Selasa, 13 Maret 2018

Kisah Hidup CW Tinggal di Hotel 10 Tahun Serta Shoping ke Luar Negeri Bersama Lima Anak Adopsi



Meskipun sah-sah saja bagi setiap orang menghabiskan hidupnya dengan banyaknya uang yang keluar setiap harinya. Apalagi memiliki kesanggupan untuk memenuhi gaya hidupnya yang serba glamour adalah mungkin impian dari banyak orang. Tapi sayang hal itu akan sulit tercapai, disamping akan banyak mengeluarkan biaya, hal tersebut akan menguras seluruh kekuatan uang yang kita miliki. Sebab seberapa banyakpun uang yang kita miliki niscaya suatu saat uang yang kita miliki akan habis dengan perlahan-lahan. Karena harus mengikuti gaya hidup yang serba wah.

Tapi bagi CW hal itu sepertinya tidak berlaku. Seperti yang dilansir oleh kompas.com (13/3/2018), beliau ternyata bisa menginap di hotel yang berbeda-beda hingga sepuluh tahun bersama dengan lima orang anak adopsinya. Dimana rata-rata setiap harinya CW bisa menghabiskan tiga juta rupiah untuk dua kamar hotel yang disewanya.

Kalau dihitung-hitung, biaya untuk menyewa hotel selama satu bulannya maka akan menembus angka 90 juta rupiah. Dan setahunnya dia akan mengeluarkan uang kurang lebih 1 miliar rupiah. Dinyatakan lagi bahwa dia sudah tinggal selama sepuluh tahun di hotel, maka dia sudah menghabiskan uang kurang lebih 10 miliar rupiah hanya untuk bisa tinggal di hotel.

Biaya tersebut belum termasuk biaya jalan-jalan dan shoping ke luar negeri. Maka angka pengeluaran dari si Ibu CW tersebut, bisa akan menembus angka pengeluaran hingga ratusan miliar untuk bisa  memenuhi keinginan hatinya.

Awal kasus ini terbongkar, ketika salah satu anak adopsinya FA (13) lari dari CW sang Ibu. Karena katanya dia sering mendapatkan perlakuan kasar hingga penganiayaan dari Ibu pengadopsinya. Dan akhirnya ketemu dengan seorang warga yang prihatin dengan kondisinya. Kemudian berniat untuk menyekolahkannya. Tapi terkendala masalah akta lahir si anak. Kemudian ketika ditanyakan ke sang Ibu CW, beliau ternyata tidak bisa menunjukkan akta tersebut.

Dan kasus ini akhirnya dilaporkan ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Awalnya untuk bisa menekan CW melalui LPAI. Tapi oleh LPAI akhirnya melaporkan hal tersebut ke kepolisian atas kasus dugaan eksploitasi dan penelantaran anak.  Dan setelah dilakukan penyelidikan terhadapnya, CW (60) ternyata tidak bisa menunjukkan dokumen yang sah dalam pengadopsian kelima anak tersebut. Yakni RW (14), FA (13), OW (13), EW (10), dan TW (8).            

CW saat ini sudah menyewa pengacara atau kuasa hukumnya, Edi Danggur, seperti yang dilansir oleh kompas.com (13/3/2018) untuk bisa menolongnya dalam kasus yang sedang menjeratnya saat ini. Akan segera merilis konferensi pers tentang kasus kliennya yang sedang ditanganinya saat ini.

Kelima anaknya tersebut seperti yang dinyatakan oleh AKP Hasiati Lawole  kepada Kompas.com (13/3/2018), bahwa mereka diikutkan dalam program homeschooling. Guru datang ke hotel tempat mereka tinggal. Dimana program homeschoolingnya dua kali seminggu, yakni Selasa dan Kamis, selama dua jam lebih dari pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB.  

Polisi sedang mencari dan menyelidiki dari mana asal uang yang ia peroleh selama ini untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya yang tergolong mewah bersama dengan kelima anak adopsinya. Dimana untuk biaya homeschooling juga tidak terbilang murah biayanya. Juga bisa tinggal di hotel selama bertahun-tahun.

“Bayangkan saja, dia dan kelima anaknya tinggal di Hotel Le Meridien selama hampir 2 tahun. Mereka sewa 2 kamar yang masing-masing kamar biaya sewanya Rp 1,5 juta. Jadi sehari mengeluarkan Rp 3 juta untuk tempat tinggal saja, belum yang hotel lainnya. Kami telusuri darimana ia mendapatkan uang ini," ujar Hasiati Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP.
           
Padahal dia hanyalah seorang pensiunan dokter, dan almarhum suaminya juga adalah seorang dokter. Dia (CW) punya rumah juga, tapi bukan dijadikan tempat tinggal. Rumah tersebut hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barangnya.

Melihat gaya hidup yang seperti itu, ternyata ada juga terjadi di negara kita ini. Dengan kondisi bangsa kita yang rata-rata masyarakatnya masih tergolong hidup dalam berkecukupan, ternyata ada orang yang sanggup untuk lebih memilih hotel sebagai tempat tinggalnya bersama dengan anak-anaknya. Padahal punya rumah untuk ditinggali. Bukan sehari dua hari, bahkan dalam hitungan bulan. Melainkan sampai bertahun-tahun bisa tetap eksis melakukan hal tersebut.

Kita lihat saja bagaimana informasi jelasnya maupun nantinya kasus ini akan berujung? Baik dari hasil konferensi yang rencananya akan digelar oleh kuasa hukum CW sendiri, ataupun hasil dari penyelidikan yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian, serta hasil putusan sidang pengadilan tentang kasus dugaan ekploitasi dan  penelantaran anak yang akan digelar nantinya.   

Supaya kita bisa melihat dengan jelas segala motif ataupun motivasi yang mendasari CW memilih hidup yang demikian. Sebagai pembelajaran yang baik bagi kita, untuk bisa lebih memilih hidup dalam kesedarhanaan saja. Meskipun punya uang ataupun kekayaan yang banyak, tapi lebih memilih untuk hidup berdasarkan kebutuhan kita saja, bukan berasal dari keinginan semata. Semoga.

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...