Rabu, 13 Desember 2017

Nyanyian Untuk Ahok-Bukti Perjuanganmu Bagi Bangsa Tidak Gagal


Pak Ahok Menjadi Gubernur Terbaik dan Pemikir Dunia

Akan ada begitu banyak lagu yang tercipta ketika ada satu sosok yang begitu bisa menginspirasi. Dan sudah banyak lagu yang sudah tercipta karenanya. Nyanyian yang bukan hanya saja dipakai ketika akan menghadapi pilkada, tapi ketika sudah usaipun lagu dan nyanyian tersebut terus tercipta dan mengalir mengisi dunia permusikan bangsa ini. Lagu dan nyanyian tersebut diharapkan bisa menggugah hati para pendengarnya. Sosok tersebut tak lain dan tak bukan, yakni Ahok.
 
Seperti lagu yang diciptakan oleh saudara Salomo Pasaribu, yang berjudul “Ahok”. Lagu ini dinyatakannya sebagai hadiah Natal dan doa kepada Pak Ahok. Supaya sehat selalu dan tetap dalam perlindungan Tuhan. Dia menyebutkan di dalam channel youtube-nya, yang diunggah dan dipublikasikan tanggal 11 Desember lalu, bahwa Bapak Ahok adalah Bapak Hati Nurani yang sanggup berdiri teguh di tengah badai karena nurani.

Berikut syair lagu yang dituliskannya dalam sebuah lagu, Ahok.

Namamu lebih harum dari narwastu
Berkumandang dari Sabang sampai Merauke
Kau menjadi inspirasi dunia, Memimpin dengan hati nurani
Kau simbol kejujuran yang tegar dan Tak Gentar
Kau bagai batu karang berdiri teguh di tengah badai
Reff :
Ahok... Kami disini, dipersatukan cinta
Cinta akan negeri ini
Ahok...Kami disini, kami generasi muda..
Generasi Nurani
Bridge :
Kami disini...Berjuang untukmu
Kami disini...Berjuang bersamu
Kita harus bersatu..dalam kebhinekaan
Menuju Indonesi Jaya
Yang kita nikmati Bersama..


Mari mencermati sosok Ahok dalam lagu tersebut. Kalau dtelaah bahwa ada kata narwastu dalam pemilihan katanya. Kita ketahui bersama bahwa Narwastu adalah minyak termahal dan sangat harum. Untuk mendapatkan dengan ukuran isi buli standard buatan Israel, harus mengeluarkan biaya 300 dinar. Artinya satu dinar merupakan upah pekerja satu hari. Jadi harga untuk mendapatkan minyak narwastu tersebut, harus bekerja kurang lebih selama setahun. Dikatakan lebih harum dari minyak narwastu, dimana aromanya tidak lekas hilang dan harumnya semerbak dan tidak tengik.

Namanya berkumandang dari Sabang sampai Merauke. Dan memang benar, sejak ketika dipaksa untuk menjadi terpida kasus Al Madiah, ada begitu banyak daerah-daerah yang menyuarakan untuk membebaskan Ahok. Melalui digelarnya 1000 lilin untuk Ahok. Ada banyak masyarakat yang terus berjuang menyuarakan kebebasan dan keadilan.

Meskipun akhirnya kalah dan di penjara, dia dengan tegar dan berdiri dengan tegap dalam menghadapi putusan hakim yang ditimpakan kepadanya. Dia tetap memberikan yang terbaik. Bahkan kehadirannyapun dipenjara, selalu mendatangkan berkah bagi orang yang berada di sekelilingnya. Mulai dari membantu petugas-petugas yang ada di Mako Brimob dengan hasil penjulan bukunya yang fantastis, bahkan masih bisa menyurati orang-orang untuk memberikan kata-kata semangat dan motivasi. Dan banyak orang yang tersentuh dengan isi suratnya.

Juga ada begitu banyak kenangan dari orang-orang yang sempat bekerja bagi dia. Selalu memberikan kesan-kesan yang begitu positif dan membangun. Sehingga orang yang mendengarkan kisah-kisah yang mereka tuturkan, ada begitu banyak orang diberkati dan akhirnya dikuatkan.

Menyimpulkan bahwa di bangsa ini masih ada orang yang berani, jujur, dan tegas dalam menghadapi orang-orang yang mau merongrong uang rakyat. Ketika dipercayakan menjadi pemimpin rakyat, niatannya adalah untuk melayani masyarakat. Bekerja bagi rakyat, dan membuat banyak program yang akhirnya bisa menyesejahterahkan rakyat. Terbukti melalui indeks kepuasan masyarakat waktu itu kepada kinerjanya mencapai 70% lebih.

Kembali menata sistem pemerintahan yang bersih dan transparan. Yang dulunya awut-awutan, kemudian dibenahi. Sungai-sungai  dan danau-danau dinormalisasi dengan secepat mungkin. Membuat banyak daerah resapan serta membangun RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak). Sehingga ketika datang hujan yang lebat, tidak mengakibatkan luapan banjir sebab airnya surut dengan segera. Dan ruang-ruang publik yang didirikan bisa mendorong masyarakat warga Jakarta untuk selalu bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Bahkan tak jarang, RPTRA-RPTRA tersebut menjadi objek wisata baru.

Memaknai lagu yang tercipta memberikan kesan tersendiri bagi sang pencipta lagu. Dan bahkan bagi orang yang menjadi sasaran dari lagu tersebut, yakni  Pak Ahok.  Baik itu tujuannya untuk menyemangati beliau, supaya tetap berpegang teguh kepada prinsip yang diyakininya. Demikian juga bagi orang-orang yang mendengarkan lagu tersebut tentunya akan bisa dibangunkan kembali. Supaya tetap kembali kepada prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan yang kita junjung bersama.

Bukan seperti yang ditunjukkan oleh Bapak Setia Novanto baru-baru ini. Mencoba menghindari upaya hukum yang akan mengenainya sendiri akibat dari perbuatannya di masa lampau. Perbuatan korupsi pada proyek E-KTP yang mengakibatkan kerugian negara mencapai 2,3 trilyun rupiah. Mulai dari upaya melarikan diri dengan menabrak tiang listrik, hingga sekarang, menampilkan ke muka publik, dan dihadapan sidang perdananya bahwa dia sedang mengalami sakit. Padahal tim dokter menyatakan bahwa dia sehat-sehat saja.

Sikapnya dan perbuatannya menjadi preseden yang buruk bagi kehidupan keberbangsaan kita kedepannya. Sebab hal itu akan menjadi contoh yang mungkin-mungkin saja ditiru oleh generasi ini atau generasi selanjutnya. Sikap kepengecutannya dan tidak ada sikap kenegarawan yang dimilikinya, yang ditampilkannya di depan rakyat Indonesia, seakan-akan menunjukkan bahwa beliau sudah muka tembok dan tidak tahu malu lagi.

Dan bagaimana mungkin bisa tercipta lagu untuk bisa mengenang sosok Bapak Setnov tersebut. Lagu sindiran yah mungkin bisa jadi. Tapi yang akan lebih banyak muncul kedepannya adalah meme-meme atau gambar yang mengejek dan menyindir beliau.

meme Setnov (Sumber : Tribun.news)

Jadi, mari kita menjadi generasi yang bisa menginspirasi banyak orang. Melalui perbuatan-perbuatan yang terbaik, dan bertanggung jawab. Mengisi hari-hari bangsa ini dengan banyak karya-karya inspirasi dan inovatif yang bisa mengguncang dunia. Meninggalkan perbuatan-perbuatan tercela, seperti berbohong, mencela, memfitnah, apalagi korupsi. Sehingga kita bisa menjadi Ahok-ahok berikutnya yang menjadi sumber  insipirasi bagi para penggubah lagu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...