Jumat, 20 November 2015

Tulisan-Ketika Tiadanya Ide




Hari ini Minggu ini, aku seharian hanya dirumah, tidak ada aktivitas kegiatan yang aku kerjakan diluar. Cuma menonton tv, melihat status di fesbuk, mendengarkan khotbah dari Youtubie yang sudah aku download dan mencoba memikirkan apayah yang hendak akan kutuliskan di catatanku dihari ini.
Merefresh…dan mencoba meremain sejak pagi hingga sore ini, hal-hal baik apa yang sudah aku kerjakan. Ternyata lebih banyak santainya. Memang enak kalau tidak banyak aktivitas diluar, bisa bermanja-manja dengan istri di rumah, menjaga anak, melihat anakku tersenyum, tertawa, menangis. Semua kegiatan bersama anakku, sungguh sangat mengesankan dan membuat hatiku sangat senang. Memang tiada kegiatan yang bisa aku kerjakan, jika ibunya menyuruh aku untuk buatkan susunya, buatkan mandinya; itu semua harus aku dahulukan. Sebab itu memang yang terutama dalam seluruh aktivitas kegiatan yang aku kerjakan. Dari rentang  prioritas satu hingga ke sepuluh kegiatan, ternyata anakku lah yang dahulu aku prioritaskan dalam pemenuhan kebutuhannya.

Pagi hari ketika datang menyembah Tuhan juga merupakan suatu hal yang terutama dalam keluarga kecil kami. Keluarga kecil kami harus mulai belajar dalam membangun mezbah keluarga. Sebab hal ini merupakan hal yang sangat vital dalam suatu keluarga. Menjadi keluarga-keluarga yang menyembah Allah itu hal yang sangat dirindukan-Nya. Karena ada oersekutuan yang intim diantara manusia dengan Tuhan. Teringat dalam Kitab Kejadian sebelum manusia pertama, Adam, sebelum jatuh kedalam dosa, Tuhan Allah sering berkunjung kepada Adam di sebuah taman. Tuhan Allah sangat bergaul erat dengan manusia ciptaan-Nya.

Dan melalui mezbah keluarga itulah, keluarga kecil kami akan mempertahankan taman Tuhan di dalam diri kami masing-masing. Sehingga keluarga kecilku bisa bergaul karib dengan Tuhan. Timbul suatu harapan dimana, anak-anak kami menjadi orang yang takut dan hormat akan Tuhan. Mengasihinya terlebih lagi dan akan membuat suatu perubahan yang besar bagi bangsa kami, kota dan desa dimana kami tinggal. Amin. Dan melalui taman itulah kami bisa melatih anak-anak kami untuk bisa mengenal siapa Tuhan sebenarnya. Mewariskan iman kami kepada generasi-generasi penerus.

Menurut Jhon Piper bahwa tujuan dari pernikahan bukanlah hanya sekedar hubungan antara suami dan istri yang saling megasihi dalam suatu bahtera rumah tangga, tapi lebih dari itu, pernikahan adalah suatu upaya untuk meneruskan suatu generasi ke generasi yang lain yang tak akan putus-putusnya. Suatu generasi yang mencintai dan mengasihi Tuhan terlebih lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...