![]() |
Anies pada Milad FPI |
Sebentar lagi gubernur baru
Jakarta akan dilantik di Bulan Oktober ini. Ada begitu banyak
pernyataan-pernyataan yang begitu kontropersial yang beliau sampaikan. Mulai
dari janji rumah dengan DP 0 persen, KJP Plus, KJP Lansia, hingga program untuk
menolong para jomblo, mau coba digalakkan oleh calon pemimpin baru ini.
Kemudian upaya dalam merangkul semua pihak, apalagi yang kita tahu selama ini
adalah organisasi yang begitu kontroversial separti FPI, juga mau dirangkul
mereka.
Seakan-akan semua janji-janji
kampanye yang beliau sampaikan, seakan-akan semuanya akan menjadi sirna. Lain dulu
lain pula sekarang. Dulu mengenai janji DP rumah 0% untuk semua kalangan
Jakarta sekarang malah untuk kalangan yang berpenghasilan 7 juta keatas.
Pengaturan KJP yang sudah sangat bagus oleh Gubernur terdahulu, mereka mau
melakukan suatu hal yang beda. Memfasilitasi semua anak-anak yang ada di usia
sekolah, meskipun tidak lagi sekolah, untuk mendapatkan KJP tersebut. Bahkan pencairan dengan uang tunai melalui KJP
tersebut, juga akan dibolehkan. Tidak tahu bagaimana nanti teknis pelaksanaan
yang beliau akan lakukan. Tapi kita akan bisa melihat setiap perwujudan
janji-janji tersebut setelah nantinya beliau-beliau tersebut dilantik.
Anis harus merangkul FPI pada
masa kepemimpinannya nanti. Sebab sudah banyak yang FPI lakukan buat Anis pada
masa-masa pemilihan dahulu. FPI rela menjadi tameng bagi Anis, dan rela
melakukan apapun asalkan Anis bisa menang. Mulai memanfaatkan blunder Pak Ahok,
tentang surat Almaidah dulu, hingga melakukan aksi besar-besaran supaya Pak
Ahok dipenjara, dan ternyata mereka memang berhasil. Bukan hanya kalah telak
dalam pemilihan kemarin, Pak Ahok juga akhirnya dipidanakan selama dua tahun
dipenjara.
Untuk Pak Ahok, FPI menyatakan
haram hukumnya untuk memilih pemimpin yang bukan berasal dari kalangan mereka,
sedang untuk Pak Tanu, wajib hukumnya untuk mendukung, sebab menurut mereka beliau
adalah pemimpin yang amanah. Ada dualisme
pernyataan. Yang satu tidak sedang yang satu lagi boleh. Telisik demi telisik,
ternyata si Bapak Tanu ini mampu memberikan apa yang diminta oleh si ormas ini.
Melihat sepak terjang FPI
FPI dalam perjuangan mereka,
selalu menggunakan cara-cara kekerasan dan pemaksaan. Bahkan mereka adalah termasuk
orang-orang yang radikal. Dalam artian selalu ekstrim dalam pengimplementasian
dari ajaran yang sudah mereka dapatkan.
Apalagi pergerakan perjuangan
mereka tidak terlepas dari pemimpinnya sekarang yakni Sang Habib Rizieq Shihab.
Yang sekarang tidak tahu dimana keberadaannya, dan sudah menjadi tersangka. Tapi
polisi belum begitu berani memutuskan untuk menahan sebab posisinya, katanya,
sedang menjalankan ibadah di tanah suci. Polisi juga diam-diam dalam
menginterogasi sang Habib di Arab Saudi. Kenapa yah, kepolisian Negara kita
harus merahasiakan kepergian mereka kesana. Dan tidak transparan dalam
menangasi kasus yang sedang menjerat pemimpin FPI ini.
Yang pasti, aku masih percaya atas
semua tindakan kepolisian kita. Mereka pasti punya alasan tersendiri untuk
tidak mempublikasikan setiap tindakan-tindakan yang sudah mereka kerjakan untuk
bisa mengusut secara tuntas semua kasus-kasus yang sedang menimpa Habib Rizieq.
Kembali ke Bapak Anies. Bapak Anies
akan berusaha membuat FPI bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, terkhusus di
Jakarta. Hal itu disampaikannya ketika menghadiri MIlad FPI baru-baru ini.
Dalam sambutannya, Anies berharap
agar FPI mampu merawat kebhinnekaan di Indonesia. Kehadirannya bukan mengancam
keberagaman yang ada. Seperti pernyataannya berikut,: “ Harus hadir bukan
mengancam, harus hadir justru merawat kebhinnekaan. Mari tunjukkan ke dunia
bahwa 19 tahun perlanan kemarin dan tahun-tahun ke depan adalah tahun-tahun di
mana masyarakat Indonesia merasakan kehadiran FPI sebagai penjaga kebhinnekaan.
Anies juga menyatakan bahwa
persatuan bangsa tidak akan tercapai jika ketimpangan sosial masih terjadi.
Kemudian dia meminta dan mengajak FPI untuk tidak berhenti berjuang bersamanya,
membawa keadilan yang diklaim kerap dilupakan pemerintah selama ini.
“Kita sering bicarakan persatuan
tapi melewatkan keadilan. Padahal keadilan itulah pondasi persatuan. Insya
Allah PFI siap menghadirkan keadilan social di Indonesia,”ujarnya.
Dan memang sesuai janjinya pada
masa-masa kampanye dulu, bahwa pemerintah akan mendukung secara finansial
seluruh ormas-ormas yang ada di Jakarta. Termasuk FPI akan mendapatkan sejumlah
sokongan dana yang tentunya akan membuat ormas ini semakin sumringah.
Pertanyaannya yang kemudian
muncul, akankah Bapak Anies mampu merangkul ormas-ormas yang memang kecenderungannya
sehari-hari adalah anarkis dalam perjuangannya. Atau cenderung tidak akan
melakukan apa-apa, seandainya ormas-ormas tersebut mulai membuat ulah lagi. Adanya
pembiaran dari pemerintah kita, karena tidak adanya tindakan tegas atas setiap
perbuatan-perbuatan tercela mereka.
Ada dua jenis rangkulan yang bisa
kita prediksikan yang akan dilakukan oleh Bapak Gubernur baru kita ini.
Merangkul untuk membesarkan warga Jakarta seperti dalam pernyataannya ketika
menghadiri acara Milad ke-19 FPI, atau merangkul untuk membesarkan ormas
tersebut untuk kepentingan ormasnya semata.
Memang yang diharapkan kedepannya
adalah pemimpin yang mampu merangkul semua pihak, dan bukannya hanya merangkul
sebagian atau masyarakat yang mendukungnya saja. Termasuk organisasi-organisasi
yang cenderung anarkis seperti FPI ini. Sehingga kedepannya bangsa kita yang
beraneka ragam budaya dan etnisnya bisa saling bahu membahu untuk memajukan
bersama Negara kesatuan kita, Indonesia.
Tetapi, jika ormas tersebut
hanyalah sebuah topeng untuk melegalkan usahanya dalam mengubah dasar Negara kita,
yaitu Pancasila, hendaknyalah pemerintah kita semakin awas dan waspada.
Pemerintah jangan ragu dan setengah-setengah dalam menghadapi sikap-sikap yang
membangkang terhadap UUD 1945, Pancasila maupun kedaulatan bangsa kita, NKRI.
Sebab NKRI adalah harga mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar