukur,
ternyata mereka, pemilik mobil yang melintang itu, menjadi penolong kami,
menghindarkan kami dari dampak terburuk dari kecelakaan tersebut. Menawarkan
bantuan bagi kami untuk segera menghantarkan kedua anakku dan istriku pergi ke
puskesmas terdekat.
Bersyukurnya
lagi, luka yang diderita anakku, tidak begitu parah. Hanya lebam dan luka di
kaki kanannya, juga sedikit lecet dikepalanya. Akhirnya lukanya dibersihkan dan
diberikan obat oleh dokter jaga saat itu.
Aku dan Istriku
sangat panik ketika kejadian itu. Tapi Tuhan akhirnya segera memberikan pemulihan
demi pemulihan bagi anakku. Dan sekarang kondisinya, dia kembali lincah berjalan
seperti biasanya. Tidak ada luka dalam yang dialaminya. Tuhan memberikan
pemulihan dan kesembuhan yang luar biasa bagi anak kami ini.
Padahal
beberapa minggu sebelum peristiwa itu terjadi, ada anak sekolahan, akhirnya
meninggal di jalan. Bukan karena tabrakan, tapi karena terjatuh dari kereta
yang dibawanya, dan kepalanya membentur aspal duluan dan mengakibatkan dia
meninggal.
Dengan peristiwa
ini juga akhirnya menolong kami, untuk semakin bersyukur kepada-Nya, karena
perlindungan-Nya adalah sempurna. Kemudian supaya kami bisa lebih peka lagi
sebagai orang tua. Terutama peka terhadap suara Tuhan, yang mungkin
diutarakan-Nya lewat hal-hal yang sedang terjadi disekeliling kita.
Kembali kepada
kisah Annabel. Perjuangan orang tuanya, bukan terbilang mudah. Dimasa-masa
pengobatannya, mereka melakukan banyak pengorbanan. Mulai dari rumah sakit
terbaik yang harus dituju, sangat jauh dari daerahnya, berkisar 30 jam an kalau
naik kendaraan darat. Sekali pulang pergi naik pesawat harus menghabiskan uang
ribuan dollar. Dan dalam enam minggu sekali, harus kembali lagi diperiksa oleh
dokternya. Menghabiskan biaya yang tidak bisa dibilang murah. Belum lagi biaya
rumah sakit dan obat-obatan yang harus dibeli.
Dan hal itu
dialami sampai kurang lebih tiga tahun. Mental, iman dan daya tahan orang
tuanya betul-betul diuji. Sampai akhirnya tiba pada suatu titik, dimana tidak
bisa lagi berbuat apa-apa, dan hanya bisa percaya saja. Dan kesembuhan itupun
terjadi di suatu peristiwa yang tidak bisa disangka-sangka.
Dan bagi para
orang tua lain, yang mungkin sedang
mengalami suatu masalah penyakit atau penderitaan pada anaknya, ataupun yang
mungkin berada di rumah sakit sekarang ini, percayalah...bahwa keajaiban itu masih ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar