Jumat, 16 Juni 2017

Pak Jokowi-Sang Pemercepat Pembangunan (Jalan) di Indonesia



sumber gambar : facebook


Bangga rasanya memiliki pemerintah yang kebiasaannya adalah selalu bekerja, bekerja dan bekerja. Bahkan kabinet yang dibentuk oleh beliau adalah kabinet Kerja. Suatu spirit yang akan terus dilakukan dikarenakan banyaknya ketinggalan kita dari negara-negara tetangga kita. 

Pembangunan infrastruktur itu suatu keharusan yang harus dikerjakan oleh siapapun pemerintahnya. Jika pemerintahnya hanya sibuk mengurusi bagaimana memenuhi kantongnya yang sudah banyak terkuras ketika mencalonkan diri menjadi pemimpin ataupun sibuk mengerjakan program yang tak jelas, jangan harap ada kemajuan dari suatu daerah tersebut.

Bersyukur bangsa Indonesia sekarang memiliki pemimpin yang sangat visioner, melihat dengan jelas potensi-potensi bangsa kita yang sangat luar biasa kayanya. Untuk bisa memaksimalkan dan mengubah kekayaan alam kita menjadi produktif serta menghasilkan diperlukan yang namanya gagasan-gagasan yang cemerlang, baik dalam perencanaannya, maupun dalam hal pengeksekusiannya.

Sudah terlalu banyak dan terlalu lama pembangunan-pembangunan yang ada di Indonesia mentoknya sampai kepada wacana semata.  Seperti di Jakarta, diisukan bahwa akan dibangun MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rapid Transit), tapi pada kenyataannya tidak pernah terealisasi pada zaman pemerintahan sebelum sekarang. Tapi sejak tahun 2015, wacana-wacana untuk pembangunan moda transportasi ini akhirnya bisa direalisasikan oleh pemerintah Pusat kita, Bapak Presiden Jokowi bersama dengan gubernur DKI yang sangat fenomenal, Bapak Ahok. Bahkan dari pernyataan beliau-beliau ini, pengoperasian daripada MRT itu tidak harus selesai dulu masa jabatan mereka. MRT maupun LRT bisa beroperasi paling lambat di tahun 2018. Meskipun rutenya baru dari Kebayoran Lama- Kelapa Gading dan Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta.

Saya juga sungguh salut, mendengarkan pernyataan dari Bapak Jokowi, bahwa pembangunan dari  bangsa kita dulu selalu pembangunan yang Jawa Sentris. Sekarang kita harus berbeda, kita harus membangun dari pinggiran ataupun perbatasan-perbatasan bangsa kita. Akhirnya dicetuskan untuk membangun jalan tol Sumatera dan jalan tol Papua.
Khusus Sumatera, beliau sudah punya gagasan untuk membuat jalan tol dari ujung Aceh hingga ujung Lampung dengan sebutan Tol Trans Sumatera. Bahkan diberitakan bahwa jalan tol ini akan bisa dilalui sebelum lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tiba. Adapun jalan tol tersebut yaitu, Bakauheni-Terbanggi Besar, Palembang-Indralaya, Medan-Binjai, dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Sungguh prestasi yang luar biasa bagi pemerintah kita saat ini. dengan pembangunan yang diawali sejak tahun 2014 dan sekarang bisa dinikmati oleh bangsa Indonesia, terkhususnya kami orang yang tinggal di Sumatera.

Total panjang ruas jalan tol yang proyeknya dikerjakan oleh Hutama Karya, dengan dasar Perpres di tahun 2014 dan tahun 2015, adalah sepanjang 625,83 km. Dan selama menjelang Lebaran nanti jalan tol yang akan sudah diselesaikan dan akan dipergunakan oleh masyarakat adalah sepanjang kurang lebih 103,915 km. Dengan persentase pengerjaannya sudah mencapai + 16,60 % dari total keseluruhannya jalan tol yang akan dikerjakan. Dalam jangka waktu kurang lebih pengerjaannya sejak Bapak Jokowi dilantik adalah 2,5 tahun. Meskipun persentase angkanya masih sedikit belum mencapai 20% tapi proyek pembangunan Tol Trans Sumatera sudah harus selesai dan beroperasi sebelum bapak Jokowi menyelesaikan masa jabatannya di periode pertama ini.

Berarti Bapak Jokowi masih punya PR di periode kedua nantinya, untuk melanjutkan pembangunan jalan tol berikutnya di Tol Trans Sumatera. Supaya cita-cita luhur bapak Jokowi bisa tercapai. Adapun data jalan raya lintas Sumatera dari Aceh hingga pelabuhan Bakauheni, propinsi Lampung, ada berkisar sepanjang 2.508,5 km. Pengerjaan proyek jalan tol yang sudah dikerjakan di periode pertama kepemimpinannya ada sepanjang 625,83 km. Berarti menyisakan jalan tol yang harus dikerjakan adalah sepanjang 1.882,67 km lagi. Ini pastinya membutuhkan kerja yang sangat keras dan luar biasa untuk bisa menyelesaikan di periode kedua bapak Jokowi nantinya.

Berharap bapak bisa memimpin lagi. Kalau tidak terpilih berarti isu-isu yang dimainkan lawan politik bapak pasti tidak jauh-jauh dari yang namanya SARA. Dan jika isu SARA yang menang berarti bangsa kita dipastikan akan mundur sangat jauh lagi kebelakang dan tertinggal dari negara-negara tetangga kita. Bahkan sekarangpun bapak masih terus diserang dengan menggunakan isu-isu PKI, supaya bisa melemahkan kinerja bapak yang sudah sangat bagus. Tapi saya salut, melihat kegigihan bapak dalam meredam dan menangani gejolak-gejolak politik yang ada. Isu-isu tersebut tidaklah terlalu penting jika dibandingkan dengan pembangunan berkelanjutan dari bangsa kita. Dan saya yakin, kinerja bapak, pembangunan yang sudah bapak lakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia, pasti bisa mengalahkan isu banci dan tidak bertanggung jawab, seperti SARA.

Bukan Hanya Tol, Jalan Desa-pun Terbangun

Saya sudah hampir kurang lebih 4 tahun tinggal di sebuah desa, yang letaknya sekitar 45 km dari pusat kota Medan. Sebuah desa yang bernama Desa Rumah Sumbul. Tepatnya, berada di kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sebuah desa yang sangat hijau, dan menjadi pusat sumber air. Lokasinya masih sangat asri dan bersih, serta memiliki gedung-gedung kuno peninggalan zaman Belanda dulu.

Dua tahun pertama saya menginjakkan kaki di desa ini, jalan-jalan yang ada di lingkungan desa ini bisa dibilang masih sangat tidak baik. Jalannya memang sudah dibangun ala kadarnya atas inisiatif bersama warga desa. Tapi pembangunan itu sudah sangat lama, dan akhirnya disana-sini, dibahu jalan yang ada, penuh dengan lubang-lubang dan kerikil maupun batu yang terlepas. Sehingga kalau kita melewati jalan desa tersebut kita harus sangat hati-hati supaya kita tidak terjatuh.

Kemudian di awal tahun 2015, saya melihat ada pembangunan jalan desa. Saya langsung berpikir dan memastikan bahwa pembangunan ini tidak lain tidak bukan karena program Bapak Jokowi, yang di awal-awal pemerintahannya juga sangat peduli tentang pembangunan desa. Berani menganggarkan dana desa hampir kurang lebih 1 milyar per desa. Dan sudah direalisasikan untuk mencairkan dananya ke seluruh desa-desa yang ada di Indonesia. Termasuk desaku, dimana aku tinggal dan berkeluarga. Meskipun tahap pembangunan jalannya sampai dua tahap, tapi melihat kondisi jalannya sekarang, sangat mantap, dan ketebalan jalannya juga sangat baik. Kita tidak perlu lagi untuk terlalu berhati-hati lagi kalau jalan di malam hari.

Aku memastikan, ternyata bukan hanya jalan-jalan di desa Rumah Sumbul aja yang sudah bagus. Desa-desa tetanggaku juga, semua jalannya juga sudah sangat baik dan laik jalan. Awalnya desa-desa tersebut, banyak memiliki jalan yang rusak bahkan lebih parah dari jalan-jalan di desa kami. Kebanyakan berupa tanah merah dan berlumpur. Tapi sekarang kondisi tersebut sudah berubah. Sangat menikmati kalau berjalan-jalan ke desa-desa tersebut. Dulu kita berpikir sampai dua kali kalau mau jalan ke desa seberang.
Bukan hanya jalan, program desa yang lain juga sedang bergeliat dengan cepatnya. Terutama dalam meningkatkan perekonomian dari masing-masing desa yang ada. Dengan dana desa yang sudah dikucurkan oleh pemerintah Pusat, banyak usaha-usaha yang sedang dikerjakan oleh masing-masing pemerintah desa setempat. Menggiatkan Bumdes (badan usaha milik desa), menggiatkan dan meningkatkan produksi hasil panen tanam-tanaman maupun perkebunan, dan lain-lain. Sehingga perekonomian di desa juga semakin meningkat. Jikalau perekenomian warga desa semakin meningkat, bisa dipastikan desanya juga sejahtera. Dan inilah yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa kita, memiliki bangsa yang sejahtera serta adil dan makmur.

Jadi diakhir dari tulisan saya ini, dalam membangun suatu hal apapun itu sebenarnya sangatlah sederhana. Cukup dengan kerja..kerja dan kerja. Jangan hanya sebatas teori semata, jangan hanya sebatas wacana saja, jangan hanya sebatas kajian-kajian yang sangat dalam tapi nol dalam hal implementasinya. Adapun pencapaian yang sudah bapak Jokowi kerjakan sampai saat ini, merupakan kebanggaan kita bersama. Mari kita dukung pemerintah kita ini, untuk mempercepat lagi akselerasi pembangunan dari bangsa kita.
Sekian dan terima kasih.
Sibolangit, 17 Juni 2017

Sumber referensi :
1.    Rudi, Alsadad, media kompas.com, diterbitkan 3 Juli 2015 dengan judul artikel ;
“Apa saja Perbedaan LRT, MRT dan  KRL” dapat di akses di :
(http:\\megapolitan.kompas.com/read/2015/07/03/07501531/Apa.Saja.Perbedaan.LRT.MRT.dan.KRL)
2.    Istianur, Ilyas Praditya, media : Liputan6, dengan judul : “Tiga Ruas Tol Trans Sumatera Beroperasi Saat Lebaran ini”, diterbitkan tanggal 31 Maret 2017, dapat di akses pada situs :
(http:\\m.liputan6.com/bisnis/read/2905312/tiga-ruas-tol-trans-sumatera-beroperasi-saat-lebaran-ini)
3.    Wikipedia-“Jalan Raya lintas sumatera”, dapat diakses pada :  (http:\\id.m.wikepedia.org/wiki/Jalan-Raya-Lintas-Sumatera)
4.    Mahbid, media : NU Online, terbit tanggal 4 April 2017, dengan judul : Empat Program Unggulan Kemendes untuk Gerakkan Ekonomi Desa”, dapat diakses pada : (http:\\www.nu.or.id/post/read/76714/empat-program-unggulan-kemendes-untuk-gerakkan-ekonomi-desa)
Tag #JokowiUntukIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...