![]() |
sumber gambar : pojoksatu.id |
Kata ‘sederhana’ jika kita
melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, adalah 1. Bersahaja; tidak
berlebih-lebihan; 2. Sedang (dalam arti pertengahan, tidak tinggi, tidak
rendah, dan sebagainya; 3. Tidak banyak seluk-beluknya (kesulitan dan
sebagainya); tidak banyak pernik; lugas.
Bapak Jokowi adalah sosok orang
yang sederhana atau bersahaja, serta selalu lugas dalam hal berkata-kata maupun
tindakannya. Dalam segi penampilan sehari-hari, Bapak Jokowi tidak pernah
memakai pakaian yang serba wah, atau pakaian yang ribet apalagi mahal. Pakaian
putih dan lengan yang sering dilipat, selalu menjadi penampilan yang akan
ditampilkan beliau. Juga ketika akan melakukan kunjungan ke daerah-daerah,
beliau tidak pernah menyusahkan orang untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk
kebutuhan akan pakaiannya. Terkadang langsung mampir disuatu mall ataupun pasar
yang terdekat untuk membeli pakaian yang sederhana yang penting nyaman, jika
akan melalukan tugas malam. Juga tak lupa mengenakan jaket bomber hijau untuk
menghangatkan badan. Jaket bomber sempat menjadi viral dan menjadi jaket yang paling dicari-cari pelanggan,
sehingga menambah penghasilan para penjual pakaian.
Kebiasaan mampir dan langsung
berdiskusi dengan orang-orang yang sederhana, seperti petani dan nelayan,
pedagang selalu juga menjadi ciri khas beliau. Beliau dengan sengaja untuk
tidak terlalu ribet dengan protokoler-protokoler yang ada. Paspampres juga
diinstruksikan untuk tidak terlalu mengekang masyarakat jika ingin bertemu dan
berdiskusi langsung dengan beliau. Pakaian para Paspampres juga diupayakan
untuk tidak mengenakan pakaian yang sangar-sangar atau terlalu formal. Sehingga
menunjukkan adanya keberbauran yang sejati dan alami antara masyarakat dan
pemimpinnya.
Bapak Jokowi juga mengerti arti
terhadap suatu hal, yang kalau kita lihat yah sederhana saja. Seperti Sepeda Hadiah Presiden. Kemana-mana beliau
selalu memberikan hadiah sepeda jika melakukan kunjungan, baik kunjungan ke
daerah-daerah maupun kunjungan ke luar negeri. Untuk mendapatkan hadiah sepeda
itu juga, beliau akan membuat kuis ala Jokowi,yang akan menanyakan soal-soal
tentang kebangsaan, dan soal-soal lain-lainnya.
Muncul dalam pemikiran saya, kenapa
sepeda yah yang selalu diberi beliau. Kenapa tidak hadiah lain, seperti handphone, atau gadget, dan lain-lain yang pasti lebih menarik hati. Pernah dalam
awal-awal pemberian hadiah sepeda tersebut, dalam pemikiran saya waktu itu, yah
pasti karena anak-anak saja yang akan menerimanya. Karena memang dibutuhkan
oleh anak-anak jika mau berangkat atau pulang dari sekolah dengan mengendarai
sepeda.Ternyata bukan, orang-orang dewasa juga sangat senang menerima hadiah
sepeda dari Bapak Jokowi. Termasuk salah satu artis Indonesia, Raisa, langsung
mengupload di media sosialnya dan sangat bangga akan hadiah sepeda dari Bapak
Jokowi.
Sepeda juga menggambarkan suatu
nilai-nila kerja keras dan kesabaran serta keuletan. Tokoh Indonesia, Jacob
Oetomo, sudah membuktikannya, diawal-awal masa merintis usaha beliau dalam
bidang media, beliau selalu bersepeda kemanapun, baik ke kantor, baik ke rumah
atau melakukan akrivitas apa dimanapun,
beliau pasti naik sepeda. Sampai menunjukkan hasil kesuksesan beliau sekarang.
Juga disamping itu, dengan bersepeda setiap hari, yang pasti kita akan semakin
sehat.
Buku juga tak luput dari
perhatian beliau. Ke daerah manapun pasti akan membawa buku-buku untuk bisa
dibagi-bagikan kepada anak-anak yang dijumpai. Dalam pengadaan buku tersebut
ternyata beliau langsung beli sendiri ke toko-toko buku yang ada. Tanpa harus
melibatkan tim khusus untuk pengadaannya. Dan sepertinya buku-buku yang dibeli
itupun tentunya berasal dari kantung pribadi beliau sendiri.
Beliau juga sangat menghormati
penggiat literasi dengan mengundang mereka datang ke Istana. Dengan undangan
tersebut bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang supaya semakin banyak orang terlibat dalam peningkatan literasi bangsa
kita. Ada satu hal yang menarik tentang program literasi yang dilakukan, dengan
meluncurkan program pengiriman buku gratis. Pengiriman buku gratis tersebut
ditetapkan pada tanggal 17 setiap bulannya, orang-orang bisa berpartisipasi
dalam menyumbangkan buku-bukunya ke taman bacaan masyarakat (TBM), atau ke daerah-daerah
terpencil lainnya yang sedang sangat membutuhkan buku. Ini suatu program yang
ternyata belum pernah dipikirkan oleh pemerintah-pemerintah kita sebelumnya.
Beliau menyadari dengan semakin
banyaknya buku yang beredar dan bisa dijangkau oleh masyarakat, pastinya bangsa
kita bisa semakin mendongkrak nilai indeks prestasi perkembangan literasi
bangsa kita semakin lebih baik. Sebab faktanya harga buku-buku yang beredar
tidak terbilang murah, dan memang buku belumlah menjadi kebutuhan yang mendesak
bagi masyarakat. Jadi masyarakat lebih dulu mencukupi kebutuhan akan perut,
sandang dan papan disamping kebutuhan akan buku-buku. Buku belum berpihak
kepada orang-orang yang punya ekonomi berkecukupan atau rendah. Diharapkan dengan
program pengiriman buku gratis bisa semakin banyak orang terlibat dalam dunia
literasi bangsa kita. Juga supaya buku-buku bisa dijangkau oleh anak-anak
bangsa atau keteraksesan akan buku-buku tersebut semakin gampang.
Setiap orang pasti punya yang
namanya kebutuhan. Kebutuhan akan makan dan minum, kebutuhan akan pakaian dan
kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal. Kebutuhan ini termasuk kepada
kebutuhan utama manusia. Jika kebutuhan ini terabaikan pastinya kita tidak akan
bisa hidup secara fisik. Tapi disamping kebutuhan hal-hal diatas, ada juga
kebutuhan yang tidak kalah pentingnya adalah kebutuhan akan penerimaan,
kebutuhan akan pengakuan, kebutuhan akan kasih dan sayang, dan kebutuhan akan apresiasi.
Dalam hal mengapresiasi seseorang
atau lembaga, Bapak Jokowi selalu tidak terduga pemikirannya. Seperti mengundang
para pelawak atau komedian untuk ke istana, mengundang para musisi, mengundang
para Netizen, mengundang para ustad ulama atau tokoh-tokoh agama
maupun adat, dan lain-lainnya. Yang saya salut kepada beliau ketika mengundang
para komedian maupun musisi tanah air kita. Sepertinya belum ada pemerintah
yang sangat begitu menghargai mereka dengan sebegitu hangatnya dan sangat cair
serta mengapresiasi setiap karya-karya
yang telah mereka hasilkan. Tidak ada kekakuan yang terjadi, malahan pernah Ibu
Titiek Puspa, sampai menyuruh-nyuruh Bapak Jokowi, dan langsung dibalas oleh Bapak
Jokowi, bahwa belum pernah ada orang yang bisa memerintah saya, baru kali ini
ada, sedang menteri aja tidak berani. Tapi semuanya itu bisa diciptakan menjadi
konteks yang lucu dan menyenangkan.
Dan dihampir semua event dalam
kunjungan-kunjungan kemanapun, pasti beliau selalu menunjukkan karakter yang
sederhana, lugas, tapi menohok, serta menyenangkan. Mengerti arti bahwa
indahnya suatu kebersamaan, tidak merasa selalu menjadi orang yang harus paling
diutamakan, mengerjakan dengan sendirinya tanpa harus menunggu-nunggu ajudannya
yang melakukan. Mengerti nilai bahwa pemimpin itu harus bisa mengayomi dan melindungi,
juga memiliki sikap yang suka melayani orang dan bukan dilayani. Dan yang
paling penting menampilkan nilai-nilai kesederhanaan dalam berpikir,
kesederhanaan dalam menyelesaikan suatu masalah, juga kesederhanaan dalam
mengimplementasikan suatu program-program kebijakan yang dilakukan. Sehingga tidak keluar pernyataan kalau bisa
mudah kenapa harus dipersulit. Sebab terkadang kita suka sekali menyulitkan
suatu hal-hal yang nyatanya sebenarnya mudah untuk dikerjakan.
Sepeda, buku adalah contoh-contoh
kecil dan sederhana yang bisa dibagikan langsung ke anak-anak bangsa. Memikirkan
dan mengimplementasikan maupun menyebarkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan KIS
(Kartu Indonesia Sehat) juga merupakan suatu program yang nyata dan sangat memberkati anak-anak
Bangsa Indonesia. Berharap Bapak Jokowi tetap menjadi pemimpin yang betul-betul
bisa membawa perubahan bangsa kita semakin lebih baik lagi. Dan akhirnya terwujudlah
dengan segera impian Bangsa Indonesia yang tertulis dalam Kapsul Impian yang
sudah ditanamkan di Merauke.
Jayalah Indonesiaku...
Saya tidak lupa mengucapka Selamat
Ulang Tahun kepada Bapak Jokowi...
Sibolangit, 21 Juni 2017
Jokowi Sederhana, Mengerti Arti, Simbol dan Apresiasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar