![]() |
Ilustrasi Mata Tuhan (sumber inet.detik.com) |
Ada sebuah nyanyian, sewaktu saya
masih kecil, lagunya membekas dihati. Dimana lirik lagunya menyatakan, Mata
Tuhan melihat, apa yang kita perbuat, apa yang baik, apa yang jahat, oleh sebab
itulah jangan berbuat jahat, ingat Tuhan melihat.
Aplikasi mata tuhan pertama kali
ditampilkan pada film Fast and Furios 7, yang rilis tahun 2015 lalu. Dimana
dalam film ini, bisa dengan sangat mudah untuk menemukan seseorang. Dimana
menurut Ceo Kaspersky, Lab Eugene Kaspersky, bahwa teknologi ini secara teknis
bisa diupayakan, namun dalam penerapannya akan sangat sulit.
"Secara teknis, memang mungkin untuk mengontrol semua
kamera yang ada di dunia. Tapi itu harus dilakukan oleh banyak orang,
setidaknya ribuan hacker," ujar Kaspersky saat berbincang dengan detikINET, Rabu (15/4/2015).
Aplikasi Mata Tuhan ini merupakan sebuah program pengintaian
digital yang mempergunakan semua alat, mulai dari CCTV hingga kamera dan
mikrofon yang ada di seluruh smartphone di muka bumi, untuk melacak keberadaan
seseorang.
Mengapa pentingnya aplikasi ini diterapkan di masa kekinian? Ada
banyak hal kegunaannya jika aplikasi ini benar-benar bisa terealisasi. Mulai
dari peristiwa teror, akan dengan sangat cepat bisa dicegah. Maupun upaya-upaya
kejahatan akan dengan sangat mudah ditemukan dan dipecahkan misterinya.
Negara Tiongkok, sudah menerapkan teknologi ini, meskipun
teknologinya hanya menggunakan CCTV saja dalam aplikasinya. Dengan bermodalkan
170 juta kamera pengawas dipasang diseluruh wilayah Cina, di akhir tahun 2017
lalu, seperti yang diberitakan oleh MetroTV News.com (14/12/2017), mereka bisa
menangkap orang hanya dalam waktu 7 menit.
Ketika data pencarian orang dimasukkan ke sistem pencarian,
hanya butuh waktu 7 menit untuk mencari dimana keberadaan dari orang tersebut. Hal
itu dibuktikan oleh Wartawan BBC John Sudworth yang ingin menjajal sistem keamanan
Negara Tiongkok tersebut, dengan memasukkan dirinya kedalam daftar pencarian
orang, hanya dalam waktu 7 menit dia sudah ditemukan oleh aparat kemanan
setempat.
Dimana menurut Dahua Technology,
perusahaan yang menyuplai jutaan perangkat CCTV menyebutkan bahwa CCTV yang
mereka produksi telah dibekali teknologi canggih dengan panduan AI atau
kecerdasan buatan.
"Kami membenamkan kemampuan untuk mengenali wajah, jenis kelamin, usia, dan langsung mengeceknya ke database kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah. Bahkan, kami bisa mengenali siapa orang yang bersama mereka serta. Jadi kami bisa mengetahui seberapa sering orang tersebut saling bertemu," kata perwakilan Dahua Technology Yin Jun.
"Kami membenamkan kemampuan untuk mengenali wajah, jenis kelamin, usia, dan langsung mengeceknya ke database kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah. Bahkan, kami bisa mengenali siapa orang yang bersama mereka serta. Jadi kami bisa mengetahui seberapa sering orang tersebut saling bertemu," kata perwakilan Dahua Technology Yin Jun.
Bahkan Negara Tiongkok pada tahun depan merencanakan akan
membuat 400 juta unit CCTV. Itu berarti bukan hanya sistem keamanannya saja
yang pastinya sangat ekstra ketat, mereka juga bisa dipastikan akan bisa
mempelajari pola tingkah laku manusia secara cepat dan sangat detail.
Bagaimana dengan kondisi negara kita? Bilakah teknologi itu
akan diterapkan di negara kita? Akan semakin amankah negara kita? Atau mungkinkah
teknologi itu, ketika pemerintah kita mulai mensosialisasikan, akankah
mendapatkan penolakan secara besar-besaran atau sebaliknya.
Mendapatkan penolakan dikarenakan privasi seseorang akan
dengan sangat mudah diakses. Tidak ada lagi ranah privasi bagi seseorang.
Sebaliknya, mendapatkan penerimaan, jika hal itu digunakan untuk meningkatkan
rasa keamanan bagi seseorang ketika bersosialisasi, dan data itupun digunakan ketika
ada perlunya saja.
Mungkin belum terpikir olehku, dampak yang sangat signifikan
ketika kita bisa menerapkan hal itu. Sementara jalan-jalan yang sangat
strategis dan bahkan merupakan lintasan umum di jalan-jalan besar, belumlah ada
CCTV yang terpasang. Apalagi ketika jalan tersebut posisinya berada di luar
daerah perkotaan. Pastilah minim akan kamera pengawas.
Padahal penting untuk bisa memasang kamera pengawas di
jalan-jalan yang merupakan rawan kecelakaan. Supaya bisa menindak dengan cepat
dan tepat akan kasus kecelakaan lalu lintas, ketika hal itu terjadi. Pihak
kepolisianpun bisa semakin dipermudah kerjanya, ketika bisa mengakses CCTV.
Bisa menentukan dengan tepat pihak mana yang bersalah dan yang tidak.
Kita patut bersyukur ada beberapa daerah di Indonesia yang sudah
menggunakan teknologi CCTV untuk mengatur ketertiban berlalu lintas, yakni
Bandung maupun Surabaya. Dimana ada orang-orang yang mengawasi langsung dan
adanya corong suara untuk bisa mengingatkan langsung ketika adanya pelanggaran
di simpang-simpang jalan.
Juga dengan hal itu, tentunya bisa diupayakan untuk
menerapkan tilang online. Artinya para Polantas kita, tidak usah lagi
berlelah-lelah untuk mengadakan razia-razia di jalan. Sebab ketika adanya pelanggaran,
hal itu bisa diketahui dengan mengakses kamera pengawas yang sudah terpasang
tentunya.
Ditingkat kita rasanya mustahil untuk bisa mengejar teknologi
yang sudah diterapkan oleh Negara Tiongkok. Sementara pembangunan jalanpun
masih boleh dibilang agak lambat. Bersyukur buat pemerintah sekarang, yang
sudah sangat getol untuk membangun infrastruktur jalan-jalan di berbagai
wilayah di Indonesia ini. Meskipun hal ini masih dipandang negatif oleh
lawan-lawan politik Bapak Jokowi.
Adapun penerapan aplikasi Mata
Tuhan tersebut yang bisa kita realisasikan
pada saat ini di bangsa kita, yakni dengan mengunduh aplikasi tersebut di dalam
diri kita masing-masing. Artinya kita memasang aplikasi itu, untuk mencegah
diri kita dari perbuatan jahat yang mungkin-mungkin bisa kita lakukan.
Dimana dengan aplikasi ini kita
membangun kesadaran diri kita masing-masing.
Bahwa Mata Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat. Ketika aplikasi
itu terinstal dengan baik dan benar dalam diri kita, tentunya tidak akan ada
lagi oknum-oknum yang mau memanfaatkan kesempatan berbuat salah atau dosa,
meskipun hal itu terbuka dengan sangat lebar.
Contohnya para pejabat, ketika
aplikasi itu terintal dengan benar dalam dirinya, tidak akan lagi melakukan
praktek korupsi maupun manipulatif segala kebijakan dan data. Para guru-guru
tidak memandang lagi murid-muridnya sebagai objek pelampiasan nafsu seks
bejatnya, Para orang tua tidak dengan mudah untuk melakukan aksi bunuh diri
barengan dengan anak-anaknya, meskipun ekonomi semakin sulit. Anak-anak gadis
maupun remaja tidak dengan mudah untuk tergoda melakukan seks bebas, sehingga
tidak ada lagi kasus pengguguran bayi-bayi yang tidak diinginkan. Dan banyak
contoh praktis lainnya, ketika memang Aplikasi Mata Tuhan ini terinstal dengan
sangat baik dalam diri kita.
Ketika teknologi aplikasi Mata
Tuhan belum bisa kita realisasikan secara real
technology, bagaimana jika kita memanfaatkan aplikasi ini dalam ranah
pribadi kita masing-masing. Seperti yang sudah saya uraikan tadi diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar