sumber :www.andikaprasetia.com
Hari ini, Selasa-24 November....khusus untuk anak kelas
empat sd, aku harus selalu naik tensi dalam mengajar mereka. Mereka tidak
pernah duduk untuk diam dan menerima pembelajaran dari gurunya. Ketika tadi
siang juga, guru wali mereka amatlah sangat marah kepada ketiga orang anak.
Walinya mengatakan, anak-anak tersebut, ketika belajar sering keluar, tetapi
ketika sedang istirahat mereka selalu berada didalam kelas. Ada ketimpangan
yang sedang terjadi bagi mereka.
Aku juga menyaksikan bahwa
anak-anak tersebut, masih ada yang tidak bisa membaca. Mereka sudah kelas empat
dan bahkan kelas lima dan enampun masih ada anak-anak yang belum bisa membaca
maupun menulis. Ini sebuah tantangan tersendiri bagi para guru sekarang yang
ada. Timbul pertanyaan dalam hatiku, apakah yang sudah mereka pelajari selama
kurang lebih 5 tahun pembelajaran yang sudah mereka terima. Kemarin-kemarin
juga aku menemukan, ketika aku mengajar anak SMP, aku melihat sendiri, bahwa
anak smp pun, ada anak yang belum bisa baca tulis. Sudah sampai SMP. Mereka
juga lulusan dari alumni SD yang sama dengan yang kuajar sekarang. Aku menilai
bahwa pembelajaran yang selama ini dilakukan di SD kurang berhasil. Harus ada
evaluasi-evaluasi pembelajaran dan pengajaran yang harus dikerjakan dan
dilaksanakan. Supaya ada perubahan-perubahan yang signifikan bagi kemajuan sekolah
ini.
Memang ini tantangan tersendiri
yang harus segera dicari pemecahan masalahnya. Kembali, ketika aku mengajar
tadi di anak kelas empat. Aku harus melakukan punishment kepada anak-anak yang
sangat super ribut dikelas. Supaya mereka bisa diam dan mendengarkan apa yang
aku jelaskan di dalam kelas. Kalau tidak melakukan itu, mereka sama sekali
tidak menghiraukan apa yang akan disampaikan. Memang aku akui, jam pembelajaran
tadi siang adalah jam belajar yang terakhir. Mereka sudah sangat berkeringat,
sudah sangat lelah bermain-main. Makanya mereka sepertinya tidak siap untuk
menerima pembelajaran.
Kalau aku banding-bandingkan,
antara pemberian reward dan punishment; memang lebih banyak aku memberikan
punishment kepada mereka dibandingkan reward yang aku berikan. Reward yang
kumaksudkan adalah berupa pujian baik tertulis maupun secara lisan. Aku tahu
memang punishment yang aku berikan kurang baik untuk perkembangan psikologis
mereka selanjutnya. Sepertinya aku tidak berdaya ketika tidak melakukan
punishment tersebut kepada mereka.
Generasi TV dan Gadget.
Memang jaman sekarang adalah
jaman dimana Gadget bisa dipakai dimanapun. Dan bahkan tontonan-tontonan yang
sering mereka saksikan banyak berupa hall-hal yang berbau kekerasan,
percintaan, penghianatan. Tidak banyak tayangan-tayangan yang ada di televise
sekarang yang berisi tentang hal-hal yang mendidik, atau mengedukasi,
menumbuhkan moral dan karakter yang kuat. Dampak televisi juga adalah kurangnya
daya perhatian anak-anak.Anak-anak sangat sulit sekali untuk bisa
berkosentrasi. Kosentrasi mereka selalu buyar hanya dalam waktu kurang lebih
lima menit.
Perbaikan kedepannya yang harus
aku kerjakan yaitu, membuat pembelajarannya semakin lebih menarik dan membuat
anak-anak atraktif dalam mengikutinya. Penggunaan media pembelajaran juga
merupakan solusi yang bisa menolong mereka supaya bisa lebih fokus terhadap
suatu hal. Membuat pembelajaran lebih menarik jika dibandingkan dengan
tayangan-tayangan televisi, itu bukanlah perkara yang mudah juga untuk dikerjakan. Tapi bukan pula menjadi
suatu keniscayaan. Berharap pendidikan di Indonesia ini bisa lebih baik lagi.
Bahkan tayangan-tayangan televisi supaya lebih banyak yang berisi tentang
hal-hal yang mendidik.
Perubahan-perubahan dalam memberikan pengajaran
juga perlu untuk dikerjakan. Melakukan evaluasi setelah melakukan pembelajaran
adalah hal yang mutlak yang harus dikerjakan. Supaya bisa melakukan
perbaikan-perbaikan sana dan sini. Sehingga kita bisa berubah dalam mendidik
anak-anak kita. Mendidik generasi-generasi muda yang akan menjadi penerus
bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar