Selasa, 05 April 2016

Apa yang Salah


Hari ini,sepulang dari mengajar, kami para guru-guru merasa ada sesuatu yang kurang mengenakkan di hati. Dimana, dari pihak ketua Yayasan kami yang menyatakan bahwa, hanya akan ada tiga guru yang akan bertahan disana untuk mengajar. Disaat kami sudah merasa lelah secara fisik dan mental ketika mengajar di tengah-tengah kelas, ditambah lagi pemikiran yang sedemikian menguras tenaga dan pikiran, membuat daya para guru-guru yang ada menjadi kerdil. Kenapa yah…dan apa yang salah bagi kami guru-guru yang ada.

Memang sepintas, ini adalah sebuah Intropeksi habis-habisan bagi kami para guru  untuk meningkatkan kapabilitas, keprofesionalan kami sebagai guru. Untuk bisa memberikan bukan hanya ilmu tapi juga membentuk karakter dan moral anak-anak. Ketika mendengar sudah ada yang akan menggantikan kami, kenapa yah, hati ini kurang menerima apa yang disampaikan oleh Sang Ketua…

Dikatakan bahwa hampir semua guru-guru yang ada bukanlah seorang guru, dikatakan lagi bahwa semua anak-anak SD adalah anak-anak yang bodoh dan tidak berkualitas. Data dan informasi yang didapatkan sang Ketua berasal dari informan yang terpercaya. Tanpa melihat semua indikator-indikator yang ada, tanpa mengkroscek kembali kepada guru-guru yang sudah mengajarkan.

Ketika rapat kami tadi, hanya bisa menyimpulkan untuk bertanya kembali kepada pihak yayasan yang dianggap bisa mengakomodir pesan-pesan kami kepada Sang Ketua. Memang jelas tampak, bahwa ketika guru yang langsung menyampaikan pesan atau pendapat langsung ke Sang Ketua, semua itu akan dianggap tidak berguna dan tidak masuk hitungan. Yang bisa dipercaya hanyalah orang tua murid. Ketika orang tua murid yang menyampaikan keluhan mereka kepada Sang Ketua, beliau akan langsung menelan bulat-bulat segalah keluhan dan informasi yang disampaikan, tanpa melihat semua aspek, mengapa hal itu bisa sampai terjadi.

Memang bagus,segala rencana-rencana yang ada dalam pemikiran beliau. Semuanya itu untuk membawa kebaikan dan kemajuan daripada yayasan pendidikan Kristen Sekolah masehi. Yang nota bene adalah sekolah yang berdasarkan kepada Kristus. Tapi apakah dengan solusi mengeluarkan para guru-guru yang sudah berpengalaman dalam menangani anak. Digantikan dengan guru-guru yang katanya sudah tamatan Strata satu Pendidikan guru SD. Apakah itu merupakan solusi yang tepat? Atau tidak ada lagi solusi yang lebih cemerlang dari pada itu.

Teringat semester kemarin, langkah-langkah yang diambil oleh Sang Beliau. Beliau masih menyempatkan diri dalam memberikan tips-tips dalam bagaimana mengajar anak-anak. Bahkan juga melatih para guru-guru yang ada, bagaimana mengajar dengan pendekatan  yang terbaik kepada anak. Dan itu dilakukan sepertinya baru satu kali dalam semester kemarin. Seharusnya, langkah ini yang bisa dilakukan oleh sang beliau dalam memperlengkapi guru-guru yang sudah ada sebelumnya. Bukan dengan mengeluarkan guru-guru yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru lulus dari bangku kuliah.

Sebab biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh sekolah akan menjadi lebih besar. Sebab, belum tentu guru-guru yang baru direkrut itu bisa menjiwai anak-anak yang akan mereka ajarkan nantinya. Butuh penyesuaian dan waktu yang lama dalam menghadapi setiap perubahan-perubahan yang ada. Lagi pula, tidak kurang dari 2 bulan lagi akan habis semester genap di tahun ajaran 2015/2016 ini. Jika langsung-langsung saja keputusannya bahwa guru-guru yang ditentukan untuk keluar harus segera keluar, maka akan ada kekacauan pendidikan yang sudah berlangsung selama kurang lebih empat bulan. Para anak didik akan segera menghadapi masa-masa ujian dalam hidup mereka. Sungguh suatu kebijakan, yang menurut saya terlalu gegabah dan terburu-buru.

Ada baiknya sebenarnya para guru diajak bercerita tentang tantangan-tantangan pendidikan kedepannya. Bagaimana kebaikan dan kelebihan para guru yang harus dikembangkan  dan bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi sikap negative. Bukan hanya sekali dilakukan, tapi kalau bisa berkelanjutan. Sehingga ternyata benar bahwa YPK Masehi mempunyai guru-guru yang berkualits.

Sekali lagi Bravo buat guru-guru tercinta yang ada di YPK Masehi, dan yang akan juga menyelesaikan masa tugasnya di semester genap ini. Diharapkan agar para guru-guru bisa mengintropeksi diri masing-masing sambil memperbesar kapabilitas kita dalam merahi cita-cita anda.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...