Hari ini,sepulang dari mengajar, kami para guru-guru merasa ada sesuatu yang kurang mengenakkan di hati. Dimana, dari pihak ketua Yayasan kami yang menyatakan bahwa, hanya akan ada tiga guru yang akan bertahan disana untuk mengajar. Disaat kami sudah merasa lelah secara fisik dan mental ketika mengajar di tengah-tengah kelas, ditambah lagi pemikiran yang sedemikian menguras tenaga dan pikiran, membuat daya para guru-guru yang ada menjadi kerdil. Kenapa yah…dan apa yang salah bagi kami guru-guru yang ada.
Memang sepintas, ini adalah
sebuah Intropeksi habis-habisan bagi kami para guru untuk meningkatkan kapabilitas,
keprofesionalan kami sebagai guru. Untuk bisa memberikan bukan hanya ilmu tapi
juga membentuk karakter dan moral anak-anak. Ketika mendengar sudah ada yang
akan menggantikan kami, kenapa yah, hati ini kurang menerima apa yang
disampaikan oleh Sang Ketua…
Dikatakan bahwa hampir semua guru-guru yang ada bukanlah seorang guru, dikatakan lagi bahwa semua anak-anak SD adalah anak-anak yang bodoh dan tidak berkualitas. Data dan informasi yang didapatkan sang Ketua berasal dari informan yang terpercaya. Tanpa melihat semua indikator-indikator yang ada, tanpa mengkroscek kembali kepada guru-guru yang sudah mengajarkan.
Dikatakan bahwa hampir semua guru-guru yang ada bukanlah seorang guru, dikatakan lagi bahwa semua anak-anak SD adalah anak-anak yang bodoh dan tidak berkualitas. Data dan informasi yang didapatkan sang Ketua berasal dari informan yang terpercaya. Tanpa melihat semua indikator-indikator yang ada, tanpa mengkroscek kembali kepada guru-guru yang sudah mengajarkan.
Ketika rapat kami tadi, hanya
bisa menyimpulkan untuk bertanya kembali kepada pihak yayasan yang dianggap
bisa mengakomodir pesan-pesan kami kepada Sang Ketua. Memang jelas tampak,
bahwa ketika guru yang langsung menyampaikan pesan atau pendapat langsung ke
Sang Ketua, semua itu akan dianggap tidak berguna dan tidak masuk hitungan.
Yang bisa dipercaya hanyalah orang tua murid. Ketika orang tua murid yang
menyampaikan keluhan mereka kepada Sang Ketua, beliau akan langsung menelan
bulat-bulat segalah keluhan dan informasi yang disampaikan, tanpa melihat semua
aspek, mengapa hal itu bisa sampai terjadi.
Memang bagus,segala
rencana-rencana yang ada dalam pemikiran beliau. Semuanya itu untuk membawa
kebaikan dan kemajuan daripada yayasan pendidikan Kristen Sekolah masehi. Yang
nota bene adalah sekolah yang berdasarkan kepada Kristus. Tapi apakah dengan
solusi mengeluarkan para guru-guru yang sudah berpengalaman dalam menangani
anak. Digantikan dengan guru-guru yang katanya sudah tamatan Strata satu
Pendidikan guru SD. Apakah itu merupakan solusi yang tepat? Atau tidak ada lagi
solusi yang lebih cemerlang dari pada itu.
Teringat semester kemarin, langkah-langkah
yang diambil oleh Sang Beliau. Beliau masih menyempatkan diri dalam memberikan
tips-tips dalam bagaimana mengajar anak-anak. Bahkan juga melatih para
guru-guru yang ada, bagaimana mengajar dengan pendekatan yang terbaik kepada anak. Dan itu dilakukan
sepertinya baru satu kali dalam semester kemarin. Seharusnya, langkah ini yang bisa
dilakukan oleh sang beliau dalam memperlengkapi guru-guru yang sudah ada
sebelumnya. Bukan dengan mengeluarkan guru-guru yang sudah ada dan
menggantikannya dengan yang baru lulus dari bangku kuliah.
Sebab biaya operasional yang akan
dikeluarkan oleh sekolah akan menjadi lebih besar. Sebab, belum tentu guru-guru
yang baru direkrut itu bisa menjiwai anak-anak yang akan mereka ajarkan
nantinya. Butuh penyesuaian dan waktu yang lama dalam menghadapi setiap
perubahan-perubahan yang ada. Lagi pula, tidak kurang dari 2 bulan lagi akan
habis semester genap di tahun ajaran 2015/2016 ini. Jika langsung-langsung saja
keputusannya bahwa guru-guru yang ditentukan untuk keluar harus segera keluar,
maka akan ada kekacauan pendidikan yang sudah berlangsung selama kurang lebih
empat bulan. Para anak didik akan segera menghadapi masa-masa ujian dalam hidup
mereka. Sungguh suatu kebijakan, yang menurut saya terlalu gegabah dan
terburu-buru.
Ada baiknya sebenarnya para guru
diajak bercerita tentang tantangan-tantangan pendidikan kedepannya. Bagaimana
kebaikan dan kelebihan para guru yang harus dikembangkan dan bagaimana sikap yang tepat dalam
menghadapi sikap negative. Bukan hanya sekali dilakukan, tapi kalau bisa
berkelanjutan. Sehingga ternyata benar bahwa YPK Masehi mempunyai guru-guru yang
berkualits.
Sekali lagi Bravo buat guru-guru
tercinta yang ada di YPK Masehi, dan yang akan juga menyelesaikan masa tugasnya
di semester genap ini. Diharapkan agar para guru-guru bisa mengintropeksi diri
masing-masing sambil memperbesar kapabilitas kita dalam merahi cita-cita anda.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar