![]() |
Mengejar mimpi (gaulfresh.com) |
Pahlawan yang dalam bahasa
Inggrisnya Mighty Man, adalah status yang disandang ketika telah melakukan
perbuatan-perbuatan besar semasa hidupnya. Pahlawan adalah seorang yang berani
bayar harga ketika yang lainnya tampak mundur karena melihat situasi. Pahlawan
adalah orang yang setia kepada satu orang raja atau tuannya dan Tuhannya.
Bersyukur hari ini aku masuk ke
perikop 1 Tawarikh pasal 11 hingga 15 yang dengan jelas menyatakan siapa dan
apa perbuatan para Pahlawannya Daud selama masa ia mau menjadi raja hingga
akhirnya resmi menjadi raja.
Inilah kepala-kepala para pahlawan yang
mengiringi Daud, yang telah memberi
dukungan yang kuat kepadanya, bersama-sama seluruh Israel, dalam mencapai
kedudukan raja dan yang mengangkat dia sebagai raja seperti yang difirmankan Tuhan mengenai
Israel. (I Tawarikh 11 :10)
Ada dua ciri sikap pemenang yang dimiliki oleh
para pahlawannya Daud sehingga akhinya dia bisa menjadi raja atas seluruh
Israel. Yakni mengiringi dan memberi dukungan yang kuat. Sebelum pembahasan
yang lebih lanjut sebenarnya ada dua tipe peran kita di dunia ini. Pertama
sebagai pemain peran utama dan yang kedua sebagai peran pendukung. Tapi
keduanya sangat saling tergantung dan saling berkaitan sehingga sulit untuk dipisahkan
dalam mencapai suatu tujuan yaitu kemenangan.
Contohnya dalam pemilu nantinya
di tahun 2018 dan 2019, jelas akan ada dua tipe orang. Pertama, yang akan
dipilih dan kedua, yang akan memilih. Juga dalam pembuatan film pada umumnya,
akan ada tertera siapa pemeran utama dan siapa pemeran pendukung. Itu akan
terlihat jelas ketika para pemeran tersebut sudah beraksi.
Kita hanya perlu berintropeksi
diri saja, saya ada di kelas mana, apakah saya termasuk orang atau pemeran
utama atau malah sebaliknya, sebagai pemeran pendukung. Meskipun kita sudah
tahu dimana posisi kita, sebaiknya jangan merasa berkecil hati bahwa kita ada
di bariisan pendukung.
Dan kalau kita spesifikkan lagi,
bahwa orang yang punya visi itu adalah pemeran utama dan yang mendukung daripada
visi tersebut adalah pemeran pendukung. Dalam konteks ini, Daud sebagai pemeran
utama dan para pahlawan-pahlawan yang dicatat dalam alkitab adalah pemeran
pendukung.
Kalau kita membaca lebih dalam
lagi, di dalam pemeran pendukung tersebut, para pahlawan dibagi menjadi dua
penggolongan pahlawan. Pertama Pahlawan Triwira dan yang kedua pahlawan yang
ketigapuluh orang. Adapun nama pahlawan Triwira tersebut, Yasobam bin Hakhmoni,
Eleazar anak Dodo orang Ahohi dan Sama anak Hage orang Harari.
Apa yang membedakan mereka,
antara pahlawan triwira dan pahlawan ketigapuluh orang tersebut. Sebenarnya
mereka hampir memiliki kesamaan dalam hal kemampuan membunuh ratusan orang
musuh yang menyerang mereka. Tapi dikatakan dan tertulis bahwa pahlawan
ketigapuluh orang itu tidak bisa menyamai triwira tersebut.
Kita dapat menemukan satu saja
yang membedakan mereka. Ketika suatu peristiwa, kerinduan Daud untuk meminum
air dari Perigi Betlehem, yang pada waktu itu daerah tersebut sedang dikuasai
oleh Filistin. Ketiga triwira tersebut mendengarkan kerinduan daripada tuannya,
maka mereka bergegas kesana untuk mengambil air tersebut dengan sebuah taruhan
nyawa. Dan akhirnya Daud tidak jadi meminum air tersebut, melainkan
dicurahkannya sebagai korban curahan kepada Tuhan.
Pelajaran penting untuk bisa kita
aplikasikan adalah bahwa kita tidak
harus disuruh-suruh dulu dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab kita.
Mari kita berkreasi dalam mewujudkan visi yang sudah ditaruh kepada pimpinan
kita. Ketika triwira tersebut hanya mendengarkan saja kerinduan hati Daud,
mereka langsung bergegas tanpa menunda-nunda untuk pergi. Oleh karena itu, ketika kita sudah
mendengarkan curahan visi tersebut, tanpa harus dikomando bentuk riil dari
pencapaian visi tersebut, kita mungkin sudah membuat program terobosan teknisnya bagaimana, sehingga itu bisa ditiru
oleh pihak pendukung lainnya dalam mewujudkan realisasi dari visi tersebut.
Mari berkreasi bersama dalam percepatan dari wujud visi tersebut.
![]() |
sumber : viyoutube.com |
Sehingga kita bisa membuat
beberapa langkah praktis yang bisa kita kerjakan seperti awal dari tulisan saya
ini. Pertama, mengiringi Daud.
Artinya kita harus satu wadah dalam perwujudan visi tersebut. Bagaimana kita
bisa mengiringi jikalau kita tidak bersama dengan pimpinan kita tersebut. Mengiringi
juga berarti kita bisa dengar-dengaran secara langsung, strategi apa dan
langkah apa yang akan dikerjakan selanjutnya.
Kedua, memberi dukungan yang kuat. Artinya ketika kita sudah dalam satu
wadah, kita tidak asal-asalan dalam bekerja atau bertindak. Dan memang pada
faktanya, kita sering ikut arus kebanyakan orang. Ketika orang lain mulai
malas, kita tertular virus malas tersebut, atau ketika orang disekitar kita
mulai berkata, “Ah..Aku tidak dapat apa-apa dari pelayanan (wadah) ini, Aku mau
keluar aja..” kitapun mengeluarkan statement
yang sama dan akhirnya memilih untuk mundur. Mari beri dukungan yang kuat,
artinya dukungan yang penuh, bahkan mungkin kita bisa bertaruh nyawa atas
pencapaian dari visi tersebut.
Ketiga, berani berdiri, ketika kita sudah melihat rekan-rekan kita mulai
ketakutan,melarikan diri atau mundur dari peperangan yang ada, maka seharusnya
sikap kita adalah tetap berdiri kokoh ditengah-tengah ladang peperangan
tersebut, mempertahankan dan berjuang terus hingga kita bisa memenangkan
peperangan tersebut. Mungkin kita harus bertahan sedikit lebih lama lagi
dibandingkan kebanyakan orang yang sudah mundur. Jangan mengambil keputusan
ketika kebanyakan orang sudah memutuskan untuk keluar, makanya kita keluar.
Tidak..tapi kita harus berani ambil resiko dan mencoba untuk bertahan lebih
lama, sampai Tuhan menyatakan maksud dan tujuannya bagi kita dalam ladang
peperangan tersebut atau ladang pelayanan yang sedang tertera didepan mata
kita.
Bahkan ketika kita, sudah on fire dalam melayani Tuhan, ada suatu kekuatan yang
betul-betul kita miliki. Seperti nats berikut : “satu orang yang paling kecil
sanggup melawan seratus orang,dan orang yang paling besar sanggup melawan
seribu orang.” (1 Tawarikh 12:14). Artinya ketika orang lain menganggap bahwa
kita kecil, tapi Tuhan sudah menaruh potensi besar dalam hidup kita.
Selanjutnya, dikatakan bahwa :
“Dari hari ke hari orang datang kepada Daud untuk membantu dia sehingga mereka
menjadi tentara yang besar, seperti bala tentara Allah. ( 1 Taw 12 :22).
Artinya bahwa ketika visi tersebut semakin kuat, maka orang-orang akan
berbondong-bondong dalam mewujudkan visi tersebut.
Ada beberapa hal, yang bisa mewujudkan visi
tersebut semakin kuat. Salah satunya ketika kita mau share atau berbagi tentang visi tersebut ke sebanyak mungkin orang.
Sehingga mereka bisa mendengarkan, dan biarkan visi tersebut mencengkram
jiwanya, dan akhirnya memutuskan dan berkata :” Ya, saya siap”. Artinya
disamping kita mengerjakan visi tersebut, mari kita menjadi media penyampai
visi ke banyak orang. Sehinga semakin banyak orang yang bisa mendengarkan visi
tersebut.
Terakhir, meskipun kita bukan
menjadi pemeran utama dalam wadah pelayanan kita, atau menjadi pemimpin,
marilah kita menjadi tim pendukung dalam mencapai visi tersebut. Dengan tegas
dan berani, serta mau bayar harga akan visi tersebut. Sehingga akhirnya kita
bisa disebut sebagai pahlawan.
![]() |
Muhammad Hatta :twitter.com |
Sekian dan terima kasih
Sibolangit, 30 Juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar