Selasa, 13 Maret 2018

Menjadi Menkeu Terbaik Dunia Kemudian Gelar Kehormatan Tidore Hingga Penghargaan DPR, Fadli Zon Bisa Apa?





Orang berprestasi bisa dipastikan akan terus berprestasi. Dari mendapatkan satu penghargaan hingga ke penghargaan yang lain. Karya dan prestasi itu ternyata selalu ditunjukkan Ibu Menteri Keuangan kita, Ibu Sri Mulyani. 

Dimana setelah dunia mendaulat Ibu Sri menjadi Menteri Keuangan terbaik di dunia, yang hanya diberikan kepada satu orang saja setiap tahunnya. Kemudian pada waktu lalu, 8 Maret 2018, ternyata masih mendapatkan lagi penghargaan dari kesultanan  Tidore.

Sewaktu beliau berkunjung ke Tidore, seperti yang dilansir Kompas.com (12/3/2018), mendapatkan kembali gelar kehormatan dari Kesultanan Tidore.

“Sultan Tidore mewakili kesultanan Tidore memberikan kepada saya anugerah gelar kehormatan adat Kesultanan Tidore sebagai 'Ngofa Bangsa Ma Guraci' atau Putri Bangsawan Terbaik Saya secara pribadi dan institusi mewakili Kementerian Keuangan, menerima penghargaan yang diberikan Sultan Tidore sebagai suatu bentuk harapan yang dititipkan kepada pundak kami semua" ujar Sri Mulyani.

Dengan rendah hati Ibu Sri Mulyani menerima penghargaan itu. Selalu membawa pemerintahan Jokowi atas segala kinerja baik yang terus dikerjakan, maka beliau didaulat untuk mendapatkan pengharggan tersebut. Tidak pernah membawa penghargaan tersebut sebagai ranah pribadi atau pencapaian yang ia terima bukanlah hanya sekedar pencapaian pribadi semata saja. Ia tahu dan sadar bahwa kinerja baik dan gemilang yang ia kerjakan, merupakan bagian dari kinerja baik dari pemerintahan secara keseluruhan.

Besar harapan Sultan Tidore dan seluruh rakyatnya, melalui penghargaan tersebut bahwa hal itu merupakan amanah yang harus diemban. Ibu Sri Mulyani yakin apabila semua unsur bangsa Indonesia terus kerja keras, maka Indonesia bisa menciptakan Baldatun Thayyibatun wa rabbun Ghafur, sebuah negara yang memiliki kesejahteraan yang dapat dinikmati secara adil oleh seluruh rakyat, bahkan diberikan juga kepada negara-negara lain.

Mengenai penghargaan ini, belum terdengar kabar nyinyir dari seorang Fadli Zon, yang biasanya kerap selalu nyindir ketika Ibu Sri mendapatkan penghargaan. 

Tapi ketika institusinya sendiripun akhirnya berencana juga untuk memberikan penghargaan juga kepada Ibu Sri Mulyani, Fadli Zon protes akan hal itu. Dimana hal itu dikonfirmasi langsung oleh Ketua DPR sendiri, yaitu Bambang Soesatyo, seperti yang dilansir oleh Kompas.com (9/3/2018).

Rencana pemberian penghargaan tersebut akan diberikan secara kelembagaan, dimana hal itu diinisiasi langsung oleh Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR dalam memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret lalu.

Ketua DPR sendiripun akan mengundang beberapa perwakilan parlemen dari sejumlah negara untuk bisa menghadiri pemberian penghargaan tersebut kepada seluruh menteri perempuan yang berprestasi menurut penilaian BKSAP. Dimana rencananya acara tersebut akan digelar pada Rabu depan (14/3/2018).

Bapak Jokowi sendiripun akan mendapatkan penghargaan juga pada acara itu nantinya. Karena berdasarkan  sejarah bahwa  zaman kabinetnya Jokowilah  yang paling banyak mengangkat perempuan sebagai menterinya.

Ketika akan digelar pemberian penghargaan tersebut kepada sejumlah menteri perempuan, terutama kepada Ibu Sri Mulyani, Fadli Zon langsung bersuara dan keberatan akan rencana DPR tersebut. Meminta supaya dalam pemberian penghargaan tersebut dilakukan setelah adanya paripurna dulu di DPR. Sebab pemberian penghargaan atas nama DPR. Dan juga berdasarkan pendapat pribadinya sendiri, bahwa Sri Mulyani tidak pantas untuk menerima penghargaan tersebut.

“Kalau atas nama DPR ya harus dibawa dan disetujui paripurna. Ekonomi kita terpuruk. Rupiah kita melemah termasuk yang paling rentan di asia. Kemudian utang juga melonjak tinggi, lalu juga pecapaian target-target pertumbuhan tidak tercapai," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Akan pernyataan tersebut, yakni tentang pelemahan rupiah, Ibu Sri Mulyani menanggapi langsung akan pernyataan Bapak Fadli Zon tersebut. Seperti yang dilansir oleh Kompas.com (6/3/2018), bahwa penurunan nilai mata uang kita dikarenakan sentimen dari negara Amerika sendiri. Dimana negara tersebut menarik kembali mata uang mereka, sehingga itu menimbulkan ekses negatif kepada banyak negara. Dan bukan hanya negara Indonesia sendiri.

Akibat dari persediaan mata uang kurs dollar berkurang di suatu negara, hal itu akan melemahkan mata uang negara setempat. Tapi hal itu sebaliknya akan menguatkan mata uang dollar. Hal itu dilakukan oleh pemerintah Amerika untuk memperkuat mata uang mereka di dunia.

Dengan kondisi seperti itu, Fadli menilai bahwa upaya pemerintah kurang optimal dalam menguatkan nilai tukar mata uang rupiah. Padahal sudah ada intervensi dari Bank Indonesia.

Melihat sekilas bahwa kritikan ataupun nyinyiran dari seorang Fadli Zon kepada Sri Mulyani, tampaknya masuk akal. Tapi ketika hanya dia seorang saja yang berkeberatan tentang pemberian penghargaan tersebut, dan tidak ada orang lain yang bersama-sama dengan dia, tampaknya kritikan tersebut hanyalah sentimen pribadi seorang Fadli Zon saja.

Penghargaan yang didapatkan bukan hanya dari dunia internasional, juga mendapatkannya  dari kesultanan Tidore. Dan bahkan lembaga negara seperti DPR, berencana memberikan penghargaan kepada seorang Sri Mulyani.

Banjirnya penghargaan kepada beliau, bukankah menunjukkan bahwa kinerja seorang Sri Mulyani memang bagus dan berdampak bagi pemerintahan Indonesia. Hal itu akan menafikan segala kritikan dan nyinyiran seorang Fadli Zon.

Penilaian Anda bagaimana dengan Fadli Zon, pantaskah?             


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...