Kamis, 14 September 2017

Pemimpin dan Transportasi

sumber gambar : http://hezkiasembiring18.blogspot.co.id

Pentingnya bagi sebuah kota tertata rapi dan baik. Baik bangunannya, sistem perairan maupun pembuangannya, apalagi sistem transportasinya. Kali ini penting untuk membahas sistem transportasi yang ada.

Transportasi yang baik dalam suatu kota, adalah suatu sistem yang sudah tertata dengan baik. Tidak ada banyak titik kemacetan disetiap jalan-jalannya. Dan juga adanya kesadaran masyarakat secara mendalam bahwa dirinya adalah seorang agen perubahan. Berubah ke arah yang lebih baik. Yang dulunya acak-acakan ketika memarkirkan kendaraannya, sekarang tidak sembarangan. Dulunya ugal-ugalan dalam memacu kendaraannya sekarang bisa mengontrol kecepatannya. Dulunya sering menyebarkan sampah dijalan-jalan ketika berkendara, sekarang lebih bijak dalam mengelola sampah pribadinya sendiri.

Ketika kita melihat kondisi pertransportasian di tanah air kita sekarang ini, jauh dari yang namanya sudah baik. Bahkan hal itu diperparah lagi dengan semakin kurang disiplinnya para pengguna jalan. Selalu merasa jalan yang ia gunakan adalah jalan milik pribadi sendiri. Sehingga bebas untuk berekplorasi disana-sini. Kebut-kebutan, maupun ugal-ugalan bahkan tidak sabaran menjadi life sytle tersendiri.

Disamping itu, disana-sini juga melihat banyaknya parkir dikiri kanan bahunya jalan. Dikarenakan kondisi keadaan yang tidak memungkinkan untuk parkir ditempat lain. Sebab rumahnya atau usahanya sendiri sudah dalam posisi mepet jalan. Membeli kendaraan mobil, lebih mengutamakan faktor kemudahan dalam berpindah dan tentunya melancarkan bisnis usahanya, tapi lupa bahwa garasinya belum disiapkan dengan baik.

Factor crowded atau keramaian maupun kepadatan penduduk suatu kota juga menjadi penunjang kekacauan sistem transportasi yang ada. Semakin bertambahnya juga sukses kekacauannya dikarenakan luas wilayah daerahnya yang mungkin terbilang sempit.

Hobi masyarakatnya yang gemar menggunakan kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum yang ada tersedia. Lebih mengutamakan kenyamanan pribadi atau keluarga dibanding harus berdesak-desakan di angkutan umum. Plus keinginan untuk pamer dengan kendaraan yang ia miliki sekarang.
Melihat kondisi yang sudah parah ini, butuh seorang pemimpin visioner. Yang mampu menjawab dan mengurai satu persatu masalah transportasi yang sedang sakit parah. Apalagi di tahun depan, akan adanya pilkada secara serentak. Mari mencari pemimpin yang konsentrasinya adalah untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Pemimpin yang bukan hanya sekedar omong doang dalam janji-janji kampanye yang sangat manis ketika diperdengarkannya. Tapi adanya suatu aksi yang nyata untuk menjawab setiap permasalahan-permasalahan yang ada di daerahnya.

Sebagai masyarakat yang baik, seharusnya bisa mengawal setiap janji-janji yang diucapkan oleh para pemimpin daerah kita. Menyoroti dan bahkan menyurakan setiap kegetiran yang ternyata dibiarkan oleh mereka sendiri. Supaya para pemimpin kita ini, akhirnya bertindak dan menyelesaikan setiap masalah perkotaan yang ada, apalagi masalah transportasi.

Penyediaan sarana tranportasi yang terbaik disetiap jalur-jalur utama yang ada di jalan-jalan perkotaan. Seperti yang sedang dikerjakan oleh Pemprov DKI, menyediakan layanan Bus Premium, Bekasi-Jakarta. Menambah koridor-koridor untuk jalur bus way, membangun transportasi massal seperti MRT (Mass Trapid Transportation) maupun LRT (Light Rapid Transportation). Memperbaiki sistem akses jalur tol yang ada sehingga tidak perlu lagi banyak penumpukan antrean mobil yang ingin melewati jalur tol tersebut. Dan banyak kebijakan-kebijakan lainnya yang harus dikeluarkan dan segera dieksekusi. Meskipun hasilnya belum kelihatan sekarang, sebab masih dalam tahap pembangunan.

Disamping itu, pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang bisa melihat dan meniru suatu keberhasilan suatu kota, dinegara maju. Belajar dari mereka, bagaimana sistem yang terbaik untuk bisa mengelola sistem transportasi mereka. Dan itu semua tak terlepas dari peran teknologi.

Ilustrasi Pengawasan Lalu Lintas By CCTV

Bersyukur melihat Bandung yang sudah mulai membenahi sistem transportasi mereka. Terutama dalam pemanfaatan teknologi untuk bisa mengurangi pelanggaran-pelanggaran berlalu lintas oleh masyarakat. Menggunakan sistem terpadu, memasang kamera CCTV hampir di setiap persimpangan jalan-jalan yang ada dan kemudian memasang toa, supaya bisa menyuarakan tertib berlalu lintas kepada masyarakat. Meskipun dengan pelaksanaan kebijakan itu, akhirnya banyak pro maupun yang kontra. Tetapi ketika melihat hasil evaluasinya, ternyata kebijakan itu membawa perubahan yang bai. Terutama semakin tertibnya masyarakat ketika menggunakan jalan yang ada.

Seharusnya bisa juga ditambah layanan sistem teknologi terpadunya dengan menggunakan atau memberlakukan sistem pemberian tilang ke rumah-rumah pelanggar lalu lintas. Tetapi hal ini akan sulit dilakukan, sebab banyaknya ketidakjelasan dari STNK (surat tanda nomor kendaraan) yang diterbitkan oleh pihak Polantas. Kurang tertibnya dalam mengadministrasi setiap pengguna-pengguna kendaraan yang ada. Berharap hal ini juga semakin dibenahi oleh pihak yang terkait. Sebab ketika adanya kejelasan yang sangat baik, berupa status kepemilikan dan alamat pengendara, maka tentunya bisa menagih setiap pajak atau kewajiban para pemilik kendaraan di setiap tahunnya. Dan ini juga bisa menambah pendapatan Negara ini.

Polemik perbaikan sistem transportasi kita memang terbilang sulit sekaligus rumit. Sebab ketika suatu permasalahan muncul, ternyata penyebab sebelumnya juga adalah jauh lebih rumit lagi persoalannya. Suatu masalah mengakibatkan masalah berikutnya, dan begitu seterusnya. Sehingga pembenahan persoalannya harus terlebih dahulu menyelesaikan akar persoalannya.

Butuh pemimpin yang bisa melihat akar permasalahan sistem tranportasi kita didaerahnya bagaimana. Apakah karena wilayahnya yang sempit. Apakah karena belum tersedianya sarana transportasi yang baik dan layak. Atau apakah karena masyarakatnya yang gemar untuk tidak tertib berlalulintas. Perlunya pembenahan dimasing-masing sistem permasalahan yang ada.

Juga bukan malah melakukan praktek tindakan korupsi, ketika sedang mengerjakan proyek pembangunan transportasi tersebut. Dengan meminta sejumlah fee pelicin akan proyek tender yang dimenangkan oleh suatu perusahaan tertentu. Seperti yang sedang diproses dan ditangkap tangan oleh KPK kepada Bupati dan beberapa oknum yang terlibat di Batubara-Sumatera Utara kemarin (13/9).

Alih-alih bisa memperbaiki sistem transportasi yang ada, semakin memperparah keadaannya, ya iya. Oleh karena itu, berharap banyak para pemimpin yang baik, jujur, suka bekerja keras dan cerdas, serta yang hobinya adalah melayani masyarakat, itulah yang seharusnya mengelola setiap kota atau daerah yang ada di Indonesia ini. Sebab dengan itu kita bisa memperbaiki bangsa ini. Sebab dengan hal itu juga kita bisa membenahi sistem transportasi yang ada di bangsa kita tercinta ini.

Salam Perubahan..


Penulis adalah Anggota Komunitas PESAT, sekaligus Penggerak Sosialisasi Sarjana Pembaru Desa, dan Pengajar tetap di STT Terpadu PESAT Sibolangit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...