Jumat, 22 September 2017

Mengajar Menulis-Mempercepat Mimpi


Besok (23/9) untuk pertama kali diriku akan berbagi tentang dunia tulis-tulis (writing). Ada banyak hal yang akan kubagikan dalam kelas perdanaku ini. Meskipun persiapannya masih kurang matang, baik dalam mempersiapkan materi yang akan kusampaikan, tapi belajar untuk bisa berbagi tentang pengalaman yang selama ini sudah aku lakukan.

Peserta yang akan ambil bagian tidak banyak, berkisar sepuluh orang saja. Dan itu cukup untuk bisa memaksimalkan pembelajaran yang akan didapatkan. Pesertanya semuanya adalah mahasiswa dari kampus dimana aku berasal, yakni UNIMED.

Rencananya kegitannya akan berlangsung selama enam sampai tujuh kali pertemuan. Difokuskan untuk bisa menulis essay. Dimana sesi pertama diawali dengan perkenalan, membahas teori kemudian latihan dan praktek. Dan endingnya bisa berpartisipasi dalam event lomba menulis essay tentunya.

Berharap ini menjadi ajang bagiku dan bagi rekan-rekan mahasiswa dalam memulai suatu kegerakan. Yakni kegerakan untuk “menyuarakan kebenaran”, sekaligus menyuarakan isi hati dari sudut angle  kita. Menyuarakan berbagai fenomena-fenomena yang terjadi di dunia kampus, maupun yang ada di bangsa ini, Bangsa Indonesia.


Memperbanyak dunia literasi melalui keterlibatan orang-orang muda, mahasiswa apalagi dia yang notabene adalah orang-orang Kristen, takut akan Tuhan. Supaya bisa bertindak langsung, meskipun hanya melalui dunia literasi saja. Perlunya untuk bisa memberikan acuan yang baru, bagi para pembaca, atau masyarakat yang ada ketika mereka mampir ke lapak literasi ini.

Melalui ini juga diharapkan akan bisa berbagi tentang peran mahasiswa dalam membangun bangsa yang dimulai dari membangun daerah terpinggir yakni desa. Sebagai ajang untuk bisa memberikan wawasan tentang pelayanan desa atau kegiatan yang akan bisa dilakukan di desa tentunya.

Menjangkau anak-anak, melalui cerita-cerita inspirasi yang akan membangun kesadaran. Meningkatkan kemampuan baca mereka dengan pergi langsung ke dunia anak-anak yang ada di desa. Melalui sebuah kegerakan PESAT (Potensial, Excellent, Solution, Agent of Change dan Trust) yakni “Membangun Literasi Anak Desa”.

Potensial, Excellent, Solution, Agent of change, Trust

Semoga ini bisa semakin berkembang, dan bisa juga menjadi titik balik dalam terus mengupayakan kegerakan literasi anak bangsa. Menjadi sebuah kegerakan bagi para Sarjana Pembaru Desa (SPD) dalam menggarap desa sebagai ladang fokus utamanya. Itulah yang kurindukan.

Bukan hanya sekedar meningkatkan kemampuan daya kritis seorang mahasiswa, melalui tulis-menulis, melainkan juga harapannya bisa memperbanyak jumlah judul buku yang akan bisa diterbitkan di setiap tahunnya.  


Be the Best


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...