Selasa, 20 Juni 2017

Jokowi Sederhana, Mengerti Arti, Simbol dan Apresiasi



sumber gambar : pojoksatu.id


Kata ‘sederhana’ jika kita melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, adalah 1. Bersahaja; tidak berlebih-lebihan; 2. Sedang (dalam arti pertengahan, tidak tinggi, tidak rendah, dan sebagainya; 3. Tidak banyak seluk-beluknya (kesulitan dan sebagainya); tidak banyak pernik; lugas.

Bapak Jokowi adalah sosok orang yang sederhana atau bersahaja, serta selalu lugas dalam hal berkata-kata maupun tindakannya. Dalam segi penampilan sehari-hari, Bapak Jokowi tidak pernah memakai pakaian yang serba wah, atau pakaian yang ribet apalagi mahal. Pakaian putih dan lengan yang sering dilipat, selalu menjadi penampilan yang akan ditampilkan beliau. Juga ketika akan melakukan kunjungan ke daerah-daerah, beliau tidak pernah menyusahkan orang untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk kebutuhan akan pakaiannya. Terkadang langsung mampir disuatu mall ataupun pasar yang terdekat untuk membeli pakaian yang sederhana yang penting nyaman, jika akan melalukan tugas malam. Juga tak lupa mengenakan jaket bomber hijau untuk menghangatkan badan. Jaket bomber sempat menjadi viral dan menjadi  jaket yang paling dicari-cari pelanggan, sehingga menambah penghasilan para penjual pakaian.

Kebiasaan mampir dan langsung berdiskusi dengan orang-orang yang sederhana, seperti petani dan nelayan, pedagang selalu juga menjadi ciri khas beliau. Beliau dengan sengaja untuk tidak terlalu ribet dengan protokoler-protokoler yang ada. Paspampres juga diinstruksikan untuk tidak terlalu mengekang masyarakat jika ingin bertemu dan berdiskusi langsung dengan beliau. Pakaian para Paspampres juga diupayakan untuk tidak mengenakan pakaian yang sangar-sangar atau terlalu formal. Sehingga menunjukkan adanya keberbauran yang sejati dan alami antara masyarakat dan pemimpinnya.

Bapak Jokowi juga mengerti arti terhadap suatu hal, yang kalau kita lihat yah sederhana saja. Seperti  Sepeda Hadiah Presiden. Kemana-mana beliau selalu memberikan hadiah sepeda jika melakukan kunjungan, baik kunjungan ke daerah-daerah maupun kunjungan ke luar negeri. Untuk mendapatkan hadiah sepeda itu juga, beliau akan membuat kuis ala Jokowi,yang akan menanyakan soal-soal tentang kebangsaan, dan soal-soal lain-lainnya.

Muncul dalam pemikiran saya, kenapa sepeda yah yang selalu diberi beliau. Kenapa tidak hadiah lain, seperti handphone, atau gadget, dan lain-lain yang pasti lebih menarik hati. Pernah dalam awal-awal pemberian hadiah sepeda tersebut, dalam pemikiran saya waktu itu, yah pasti karena anak-anak saja yang akan menerimanya. Karena memang dibutuhkan oleh anak-anak jika mau berangkat atau pulang dari sekolah dengan mengendarai sepeda.Ternyata bukan, orang-orang dewasa juga sangat senang menerima hadiah sepeda dari Bapak Jokowi. Termasuk salah satu artis Indonesia, Raisa, langsung mengupload di media sosialnya dan sangat bangga akan hadiah sepeda dari Bapak Jokowi.
Sepeda juga menggambarkan suatu nilai-nila kerja keras dan kesabaran serta keuletan. Tokoh Indonesia, Jacob Oetomo, sudah membuktikannya, diawal-awal masa merintis usaha beliau dalam bidang media, beliau selalu bersepeda kemanapun, baik ke kantor, baik ke rumah atau melakukan akrivitas  apa dimanapun, beliau pasti naik sepeda. Sampai menunjukkan hasil kesuksesan beliau sekarang. Juga disamping itu, dengan bersepeda setiap hari, yang pasti kita akan semakin sehat.

Buku juga tak luput dari perhatian beliau. Ke daerah manapun pasti akan membawa buku-buku untuk bisa dibagi-bagikan kepada anak-anak yang dijumpai. Dalam pengadaan buku tersebut ternyata beliau langsung beli sendiri ke toko-toko buku yang ada. Tanpa harus melibatkan tim khusus untuk pengadaannya. Dan sepertinya buku-buku yang dibeli itupun tentunya berasal dari kantung pribadi beliau sendiri.

Beliau juga sangat menghormati penggiat literasi dengan mengundang mereka datang ke Istana. Dengan undangan tersebut bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang supaya semakin banyak orang  terlibat dalam peningkatan literasi bangsa kita. Ada satu hal yang menarik tentang program literasi yang dilakukan, dengan meluncurkan program pengiriman buku gratis. Pengiriman buku gratis tersebut ditetapkan pada tanggal 17 setiap bulannya, orang-orang bisa berpartisipasi dalam menyumbangkan buku-bukunya ke taman bacaan masyarakat (TBM), atau ke daerah-daerah terpencil lainnya yang sedang sangat membutuhkan buku. Ini suatu program yang ternyata belum pernah dipikirkan oleh pemerintah-pemerintah kita sebelumnya.

Beliau menyadari dengan semakin banyaknya buku yang beredar dan bisa dijangkau oleh masyarakat, pastinya bangsa kita bisa semakin mendongkrak nilai indeks prestasi perkembangan literasi bangsa kita semakin lebih baik. Sebab faktanya harga buku-buku yang beredar tidak terbilang murah, dan memang buku belumlah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat. Jadi masyarakat lebih dulu mencukupi kebutuhan akan perut, sandang dan papan disamping kebutuhan akan buku-buku. Buku belum berpihak kepada orang-orang yang punya ekonomi berkecukupan atau rendah. Diharapkan dengan program pengiriman buku gratis bisa semakin banyak orang terlibat dalam dunia literasi bangsa kita. Juga supaya buku-buku bisa dijangkau oleh anak-anak bangsa atau keteraksesan akan buku-buku tersebut semakin gampang.  

Setiap orang pasti punya yang namanya kebutuhan. Kebutuhan akan makan dan minum, kebutuhan akan pakaian dan kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal. Kebutuhan ini termasuk kepada kebutuhan utama manusia. Jika kebutuhan ini terabaikan pastinya kita tidak akan bisa hidup secara fisik. Tapi disamping kebutuhan hal-hal diatas, ada juga kebutuhan yang tidak kalah pentingnya adalah kebutuhan akan penerimaan, kebutuhan akan pengakuan, kebutuhan akan kasih dan sayang, dan kebutuhan akan apresiasi.

Dalam hal mengapresiasi seseorang atau lembaga, Bapak Jokowi selalu tidak terduga pemikirannya. Seperti mengundang para pelawak atau komedian untuk ke istana, mengundang para musisi, mengundang para Netizen,  mengundang para ustad ulama atau tokoh-tokoh agama maupun adat, dan lain-lainnya. Yang saya salut kepada beliau ketika mengundang para komedian maupun musisi tanah air kita. Sepertinya belum ada pemerintah yang sangat begitu menghargai mereka dengan sebegitu hangatnya dan sangat cair serta  mengapresiasi setiap karya-karya yang telah mereka hasilkan. Tidak ada kekakuan yang terjadi, malahan pernah Ibu Titiek Puspa, sampai menyuruh-nyuruh Bapak Jokowi, dan langsung dibalas oleh Bapak Jokowi, bahwa belum pernah ada orang yang bisa memerintah saya, baru kali ini ada, sedang menteri aja tidak berani. Tapi semuanya itu bisa diciptakan menjadi konteks yang lucu dan menyenangkan.

Dan dihampir semua event dalam kunjungan-kunjungan kemanapun, pasti beliau selalu menunjukkan karakter yang sederhana, lugas, tapi menohok, serta menyenangkan. Mengerti arti bahwa indahnya suatu kebersamaan, tidak merasa selalu menjadi orang yang harus paling diutamakan, mengerjakan dengan sendirinya tanpa harus menunggu-nunggu ajudannya yang melakukan. Mengerti nilai bahwa pemimpin itu harus bisa mengayomi dan melindungi, juga memiliki sikap yang suka melayani orang dan bukan dilayani. Dan yang paling penting menampilkan nilai-nilai kesederhanaan dalam berpikir, kesederhanaan dalam menyelesaikan suatu masalah, juga kesederhanaan dalam mengimplementasikan suatu program-program kebijakan yang dilakukan.  Sehingga tidak keluar pernyataan kalau bisa mudah kenapa harus dipersulit. Sebab terkadang kita suka sekali menyulitkan suatu hal-hal yang nyatanya sebenarnya mudah untuk dikerjakan.

Sepeda, buku adalah contoh-contoh kecil dan sederhana yang bisa dibagikan langsung ke anak-anak bangsa. Memikirkan dan mengimplementasikan maupun menyebarkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan KIS (Kartu Indonesia Sehat) juga merupakan suatu program  yang nyata dan sangat memberkati anak-anak Bangsa Indonesia. Berharap Bapak Jokowi tetap menjadi pemimpin yang betul-betul bisa membawa perubahan bangsa kita semakin lebih baik lagi. Dan akhirnya terwujudlah dengan segera impian Bangsa Indonesia yang tertulis dalam Kapsul Impian yang sudah ditanamkan di Merauke.
Jayalah Indonesiaku...


Saya tidak lupa mengucapka Selamat Ulang Tahun kepada Bapak Jokowi...
 


Sibolangit, 21 Juni 2017

Jokowi Sederhana, Mengerti Arti, Simbol dan Apresiasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...