Sibolangit, 31 Juli
2016
Apa yang tidak pernah dipalsukan
kalau dinegara kita ini. Hampir semua benda/ barang atau jasa sudah pasti ada KW-nya. Kita sudah semakin sulit
membedakan mana yang asli mana yang palsu. Itu semua dikarenakan sudah semakin
canggihnya sistem teknologi yang digunakan untuk meniru.
Sudah pasti banyak orang
yang akan dikorbankan jika barang-barang
atau jasa tersebut dipalsukan. Mulai dari Vaksin Palsu, Kartu BPJS Palsu, Beras
palsu, susu palsu dan banyak lainnya.
Jenis-jenis Profesi juga banyak
yang dipalsukan. Mulai dari adanya
polisi palsu atau polisi gadungan, dokter palsu, bahkan guru palsu juga banyak
di negeri kita ini. Alih-alih untuk kepentingan dalam meraup keuntungan lebih
jika memakai identitas palsu tersebut.
Jika itu polisi palsu, sudah
pasti ia akan menggunakan profesi tersebut dalam memeras orang lain. JIka itu
yang namanya dokter palsu, sudah pasti menggunakan profesi tersebut, untuk
melakukan tindakan medis yang serba asal yang penting uang untuk perobatan yang
dikeluarkan mengalir ke kantong pribadinya. Jika itu yang namanya guru palsu,
sudah pasti ia menggunakan profesi tersebut untuk meraup keuntungan
pribadinya,baik itu keuntungan yang bersifat ekonomi, maupun keuntungan dalam
memenuhi nafsu bejatnya.
Kita juga sadar atau tidak sadar
juga sering memakai barang-barang palsu. Bukan hanya memakai tapi dengan
kesadaran sendiri kita bahkan sering melegalkan barang tersebut. Seperti
seringnya membeli kaset CD atau DVD yang palsu, buku-buku palsu, barang-barang
elektronik yang juga palsu. Istilah ini lebih dikenal dengan sebutan
barang-barang bajakan. Kita membeli barang-barang tersebut mungkin
dikarenakan kondisi keuangan yang belum baik dan stabil. Sehingga timbul
pemikiran yang penting bisa menikmati Kaset atau buku tersebut.
Saya kembali ke Vaksin palsu dan
Kartu BPJS palsu. Sebab kedua item ini sedang hits-hitsnya diperbincangkan
dingeri kita. Kasus vaksin palsu yang
sudah pasti merisaukan para ibu-ibu yang sudah memvaksinasi anak-anak mereka.
Terkhusus saya sendiri juga sebagai seorang ayah, yang sudah selesai
memvaksinasi anak kami tercinta. Apakah anakku mendapatkan vaksin palsu
tersebut atau memang yang asli. Tidak bisa kupastikan, dikarenakan puskesmas
tempat anakku divaksinasi tidak masuk dalam daftar kementerian kesehatan. Tapi
tidak menutup kemungkinan adanya sindikat para pemalsu tersebut sudah masuk.
Sebab katanya Sumatera Utara juga masuk dalam daftar para sindikat tersebut.
Namun yang jelas daerah mana, kita belum tahu. Pemprovsu seakan-akan langsung
memberikan pernyataan bahwa Sumatera
Utara bebas dari pemalsuan vaksin ini. Aku sebagai orang tua hanya bisa berdoa
supaya apa yang sudah dimasukkan keanakku merupakan vaksin yang asli.
Memang katanya vaksin palsu
tersebut tidak membahayakan anak-anak, sebab kandungan daripada vaksin tersebut
tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan. Tapi dampaknya lebih kepada
bahwa sianak tersebut tidak akan immune terhadap jenis virus tersebut.
Sebenarnya bukan itu yang dipermasalahkan. Kejadian ini sudah terjadi
berpuluh-puluh tahun kebelakang, dan artinya sudah pasti banyak korbannya. Dan
juga yang terpenting adalah hilangnya kepercayaan masyarakat jika mereka
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dinegeri tercinta ini. Apakah
obat-obat atau tindakan medis yang digunakan masih asli atau sudah dipalsukan.
Pembayaran dengan Kartu BPJS juga
dipalsukan. Alih-alih untuk meraup keuntungan dari bisnis curang ini.
Masyarakat yang tahunya bahwa dengan kartu ini maka akan bisa dilayani oleh
rumah sakit, tahu-tahu nyatanya ditolak, sebab kartunya palsu dan tidak
terdaftar.
Jika kita melihat semua
kejadian-kejadian yang ada, ternyata bidang kesehatanlah yang diserang oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dipenghujung dari bulan Juli
ini,biarlah kasus-kasus pemalsuan ini berakhir dan kasus-kasus seperti ini
tidak terulang lagi di bulan-bulan mendatang.
Apa yang salah?
Dengan banyaknya kepalsuan
dinegeri kita ini, apa yang salah.
Apakah dikarenakan bahwa ini adalah tanda-tanda akhir zaman. Bahwa akan banyak
kepalsuan yang akan muncul. Mulai dari jenis makanan dan obat-obatan, jasa,
hingga profesi. Dikatakan juga bahwa
akan muncul nabi-nabi palsu atau guru-guru palsu yang katanya akan bisa
melakukan banyak keajaiban-keajaiban yang akan mencengangkan dunia, sehingga
orang-orang akan datang kepadanya dan akhirnya mengikutinya dan bahkan
menyembahnya. Orang-orang akan lebih mementingkan dirinya sendiri, selalu
kecenderungan hatinya berbuat jahat dan banyak fenomena-fenomena yang terjadi.
Apakah memang kita sudah mulai
menyukai akan kepalsuan ini. Atau lebih karena terpaksa menyukainya dikarenakan sulit untuk mendapatkan yang asli.
Kasus ini lebih cocok untuk barang-barang yang bukan dikonsumsi langsung oleh
tubuh.
Yang pasti kita tidak akan pernah
menyukai yang namanya kepalsuan. Kita akan lebih menyukai yang namanya
keasllian. Sebab dengan keaslian tersebut akan membawa yang namanya kebaikan.
Dan kebaikan tersebut akan membawa yang namanya kebahagiaan.
Diiharapkan dikemudian hari, kita
tidak menjumpai lagi yang namanya KEPALSUAN. Baik itu vaksin palsu, obat-obatan
palsu, makanan palsu, dokter palsu, bahkan guru-guru palsu, serta banyaknya kepalsuan-kepalsuan yang lainnya. Supaya
negeri kita ini, tumbuh dengan keaslian, dan semakin berkembang dan menjadi
negeri yang menunjukkan Sifat-sifat Keaslian kita yang merupakan corak kita,
yaitu Sifat yang saling tolong-menolong, sifat yang ramah dan suka bergotong royong,
sifat yang ingin selalu melakukan yang terbaik dalam hidupnya, dan banyak
sifat-sifat positif lainnya yang bisa dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar