![]() |
sumber : kerygmateenz |
Akhir-akhir ini Kota Medan
semakin tidak aman untuk para pekerja keras, yang mau tetap bertugas hingga
sampai dini hari. Padahal mereka sedang berjuang untuk memperbaiki kehidupan
keluarga, tapi harus berujung kepada kematian oleh para penjahat. Dua kejadian
berturut, selama dua hari, Sabtu (23/9) dan Minggu (24/9), dua orang supir grab
habis ditangan para begal. Dengan tidak segan-segan menghilangkan nyawa
sesamanya, yang jelas-jelas seorang manusia itu sangat berharga di mata Tuhan.
![]() |
Putri David Simanjuntak memperlihatkan foto ayahnya dan ibunya |
Kasih setiap orang semakin hari
semakin dingin diantara yang satu dengan yang lain. Ujaran kebencian dan
permusuhan selalu muncul di mana-mana, terutama di media sosial. Dan bukan
hanya itu, dengan sengaja memberitakan dan bahkan mensponsori berita bohong
atau hoax, agar menciptakan rasa permusuhan kepada orang tertentu, sehingga
terjadi perpecahan.
Beruntung pihak aparat keamanan
kita, kepolisian sudah berhasil menangkap para pelaku kejahatan hate production, yakni Saracen. Dan berharap
semakin banyak yang bisa diungkapkan oleh para penegak hukum kita, supaya
bangsa ini bisa semakin kondusif kedepannya.
Ada banyak media-media yang
dipakai oleh orang-orang untuk bisa menyampaikan gagasan-gagasannya. Tapi kita
sebagai warganet, diwajibkan untuk tidak memperkeruh keadaan. Ketika mungkin
kita seide dan sependapat dengan postingan-postingan yang bernada negatif tersebut,
hendaknya bisa untuk menahan diri dalam menshare
kembali postingan tersebut.
Sebab memang bangsa kita,
akhir-akhir ini gampang sekali untuk tersulut emosinya, ketika ada provokasi
tentang hal-hal tertentu. Apalagi tentang masalah sentiment agama. Ketika ada
orang yang menyentil sedikit sajapun tentang agamanya, dipastikan dia akan
menjadi bulan-bulanan orang yang tersinggung tersebut.
Rasa toleransi untuk membiarkan
orang-orang atau anak-anak yang sedang beribadah tersebut, terkadang harus
diberhentikan oleh sejumlah oknum. Seperti yang baru kejadian kemarin minggu
pagi, (24/9) di sebuah rusun yang ada di Jakarta. Seorang yang merasa mewakili ormas tetentu,
dengan penuh kesengajaan membawa kampak dan gergaji ditangannya hanya supaya
bisa membubarkan ibadah anak sekolah minggu.
Dan teringat juga, peristiwa lima
tahun yang lalu di tahun 2012 (4/11), di daerah kota kelahiranku, telah terjadi
pembantaian oleh seorang pemuda dewasa kepada anak-anak yang kebetulan sedang beribadah
di gereja. Memegang parang di tangannya kemudian memasuki gereja tersebut, dan
langsung bertindak diluar nalar kemanusiaan yang ada. Dan naas akhirnya tiga
orang anak harus meregang nyawa karena aksinya tersebut. Si pelaku pun akhirnya
mati, karena dimassa oleh masyarakat.
Bukan saja hilangnya rasa untuk
saling mengasihi diantara sesama kita manusia, bahkan rasa kewajaran tindakan kemanusiaan
itupun sepertinya telah hilang. Bahkan sikap dan perbuatannya mungkin sudah
melebihi binatang.
Kitab Injil dengan jelas
menggambarkan bahwa kasih kebanyakan orang semakin dingin, hanya disebabkan
oleh telah semakin banyaknya orang-orang jahat telah dibentuk di dunia ini. Setiap
hari orang-orang jahat terbentuk hanya karena lingkungan sekitarnya maupun ketika
ada masalah dalam keluarganya. Keluarga berperan aktif dalam membangun bangsa
ini dan mencetak generasi-generasi yang hebat. Sebab ketika keluarga hancur, pemberntukan
karaker tangguh anak juga pasti terbengkalai. Juga mungkin bisa dipastikan kehidupan berbangsa kita juga bisa
semakin lama-semakin habis.
Pentingnya untuk kembali berbuat
kebaikan diantara kita semua, sebagai mahluk ciptaan-Nya semata. Sebab dengan
kebaikanlah kita bisa merawat segala kebhinnekaan bangsa kita. Tepat seperti ungkapan
Anto Galon pada Police Movie Festival ke-4, yakni : “engkau adalah saudaraku
yang lain”. Ketika kita mungkin beda, tapi tidak membuat perbedaan itu justru
menciptakan rasa permusuhan diantara kita sebagai warga bangsa yang ada.
Kebaikan dipastikan akan
menghasilkan kebaikan balasan bagi kita sang pelaku yang dengan rela dan iklas
untuk memberi kebaikan tersebut. Seperti yang ada dalam cuplikan video
gurumandarin di Youtube. Ketika dia harus membawa istrinya ke rumah sakit untuk
bersalin, tapi kemudian di tengah jalan, ada orang yang meminta pertolongan
kepadanya. Menolong anaknya yang sedang masuk kedalam jurang. Akhirnya si Bapak
menyetujuinya, mencari anaknya di dasar jurang dan segera menuju rumah sakit.
Kemudian setelah urusannya
selesai, dia bersegera menuju rumahnya. Dan berharap waktu masih sempat. Tapi, alangkah
terkejutnya dia, bahwa dia telah ditolong oleh seorang ibu bidan, yang ternyata
merupakan istri dari anak yang jatuh ke jurang tersebut. Perbuatan baiknya
langsung mendapatkan balasan yang setimpal dari keputusannya untuk menolong
orang lain. Jika seandainya si bapak atau si ibu kembali kepada salah mengambil
keputusan maka kemudian ending-nya pun pasti berbeda.
Hal-hal praktis yang mungkin bisa
kita kerjakan untuk bisa membuat dunia tempat tinggal kita menjadi tempat yang
terbaik yang pernah ada, yakni mari berbuat kebaikan. Sekecil apapun itu
tindakan baik yang kita lakukan kepada sesama ataupun lingkungan kita,
dipastikan hal itu akan membuat lingkungan kita akan tercipta kedamaian maupun
kerukunan. Contohnya menolong tetangga kita yang kebetulan tidak mempunyai
beras lagi di dalam rumahnya, padahal tanggal gajian masih jauh, kita tidak
segan-segan mengulurkan tangan kita kepadanya. Menolong untuk memberikan
sejumlah uang yang tentunya bisa dipergunakannya dalam memenuhi kebutuhannya.
Kemudian tidak pernah membuang
sampah sembarangan, tapi selalu dibuang pada tempatnya, menanam pohon, dan
menciptakan lingkungan kita supaya tetap bersih dan asri.
Menjaga supaya mulut kita tidak
mengeluarkan cacian, makian, ejekan kepada orang lain. Bahkan melakukan fitnah
yang mungkin bisa berakibat fatal. Tapi yang keluar selalu dari perkataan kita
adalah perkataan-perkataan berkat, maupun perkataan-perkataan hikmat. Supaya
orang yang mendengar kita merasa diberkati dan bertumbuh melalui ucapan kita.
Kedua, masing-masing keluarga,
bisa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan holistik anaknya. Bukan hanya
pemenuhan aspek fisik semata mereka, melainkan seluruh kebutuhan jiwa maupun
rohani mereka tetap menjadi fokus utama kita dalam memenuhkannya.
Dan mungkin masih banyak
langkah-langkah praktis yang bisa kita sebutkan atau uraikan. Tapi yang penting
adalah mari berbuat kebaikan bukan hanya kepada kepentingan pribadi kita
semata, melainkan sesama kita. Bukan hanya sekeliling kita, lingkungan
masyarakat yang lebih luas juga harus mendapatkan perhatian dan kebaikan kita. Sehingga
peristiwa-peristiwa pembunuhan atau pembantaian, pencurian dan berbagai
kejahatan lain, tidak akan pernah ada lagi. Semoga.
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=UFcwvwgEtr8
Gurumandarin
https://beritakompas.com/2017/09/25/pria-bawa-gergaji-dan-kapak-untuk-bubarkan-ibadah-sekolah-anak-minggu/