Kamis, 03 Desember 2015

Stay-Strong




Mudah memang untuk berkata-kata, menyampaikan suatu hal, tetapi ketika sudah akan melaksanakan apa yang dikatakan, termyata memang sulit, sangat sulit sekali. Badanku atau fisikku hari ini sangatlah lelah. Pengennya hendak tidur dan mengakhiri hari ini dengan beristirahat dan akan mulai lagi bertanding di esok hari. Tetapi, ada suatu hal yang harus aku kerjakan dulu sebelum aku beristirahat. Kalau aku belum menuntaskan apa yang sudah menjadi komitmenku, maka aku akan gagal dalam melaksanakan komitmenku-komitmen dalam menulis suatu hal dalam satu hari.

Hari ini, aku pergi ke Medan bersama dengan rekan sepelayananku. Tujuanku adalah untuk membeli Sesutu untuk keperluan makan anakku. Rencananya besok, si Mami akan masak buat putri kami tercinta. Dan harga yang dibayar untuk itu ternyata hampir menguras isi tabungan kami. Setelah kami membeli barang itu, tampaklah wajah senyum dan kesenangan terpancar dari istriku.

Selesai pulang dari Medan, jadwalku hari ini adalah mengajar anak-anak Future Center di Pesat. Mulai dari penyampaian kurikulum sampai mengajar bahasa inggris aku lakoni seorang diri. Meski tampak wajah kelelahan dalam diriku, aku harus memberikan yang terbaik kepada mereka. Menyampaikan Firman Tuha sebagai dasar dalam kegiatan hari ini. Yaitu untuk taat dan hormat kepada orang tua.

Aku melihat anak-anak lebih mudah untuk menghafal tentang sebuah game daripada menghafal dan mempelajari firman Tuhan. Aku menekankan kepada mereka supaya mencintai dan mengasihi Tuhan dengan mempelajari firman Tuhan. Ini sebuah ironi dan tamparan bagi pendidikan jaman sekarang. Saya melihat dan mengetahui sendiri bahwa penekanan-penekanan unsur pelajaran yang dipelajari di sekolah lebih condong untuk memuaskan kognitif anak semata. Tanpa dibarengi unsur-unsur seperti kesenangan atau pleasure, menantang dan menimbulkan kreativitas sendiri.

Kedepannya pendidikan bangsa kita,bukan hanya mencetak generasi-generasi yang cerdas secara intelktual, tetapi cerdas secara karakter dan juga moralnya. Aku melihat anak-anak sekarang lebih mudah untuk sakit hati kepada teman-temannya yang kadangkala usil kepadanya. Dan Perlu dipikirkan dalam penyampaian pembelajaran bahasa  Inggris harus dalam bentuk pola permainan.Supaya merangsang tumbuh kembang anak yang semakin lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...