Rabu, 22 November 2017

Rasa Kopi di Mata Petani, Pengusaha dan Penikmat





dokumen pribadi
Aku adalah penikmat kopi. Baru-baru ini memang mulai menyukai yang namanya kopi itu. Semasa kecil, jarang bahkan tidak menyukai kopi. Apalagi jika kopi itu adalah kopi pahit yang minus gula sama sekali. Pernah dulu waktu masih kanak-kanak, untuk pertama kali diriku meminum kopi. Alhasil diriku satu malam itu tidak bisa tidur dan akhirnya begadang. Karena jantungku degupannya sangat  kencang.

Awalnya aku tidak tahu apa makna jantungku yang terus berdebar-debar. Kupikir diriku sedang mengalami ketakutan terhadap suatu hal. Dan hal itu adalah hantu. Suatu hal yang paling sering ditakuti oleh anak-anak seusiaku. Sebab ketika masih kecil, acara televisi yang dulu hanya menayangkan baru satu siaran yaitu TVRI, sering memutar film-film horor dimalamnya. Lupa judulnya apa, tapi seingatku, film tersebut berkisah tentang boneka bayi, yang kemudian bisa hidup dan membuat teror bagi keluarga yang menyimpan boneka tersebut.

Dulu dalam anggapanku, bahwa orang-orang yang minum kopi adalah orang-orang yang tua-tua bangat. Sebab yang menyukai dan meminumnya ketika sedang ada pesta di lingkunganku, cuma mereka yang mengkonsumsinya. Anak-anak muda dan bahkan anak-anak seusiaku sangat jarang meminum yang namanya kopi tersebut. Dan ketika ada anak muda  yang minum kopi, aku langsung berkata dalam hatiku, “ah orang ini seleranya tua bangat, apa dia gak tahu bahwa itu adalah minuman ompung-ompung.”

Sekarang pemahaman itu berubah seratus persen. Sekarang berubah status, menjadi penikmat kopi  dan bisa dikatakan pecinta kopi. Dalam satu hari bisa menghabiskan dua gelas kopi di pagi dan sore harinya. Awalnya harus pakai gula ketika mengkonsumsinya dan sekarang sama sekali tidak pakai. Mencoba untuk hidup sehat dengan mengurangi konsumsi gula.

Menjadi penikmat kopi itu ternyata tidak datang dengan sendirinya. Sebab ada orang yang mempengaruhiku untuk menjadi sama dengan dia. Dan menurutku kebiasaan ini, bisa menular bagi banyak orang. Sebab, memang orang-orang yang mengkonsumsi kopi, daya vitalitasnya bisa kuat dan tampak segar dalam kesehariannya.

Dan ketika kebiasaan ini bisa menular bagi banyak orang, harapannya bisa semakin banyak orang yang tergerak untuk memulai kebiasaan baik ini. Ketika sudah banyak orang yang mencintai kopi dan menjadi penikmat kopi, hal ini justru menjadi pasar yang bagus bagi para pengusaha kopi.

Menjadi pengusaha kopi apalagi sekaligus menjadi barista-nya, akan mendatangkan banyak keuntungan bagi dirinya. Bukan hanya sekedar menyuguhkan kopi yang berkualitas bagi para penikmat kopi, juga mendatangkan pemasukan dari sisi ekonomis yang lumayan menggiurkan. Sebab pasar di Indonesia ini begitu luas, yakni orang-orang yang mau dan mulai mencintai kopi dalam hidupnya sehari-hari. Seperti diriku ini.

Tetapi meskipun hal ini mendatangkan keuntungan bagi para pengusaha, tak jarang, para petani kopi yang hanya mendapatkan lelah dan susahnya saja. Para petani kopi jarang mendapatkan hasil yang maksimal dari panennya.

Bagaimana komoditas kopi, bukan hanya menguntungkan para pengusaha kopi, tapi para petani kopi juga bisa. Bersyukur pemerintah kita, sudah mengembangkan kopi dengan semaksimal mungkin. Melalui Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) sudah mulai membidik, membina dan bahkan melatih para penggiat kopi yang ada di nusantara ini. Diharapkan kopi-kopi kita bukan hanya sekedar di ekspor mentahnya, atau bijiannya saja, tetapi hasil akhir ataupun produk turunan dari kopi ini berharap bisa menjadi cita rasa dunia.

Bapak Triawan Munaf, kepala Bekraf, seperti yang dilansir oleh Metro TV pada Janji Jokowi-JK, (18/10), juga menegaskan akan melakukan sertifikasi bagi para penggiat ekonomi kreatif lainnya. Terutama dalam bidang perkopian, seperti para barista, pedagang dan para petani kopi untuk segera mendapatkan legalitas tersebut, sebagai upaya untuk bisa memajukan bisnis kopi yang ada di Indonesia ini.

Berikut link Videonya

Hal ini sudah mulai menampakkan hasilnya, sudah terbentuknya jalinan kerjasama diantara para petani, pedagang, barista ataupun pengusaha kopi. Seperti RDS Kopi, yang merupakan kepanjangan dari Raptaruli Do Sude yang mengartikan semuanya diberkahi, simpulan dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dan mereka juga mengembangkan suatu jargon penting lainnya. Sebagai upaya untuk memperkenalkan produksi dan usaha mereka ditengah-tengah masyarakat. RDS Kopi-Rayakan Dengan Seruput Kopi.

RDS Kopi berada di Jalan Ngumban Surbakti, Gang Bahagia No. 136, Medan Sedulur. Awal mulanya berdirinya RDS Kopi, karena melihat para petani kopi tidak mendapatkan imbalan yang sepantasnya dari usaha tani mereka. RDS Kopi lahir dari petani kopi untuk kesejahteraan petani kopi. Bekerja sama dengan petani dengan memberikan penyuluhan mulai dari menanam, unsur hara, pengendalian hama, memetik, menjemur, sampai ke produk jadinya yakni segelas kopi yang mantap.

Bekraf juga sudah melakukan banyak pelatihan-pelatihan kopi di hampir keseluruh wilayah yang ada di Indonesia, terutama daerah yang potensial bisa menghasilkan kopi yang berkualitas. Seperti yang akan diadakan dalam waktu dekat ini di Sipinsur Humbahas. Dimana daerah ini setelah mengecek google ternyata merupakan daerah objek wisata, yang rencananya akan dibangun Sekolah Kopi di tahun 2018 nanti. Berharap sih bisa ikut pelatihannya, supaya bisa mengalami dan memahami lebih lagi tentang kopi dan segala peluang yang mungkin bisa dihasilkan.

Dan terakhir, mungkin aku tidak menjadi petani kopi, sebab memang tidak punya lahannya. Tapi berharap bukan hanya menjadi penikmat kopi tapi bisa menjadi penggiat kopi melalui usaha-usaha kreatif lainnya kedepannya yang mungkin bisa diusahakan. Berharap juga ekonomi Indonesia semakin meningkat, terutama kaum petani yang selama ini sepertinya telah lama dilupakan oleh pemerintahnya.

Penulis adalah dosen di STAK Terpadu PESAT Cabang Sibolangit, dan Penggiat Sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...