Aku bingung dengan anak-anak SMP sekarang, diajarin gak mau. Mau mereka apa yah? Ketika aku mengajar, seakan-akan aku menjadi pendidik yang gagal. Aku sepertinya, tiada dihornati didalam kelas. Aku sering kali mengintrospeksi diriku, apakah karena aku yang terlalu lembek dalam mengajar atau mereka yang terlalu aktif dalam belajar. Padahal mereka sudah kelas Sembilan (IX). Hari ini aku mengajar mereka, aku menyaksikan anak-anak ku, baru masuk, langsung banyak yang permisi ke toilet, lari kesana-kesini. Ini ekspresi apa yah dari mereka. Satu dua orang terus main gendang, meja seakan-akan jadi gendang mereka, satu dua orang mengeluarkan nyanyian –nyanyian yang gak tentu, satu dua orang berjalan-jalan keliling kelas-seakan-akan hendak mengambil sesuatu dari temannya. Satu-dua orang terus-terus berbicara dengan teman-teman sebangkunya tanpa menghiraukan aku yang ada didepan kelas. Bingung menghadapi tingkah mereka yang seperti itu. Bahkan didepan mataku sendiri mereka bisa-bisanya berkelahi satu sama lain.
Tapi aku heran juga, ketika ada
PR atau tugas, mereka akan menyelesaikannya juga, jikalau PR itu bisa mereka
mengerti; tetapi jikalau mereka tidak mengerti, jangan harap mereka bisa
menyelesaikannya. Gimana bisa mengerti pelajarannya, jikalau ketika aku
menjelaskan mereka pada gak dengar, pada rebut, pada jalan-jalan. Ini sebuah
tantangan bagiku, apakah harus menyerah dengan sikap mereka, dengan mengaibakan
tindakan mereka. Memang aku belum lama mengajar mereka, hanya baru kira-kira
tiga bulan. Tapi aku seakan-akan merasa terbebani, karena aku merasa tidak
sanggup menghadapi sikap-sikap yang telah mereka lakukan.
Belajar
Sepertinya gairah mereka untuk
belajar tidak ada lagi. Apa mungkin karena jam terakhir? Jadi kepingin bebas
sejenak dari hiruk pikuk pendidikan. Karena sudah capek mengikuti pelajaran
dari les pertama hingga keempat. Aku bertanya-tanya apakah mata pelajaran
bahasa inggris ini merupakan mata pelajaran sulit? Kayaknya ia, banyak
kata-kata yang mereka kurang mengerti, mengakibatkan mereka bermalas-malasan.
Atau karena sejak awalnya mereka gak suka dengan pelajaran ini-membosankan.
Apa yang salah yah…apakah
kurikulum pendidikan di Indonesia ini yang terlalu banyak. Jika dibandingkan
dengan Negara Finlandia, baru-baru ini saya baca dalam suatu berita, dikatakan
bahwa system pendidikan disana, ketika anak-anak belajar satu jam pelajaran,
maka akan istirahat satu jam pelajaran juga. Jadi jumlah belajar aktif sama
dengan jumlah bermain atau istirahat mereka. Dalam satu hari itu paling banyak
mempelajari dua jenis pelajaran yang berbeda; bahkan kabarnya para anak didik
mereka disediakan untuk makan siang, sebagai tambahan asupan gizi. Dan memang
profesi guru disana, merupakan profesi yang sangat dibanggakan dan prestigious.
Dan mereka tidak dipusingkan dengan yang namanya masalah gaji, sebab memang
pemerintah sudah sangat-sangat memperhatikan mereka akan masalah kebutuhan
financial mereka dan kebutuhan akan peningkatan pendidikan mereka lebih lanjut.
Masa laluku
Akupun sepertinya pernah seperti
mereka. sewaktu aku smp, mata pelajaran ini merupakan pelajaran yang juga
kurang aku sukai. Aku memiliki sikap hampir sama dengan mereka, ribut,
jalan-jalan, buat onar sana-sini. Yah memang kuakui karena aku tidak mengerti
apa yang disampaikan oleh guruku pada saat itu. Tapi yang kuingat, aku tetap
bisa mengerjakan apa yang ditugaskan pada saat itu.
Masa Puber
Memang masa-masa seperti mereka,
adalah masa-masa pergolakan. Perubahan dari anak-anak ke remaja muda. Masa-masa
dimana mereka tidak bisa duduk tenang, masa-masa sulit untuk bisa konsentrasi.
Masa-masa dimana laki-laki akan mimpi basah, dan perempuan akan mengalami masa
Haid. Itu adalah perubahan yang besar terjadi dalam mereka, yang mungkinpun
mereka sendiri bingung dengan perubahan itu. Perubahan fisik : bentuk tubuh,
suara, dll. Perubahan jiwa kekanak-kanakan menuju kedewasaan.
Solusi :
Aku sebagai pengajar sekaligus
juga sebagai pendidik, memang belum sempurna dalam menguasai pelajaran ini;
baik dalam penyampaiannya maupun dalam penilaiannya atau evaluasi
pembelajarannya. Banyak hal yang masih harus aku perbaiki dan benahi dalam
sistem pengajaranku. Sementara aku masih mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaranku /Lesson Plan-ku dari semester satu hingga semester dua, dan
semua perangkat pembejaran lainnya. Aku harus mempersiapkan semuanya dengan
matang. Supaya aku punya dasar dalam
menyampaikan mata pelajaran yang akan kusampaikan.
Disamping itu aku juga harus
mengenali mereka satu persatu, keluarganya, sifatnya, kepribadian mereka, gaya
belajarnya, supaya aku berhasil dalam memberikan solusi pembelajaran yang baik
dan tepat bagi mereka. Intinya memang aku kurang mengenali mereka satu-persatu,
kurang mengenali budaya mereka, sikap mereka, dan ini merupakan langkah
terobosan yang harus aku kerjakan. Membuat semacam Kuisoner bagi mereka untuk
memetakakan kekuatan mereka masing-masing ada dimana.
Ini harus kukerjakan, supaya mereka semuanya
bisa lulus dalam mata pelajaran ini, baik dalam ujian akhir semester maupun
dalam Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung di tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar