Rabu, 24 Januari 2018

Menerapkan Aplikasi Mata Tuhan di Masa Kekinian Dalam Perbaikan Moral Kita


Ilustrasi Mata Tuhan (sumber inet.detik.com)



Ada sebuah nyanyian, sewaktu saya masih kecil, lagunya membekas dihati. Dimana lirik lagunya menyatakan, Mata Tuhan melihat, apa yang kita perbuat, apa yang baik, apa yang jahat, oleh sebab itulah jangan berbuat jahat, ingat Tuhan melihat.

Aplikasi mata tuhan pertama kali ditampilkan pada film Fast and Furios 7, yang rilis tahun 2015 lalu. Dimana dalam film ini, bisa dengan sangat mudah untuk menemukan seseorang. Dimana menurut Ceo Kaspersky, Lab Eugene Kaspersky, bahwa teknologi ini secara teknis bisa diupayakan, namun dalam penerapannya akan sangat sulit.

"Secara teknis, memang mungkin untuk mengontrol semua kamera yang ada di dunia. Tapi itu harus dilakukan oleh banyak orang, setidaknya ribuan hacker," ujar Kaspersky saat berbincang dengan detikINET, Rabu (15/4/2015).

Aplikasi Mata Tuhan ini merupakan sebuah program pengintaian digital yang mempergunakan semua alat, mulai dari CCTV hingga kamera dan mikrofon yang ada di seluruh smartphone di muka bumi, untuk melacak keberadaan seseorang. 

Mengapa pentingnya aplikasi ini diterapkan di masa kekinian? Ada banyak hal kegunaannya jika aplikasi ini benar-benar bisa terealisasi. Mulai dari peristiwa teror, akan dengan sangat cepat bisa dicegah. Maupun upaya-upaya kejahatan akan dengan sangat mudah ditemukan dan dipecahkan misterinya.


Negara Tiongkok, sudah menerapkan teknologi ini, meskipun teknologinya hanya menggunakan CCTV saja dalam aplikasinya. Dengan bermodalkan 170 juta kamera pengawas dipasang diseluruh wilayah Cina, di akhir tahun 2017 lalu, seperti yang diberitakan oleh MetroTV News.com (14/12/2017), mereka bisa menangkap orang hanya dalam waktu 7 menit.

Ketika data pencarian orang dimasukkan ke sistem pencarian, hanya butuh waktu 7 menit untuk mencari dimana keberadaan dari orang tersebut. Hal itu dibuktikan oleh Wartawan BBC John Sudworth yang ingin menjajal sistem keamanan Negara Tiongkok tersebut, dengan memasukkan dirinya kedalam daftar pencarian orang, hanya dalam waktu 7 menit dia sudah ditemukan oleh aparat kemanan setempat.

Dimana menurut Dahua Technology, perusahaan yang menyuplai jutaan perangkat CCTV menyebutkan bahwa CCTV yang mereka produksi telah dibekali teknologi canggih dengan panduan AI atau kecerdasan buatan. 

"Kami membenamkan kemampuan untuk mengenali wajah, jenis kelamin, usia, dan langsung mengeceknya ke database kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah. Bahkan, kami bisa mengenali siapa orang yang bersama mereka serta. Jadi kami bisa mengetahui seberapa sering orang tersebut saling bertemu," kata perwakilan Dahua Technology Yin Jun.

Bahkan Negara Tiongkok pada tahun depan merencanakan akan membuat 400 juta unit CCTV. Itu berarti bukan hanya sistem keamanannya saja yang pastinya sangat ekstra ketat, mereka juga bisa dipastikan akan bisa mempelajari pola tingkah laku manusia secara cepat dan sangat detail.

Bagaimana dengan kondisi negara kita? Bilakah teknologi itu akan diterapkan di negara kita? Akan semakin amankah negara kita? Atau mungkinkah teknologi itu, ketika pemerintah kita mulai mensosialisasikan, akankah mendapatkan penolakan secara besar-besaran atau sebaliknya.

Mendapatkan penolakan dikarenakan privasi seseorang akan dengan sangat mudah diakses. Tidak ada lagi ranah privasi bagi seseorang. Sebaliknya, mendapatkan penerimaan, jika hal itu digunakan untuk meningkatkan rasa keamanan bagi seseorang ketika bersosialisasi, dan data itupun digunakan ketika ada perlunya saja.

Mungkin belum terpikir olehku, dampak yang sangat signifikan ketika kita bisa menerapkan hal itu. Sementara jalan-jalan yang sangat strategis dan bahkan merupakan lintasan umum di jalan-jalan besar, belumlah ada CCTV yang terpasang. Apalagi ketika jalan tersebut posisinya berada di luar daerah perkotaan. Pastilah minim akan kamera pengawas.

Padahal penting untuk bisa memasang kamera pengawas di jalan-jalan yang merupakan rawan kecelakaan. Supaya bisa menindak dengan cepat dan tepat akan kasus kecelakaan lalu lintas, ketika hal itu terjadi. Pihak kepolisianpun bisa semakin dipermudah kerjanya, ketika bisa mengakses CCTV. Bisa menentukan dengan tepat pihak mana yang bersalah dan yang tidak.

Kita patut bersyukur ada beberapa daerah di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi CCTV untuk mengatur ketertiban berlalu lintas, yakni Bandung maupun Surabaya. Dimana ada orang-orang yang mengawasi langsung dan adanya corong suara untuk bisa mengingatkan langsung ketika adanya pelanggaran di simpang-simpang jalan.

Juga dengan hal itu, tentunya bisa diupayakan untuk menerapkan tilang online. Artinya para Polantas kita, tidak usah lagi berlelah-lelah untuk mengadakan razia-razia di jalan. Sebab ketika adanya pelanggaran, hal itu bisa diketahui dengan mengakses kamera pengawas yang sudah terpasang tentunya.

Ditingkat kita rasanya mustahil untuk bisa mengejar teknologi yang sudah diterapkan oleh Negara Tiongkok. Sementara pembangunan jalanpun masih boleh dibilang agak lambat. Bersyukur buat pemerintah sekarang, yang sudah sangat getol untuk membangun infrastruktur jalan-jalan di berbagai wilayah di Indonesia ini. Meskipun hal ini masih dipandang negatif oleh lawan-lawan politik Bapak Jokowi.

Adapun penerapan aplikasi Mata Tuhan tersebut yang  bisa kita realisasikan pada saat ini di bangsa kita, yakni dengan mengunduh aplikasi tersebut di dalam diri kita masing-masing. Artinya kita memasang aplikasi itu, untuk mencegah diri kita dari perbuatan jahat yang mungkin-mungkin bisa kita lakukan.

Dimana dengan aplikasi ini kita membangun kesadaran diri kita masing-masing.  Bahwa Mata Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat. Ketika aplikasi itu terinstal dengan baik dan benar dalam diri kita, tentunya tidak akan ada lagi oknum-oknum yang mau memanfaatkan kesempatan berbuat salah atau dosa, meskipun hal itu terbuka dengan sangat lebar.

Contohnya para pejabat, ketika aplikasi itu terintal dengan benar dalam dirinya, tidak akan lagi melakukan praktek korupsi maupun manipulatif segala kebijakan dan data. Para guru-guru tidak memandang lagi murid-muridnya sebagai objek pelampiasan nafsu seks bejatnya, Para orang tua tidak dengan mudah untuk melakukan aksi bunuh diri barengan dengan anak-anaknya, meskipun ekonomi semakin sulit. Anak-anak gadis maupun remaja tidak dengan mudah untuk tergoda melakukan seks bebas, sehingga tidak ada lagi kasus pengguguran bayi-bayi yang tidak diinginkan. Dan banyak contoh praktis lainnya, ketika memang Aplikasi Mata Tuhan ini terinstal dengan sangat baik dalam diri kita.

Ketika teknologi aplikasi Mata Tuhan belum bisa kita realisasikan secara real technology, bagaimana jika kita memanfaatkan aplikasi ini dalam ranah pribadi kita masing-masing. Seperti yang sudah saya uraikan tadi diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...