Hari ini Minggu ini, aku seharian
hanya dirumah, tidak ada aktivitas kegiatan yang aku kerjakan diluar. Cuma
menonton tv, melihat status di fesbuk, mendengarkan khotbah dari Youtubie yang
sudah aku download dan mencoba memikirkan apayah yang hendak akan kutuliskan di
catatanku dihari ini.
Merefresh…dan mencoba meremain
sejak pagi hingga sore ini, hal-hal baik apa yang sudah aku kerjakan. Ternyata
lebih banyak santainya. Memang enak kalau tidak banyak aktivitas diluar, bisa
bermanja-manja dengan istri di rumah, menjaga anak, melihat anakku tersenyum,
tertawa, menangis. Semua kegiatan bersama anakku, sungguh sangat mengesankan
dan membuat hatiku sangat senang. Memang tiada kegiatan yang bisa aku kerjakan,
jika ibunya menyuruh aku untuk buatkan susunya, buatkan mandinya; itu semua
harus aku dahulukan. Sebab itu memang yang terutama dalam seluruh aktivitas
kegiatan yang aku kerjakan. Dari rentang
prioritas satu hingga ke sepuluh kegiatan, ternyata anakku lah yang
dahulu aku prioritaskan dalam pemenuhan kebutuhannya.
Pagi hari ketika datang menyembah
Tuhan juga merupakan suatu hal yang terutama dalam keluarga kecil kami. Keluarga
kecil kami harus mulai belajar dalam membangun mezbah keluarga. Sebab hal ini
merupakan hal yang sangat vital dalam suatu keluarga. Menjadi keluarga-keluarga
yang menyembah Allah itu hal yang sangat dirindukan-Nya. Karena ada oersekutuan
yang intim diantara manusia dengan Tuhan. Teringat dalam Kitab Kejadian sebelum
manusia pertama, Adam, sebelum jatuh kedalam dosa, Tuhan Allah sering
berkunjung kepada Adam di sebuah taman. Tuhan Allah sangat bergaul erat dengan
manusia ciptaan-Nya.
Dan melalui mezbah keluarga
itulah, keluarga kecil kami akan mempertahankan taman Tuhan di dalam diri kami
masing-masing. Sehingga keluarga kecilku bisa bergaul karib dengan Tuhan.
Timbul suatu harapan dimana, anak-anak kami menjadi orang yang takut dan hormat
akan Tuhan. Mengasihinya terlebih lagi dan akan membuat suatu perubahan yang besar
bagi bangsa kami, kota dan desa dimana kami tinggal. Amin. Dan melalui taman
itulah kami bisa melatih anak-anak kami untuk bisa mengenal siapa Tuhan
sebenarnya. Mewariskan iman kami kepada generasi-generasi penerus.
Menurut Jhon Piper bahwa tujuan dari
pernikahan bukanlah hanya sekedar hubungan antara suami dan istri yang saling
megasihi dalam suatu bahtera rumah tangga, tapi lebih dari itu, pernikahan
adalah suatu upaya untuk meneruskan suatu generasi ke generasi yang lain yang
tak akan putus-putusnya. Suatu generasi yang mencintai dan mengasihi Tuhan
terlebih lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar