Kamis, 27 Juli 2017

Elisa Bagian ke 5 “Jawaban Doa Pergumulan “ (2 Raja-Raja 7:1-20)



sumber gambar : godisheart



Ketika semuanya malapetaka kelaparan sudah terjadi yang awalnya tahi-pun laku dijual,  akhirnya keluarlah perkataan firman yang diucapkan oleh hambanya Elisa.  “Dengarlah firman Tuhan. Beginilah firman Tuhan : Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung (sebanyak 7,3 liter),   yang terbaik akan berharga sesyikal (sekitar 11 gram) dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria.”

Tetapi ketidakpercayaan akan firman Tuhan yang sudah berkata, mengakibatkan perwira, ajudan raja, mati sia-sia diinjak-injak oleh masyarakat yang sudah tidak tahan akan kelaparan yang dasyat. Dan itupun sesuai dengan perkataannya Elisa : “Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa daripadanya.

Jangan sampai, ketidakpercayaan kita membuat kita berujung akan penyesalan. Atau bisa berakibat lebih parah lagi dari keadaan yang sebelumnya. Tetapi, ketika sudah perkataan Firman Tuhan sudah keluar, atau remanya dinyatakan kepada kita, mari bangun atmosfir diri kita, juga bangun iman percaya kita akan setiap rema yang sudah dibekaskan kehati kita masing-masing. Juga jangan terlalu lama memandang sudut ketidakmungkinan dari kelemahan atau masalah besar yang sedang menimpa kita. Melainkan bisa melihat sudut kemungkinan bagaiamana cara Allah bekerja atas setiap kelemahan kita.

Proses Jawaban Doa Tuhan

Mungkin Elisa tidak tahu, bagaimana caranya Allah bekerja untuk mewujudkan setiap perkataan yang sudah keluar dari mulutnya. Tapi satu yang dia miliki yaitu rasa percaya dan kehambaan yang luar biasa yang ia miliki kepada Allah Bapa di surga.

Ternyata Tuhan memakai orang-orang yang sedang mengidap penyakit kusta. Yang juga sedang mengalami nasib yang sama dengan orang-orang yang normal dan sehat yang ada di Israel. Mereka berkata, “Marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika  mereka mematikan kita, kita akan mati.” Maka pergilah mereka melangkah. Sementara orang-orang yang sehat tetap tinggal dalam kelaparan yang sedang menimpa mereka.

Tuhan juga memakai suara bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah para tentara Aram, “Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita.”Mengakibatkan mereka pergi buru-buru meninggalkan kemah mereka dan melarikan diri untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Akhirnya orang-orang kusta itu menemukan suatu berkat yang luar biasa, makanan,minuman, emas dan barang-barang berharga lainnya yang begitu melimpah yang sudah ditinggal pergi oleh pasukan Aram. Mereka punya sikap untuk tidak egois sendiri, dan pergi melaporkan kepada raja akan situasi tersebut pada malam itu juga kepada raja dan pasukannya. Awalnya raja tidak percaya tapi mengutus juga orang –orang untuk menyelidiki kebenarannya. Setelah dicek, akhirnya berita sukacita itu disampaikan kepada seluruh warga Israel, dan mereka pergi untuk menjarah berkat-berkat yang sangat melimpah yang sudah disediakan Tuhan sebelumnya. Kemudian terjadilah bahwa perwira itu melihat dan akhirnya mati sesuai dengan perkataan hambanya, Elisa.

Mari percayai setiap firman Tuhan yang keluar baik dari pembacaan firman ataupun doa-doa kita, dan segera mengamini perkataan Firman Tuhan tersebut, dan juga hendaknya melakukan apa yang menjadi kebenaran firman itu. Supaya kita bisa lepas dan bebas dari belenggu yang mengikat kita. Bebas dari belenggu ketidakberdayaan kita selama ini, dan bebas dari setiap intimidasi-intimidasi yang datang kepada kita secara bertubi-tubi.

Tuhan menginginkan kita menjadi para pemenang (the winner) bukan menjadi pecundang atau the losser. Mari nantikan cara kerja Allah yang begitu ajaib yang mungkin tidak kita mengerti saat ini, tapi kita masih mengimani bahwa itulah yang terbaik.

God bless

Sibolangit, 27 Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...