Kamis, 03 Desember 2015

Ternyata Terlewatkan



                                                        sumber gambar : www.123rf.com




Di pagi hari Senin (23 November) ini aku baru mulai menulis untuk hal yang kemarin yang terlewatkan. Seharusnya aku mulai untuk menulis semalam, tepat di hari MInggu malam. Hal itu tidak tercapai dikarenakan lampu yang sudah padam sejak siang harinya. Dan baru menyala jam empat pagi hari ini. Sulit memang untuk bisa menerapkan harus setiap hari menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk sebuah tulisan. Dikarenakan satu hal dan lain penyebabnya. Tapi mungkin penyebab yang paling utama adalah ketika padamnya lampu atau listrik. Kalau penyebabnya karena badan ku yang kelelahan, itu masih bisa kuatasi dengan menuliskan beberapa paragraph yang bisa aku kerjakan.

Di hari Minggu kemarin, aku dan keluargaku pergi beribadah kepada Tuhan. Seperti biasa aku melayani sebagai tim multimedia disana. Memang timbul kerinduanku yang paling dalam untuk bisa melayani di jemaat Bandar Baru sebagai penyampai pesan Tuhan. Tapi itu mungkin suatu waktu dikemudian hari. Aku harus mempersiapkan diriku sebaik mungkin, memang aku sudah melayani di lingkungan yayasan kami. Aku sudah menyampaikan firman Tuhan di lembaga kami ini. Tapi mungkin belum waktunya aku melayani di gereja-gereja Tuhan yang lainnya. Dan memang bukan hanya di Gereja Bandar Baru saja yang ingin aku layani, tetapi di Gereja-gereja Tuhan lainnya. Aku ingin menjadi penyampai Pesan Tuhan pada jemaat-jemaat Tuhan yang ada di Deliserdang ini.Menjadi berkat bagi masyarakat dimana aku berada.

Kerinduanku yang lain, aku ingin segera melanjutkan tingkat pendidikan formalku, ke jenjang Strata dua (S 2). Program yang ingin aku masuki yaitu langsung dua jurusan. Pertama program Magister jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, kemudian program Magister of Divinity. Aku ingin memperdalam dikedua bidang ini. Untuk bisa menjadi berkat secara unggul dan professional dimana nantinya aku bisa melayani. Aku ingin seperti Paulus yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Dia seorang intelektual di kalangannya dan sangat mengasihi Tuhan. Sehingga Tuhan sangat memakainya didalam menginjili seluruh Asia dan Eropa. Dampak pelayanannya luar biasa juga dalam bidang literature. Dia sendiri sudah menuliskan hampir delapan puluh persen isi kitab perjanjian Baru.

Tepat dihari minggu kemarin juga, air tidaklah jalan. Kalau aku membiarkan kondisi ini terus, maka ketersediaan air tidak aka ada. Aku melihat ternyata air jalan ke tempat kami, meskipun kecil. Aku berusaha untuk bisa mengalirkannya ke tempat penyimpanan yang lebih besar dan berhasil. Sehingga ada air untuk bisa dipakai bukan hanya oleh keluarga kami, tapi juga oleh keluarga-keluarga yang ada disekitar kami juga. Kalau menunggu petugas air, staf juga, hal ini mungkin tidak terjadi, sebab beliau bekerja sesuai dengan waktu-waktunya. Kalau hanya sedikit air mengalir, itu tidak akan dialirkannya ketempat penyimpanan besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...