![]() |
sumber gambar : http://hezkiasembiring18.blogspot.co.id |
Pentingnya bagi sebuah kota
tertata rapi dan baik. Baik bangunannya, sistem perairan maupun pembuangannya,
apalagi sistem transportasinya. Kali ini penting untuk membahas sistem
transportasi yang ada.
Transportasi yang baik dalam
suatu kota, adalah suatu sistem yang sudah tertata dengan baik. Tidak ada
banyak titik kemacetan disetiap jalan-jalannya. Dan juga adanya kesadaran
masyarakat secara mendalam bahwa dirinya adalah seorang agen perubahan. Berubah
ke arah yang lebih baik. Yang dulunya acak-acakan ketika memarkirkan
kendaraannya, sekarang tidak sembarangan. Dulunya ugal-ugalan dalam memacu
kendaraannya sekarang bisa mengontrol kecepatannya. Dulunya sering menyebarkan
sampah dijalan-jalan ketika berkendara, sekarang lebih bijak dalam mengelola
sampah pribadinya sendiri.
Ketika kita melihat kondisi
pertransportasian di tanah air kita sekarang ini, jauh dari yang namanya sudah
baik. Bahkan hal itu diperparah lagi dengan semakin kurang disiplinnya para
pengguna jalan. Selalu merasa jalan yang ia gunakan adalah jalan milik pribadi
sendiri. Sehingga bebas untuk berekplorasi disana-sini. Kebut-kebutan, maupun
ugal-ugalan bahkan tidak sabaran menjadi life
sytle tersendiri.
Disamping itu, disana-sini juga
melihat banyaknya parkir dikiri kanan bahunya jalan. Dikarenakan kondisi
keadaan yang tidak memungkinkan untuk parkir ditempat lain. Sebab rumahnya atau
usahanya sendiri sudah dalam posisi mepet jalan. Membeli kendaraan mobil, lebih
mengutamakan faktor kemudahan dalam berpindah dan tentunya melancarkan bisnis
usahanya, tapi lupa bahwa garasinya belum disiapkan dengan baik.
Factor crowded atau keramaian maupun kepadatan penduduk suatu kota juga
menjadi penunjang kekacauan sistem transportasi yang ada. Semakin bertambahnya
juga sukses kekacauannya dikarenakan luas wilayah daerahnya yang mungkin
terbilang sempit.
Hobi masyarakatnya yang gemar
menggunakan kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum yang ada tersedia. Lebih
mengutamakan kenyamanan pribadi atau keluarga dibanding harus berdesak-desakan
di angkutan umum. Plus keinginan
untuk pamer dengan kendaraan yang ia miliki sekarang.
Melihat kondisi yang sudah parah
ini, butuh seorang pemimpin visioner. Yang mampu menjawab dan mengurai satu
persatu masalah transportasi yang sedang sakit parah. Apalagi di tahun depan,
akan adanya pilkada secara serentak. Mari mencari pemimpin yang konsentrasinya
adalah untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Pemimpin yang bukan hanya
sekedar omong doang dalam janji-janji kampanye yang sangat manis ketika
diperdengarkannya. Tapi adanya suatu aksi yang nyata untuk menjawab setiap
permasalahan-permasalahan yang ada di daerahnya.
Sebagai masyarakat yang baik,
seharusnya bisa mengawal setiap janji-janji yang diucapkan oleh para pemimpin
daerah kita. Menyoroti dan bahkan menyurakan setiap kegetiran yang ternyata
dibiarkan oleh mereka sendiri. Supaya para pemimpin kita ini, akhirnya
bertindak dan menyelesaikan setiap masalah perkotaan yang ada, apalagi masalah
transportasi.
Penyediaan sarana tranportasi yang
terbaik disetiap jalur-jalur utama yang ada di jalan-jalan perkotaan. Seperti
yang sedang dikerjakan oleh Pemprov DKI, menyediakan layanan Bus Premium,
Bekasi-Jakarta. Menambah koridor-koridor untuk jalur bus way, membangun
transportasi massal seperti MRT (Mass
Trapid Transportation) maupun LRT (Light
Rapid Transportation). Memperbaiki sistem akses jalur tol yang ada sehingga
tidak perlu lagi banyak penumpukan antrean mobil yang ingin melewati jalur tol
tersebut. Dan banyak kebijakan-kebijakan lainnya yang harus dikeluarkan dan
segera dieksekusi. Meskipun hasilnya belum kelihatan sekarang, sebab masih
dalam tahap pembangunan.
Disamping itu, pemimpin yang
bijak adalah pemimpin yang bisa melihat dan meniru suatu keberhasilan suatu
kota, dinegara maju. Belajar dari mereka, bagaimana sistem yang terbaik untuk
bisa mengelola sistem transportasi mereka. Dan itu semua tak terlepas dari
peran teknologi.
![]() |
Ilustrasi Pengawasan Lalu Lintas By CCTV |
Bersyukur melihat Bandung yang
sudah mulai membenahi sistem transportasi mereka. Terutama dalam pemanfaatan
teknologi untuk bisa mengurangi pelanggaran-pelanggaran berlalu lintas oleh
masyarakat. Menggunakan sistem terpadu, memasang kamera CCTV hampir di setiap
persimpangan jalan-jalan yang ada dan kemudian memasang toa, supaya bisa
menyuarakan tertib berlalu lintas kepada masyarakat. Meskipun dengan
pelaksanaan kebijakan itu, akhirnya banyak pro maupun yang kontra. Tetapi
ketika melihat hasil evaluasinya, ternyata kebijakan itu membawa perubahan yang
bai. Terutama semakin tertibnya masyarakat ketika menggunakan jalan yang ada.
Seharusnya bisa juga ditambah
layanan sistem teknologi terpadunya dengan menggunakan atau memberlakukan sistem
pemberian tilang ke rumah-rumah pelanggar lalu lintas. Tetapi hal ini akan
sulit dilakukan, sebab banyaknya ketidakjelasan dari STNK (surat tanda nomor
kendaraan) yang diterbitkan oleh pihak Polantas. Kurang tertibnya dalam
mengadministrasi setiap pengguna-pengguna kendaraan yang ada. Berharap hal ini
juga semakin dibenahi oleh pihak yang terkait. Sebab ketika adanya kejelasan
yang sangat baik, berupa status kepemilikan dan alamat pengendara, maka
tentunya bisa menagih setiap pajak atau kewajiban para pemilik kendaraan di
setiap tahunnya. Dan ini juga bisa menambah pendapatan Negara ini.
Polemik perbaikan sistem
transportasi kita memang terbilang sulit sekaligus rumit. Sebab ketika suatu
permasalahan muncul, ternyata penyebab sebelumnya juga adalah jauh lebih rumit
lagi persoalannya. Suatu masalah mengakibatkan masalah berikutnya, dan begitu
seterusnya. Sehingga pembenahan persoalannya harus terlebih dahulu
menyelesaikan akar persoalannya.
Butuh pemimpin yang bisa melihat
akar permasalahan sistem tranportasi kita didaerahnya bagaimana. Apakah karena
wilayahnya yang sempit. Apakah karena belum tersedianya sarana transportasi
yang baik dan layak. Atau apakah karena masyarakatnya yang gemar untuk tidak
tertib berlalulintas. Perlunya pembenahan dimasing-masing sistem permasalahan
yang ada.
Juga bukan malah melakukan
praktek tindakan korupsi, ketika sedang mengerjakan proyek pembangunan transportasi
tersebut. Dengan meminta sejumlah fee pelicin
akan proyek tender yang dimenangkan oleh suatu perusahaan tertentu. Seperti
yang sedang diproses dan ditangkap tangan oleh KPK kepada Bupati dan beberapa
oknum yang terlibat di Batubara-Sumatera Utara kemarin (13/9).
Alih-alih bisa memperbaiki sistem
transportasi yang ada, semakin memperparah keadaannya, ya iya. Oleh karena itu,
berharap banyak para pemimpin yang baik, jujur, suka bekerja keras dan cerdas,
serta yang hobinya adalah melayani masyarakat, itulah yang seharusnya mengelola
setiap kota atau daerah yang ada di Indonesia ini. Sebab dengan itu kita bisa
memperbaiki bangsa ini. Sebab dengan hal itu juga kita bisa membenahi sistem
transportasi yang ada di bangsa kita tercinta ini.
Salam Perubahan..
Penulis adalah Anggota Komunitas
PESAT, sekaligus Penggerak Sosialisasi Sarjana Pembaru Desa, dan Pengajar tetap
di STT Terpadu PESAT Sibolangit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar