![]() |
sumber gambar : imgrum.net |
Terkadang kita memang
gampang menjadi kecewa terhadap banyak
hal dalam kehidupan ini. Bisa kekecawaan itu muncul dari diri kita sendiri dan
juga bisa dari luar. Kekecewaan dari
dirikita sendiri lebih kepada merasa ketidakmampuan dalam melakukan suatu hal. Ketika
sudah melakukan suatu hal tapi hasilnya tidak memuaskan dan bahkan membuat kita
bisa down sendiri. Sehingga
mengakibatkan kecenderungan untuk apatis dalam menghadapi suatu hal. Tapi
kebanyakan juga kekecewaan dari dirisendiri tak lepas dari kekecewaan yang
timbul dari luar diri kita.
Bisa saja kita dikecewakan oleh orang
yang terdekat dengan kita seperti orangtua kita, pasangan, anak ataupun sahabat
dekat kita sekalipun. Dan mungkin juga bisa berasal dari pimpinan kita, yang
terkadang sulit untuk melihat segala potensi yang masih belum terbuka. Tapi dalam
perikop ini, kita seharusnya bisa belajar untuk tidak memendam rasa kekecewaan
tersebut semakin dalam dan semakin dalam lagi, sehingga kita akhirnya stagnan dan tidak bisa maju lagi. Sebab ada
penyertaan Tuhan yang begitu sempurna dalam kehidupan kita.
Sekalipun kita ada dalam peperangan
ataupun badai kehidupan, penyertaannya tak pernah berakhir. Hal itu tampak
dialami oleh bangsa Israel yang sedang berperang menghadapi Aram. Mengapa kita tidak perlu takut dalam kondisi
peperangan sekalipun ?
Pertama, Tuhan membukakan strategi musuh kepada kita. Ketika Raja Aram
berunding dengan pegawai-pegawainya, “ke tempat ini dan itu, kamu harus turun
menghadang”, tetapi strategi tersebut selalu bocor ke Bangsa Israel sehingga
bisa membuat strategi terbaik dalam menghadapi segala rencana musuh.
Raja Aram merasa heran, mengapa?
Apa ada pasukannya yang berpihak kepada Israel dan menghianatinya? Akhirnya
dilaporlah bahwa itu semua adalah perbuatannya Elisa. Dan raja memutuskan untuk
segera menangkapnya yang waktu itu dia ada di Dotan.
Kedua, Sekalipun posisi kita
sudah diketahui musuh, bahkan sudah dikelilingi sehingga tidak ada lagi
tampaknya jalan keluar, ambil tindakan “percaya
kedaulatan Tuhan”. Tuhan pasti punya rencana akan hal itu, sesuatu yang
mungkin belum bisa kita lihat tapi ketika memberikan dan menyerahkan bagian
kita kepadanya, niscaya dia akan bertindak. Seperti, budaknya Elisa yang
langsung berkata :”Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?”
Jawab Elisa, “Jangan takut, sebab
lebih banyak yang menyertai kita daripada yang menyertai mereka.” Ketiga, miliki
keyakinan ini ketika kita sudah dalam pertempuran sekalipun, bahwa pasukan kita
yang berjaga-jaga disekeliling kita itu lebih banyak daripada pasukan musuh
yang terlihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi
sekeliling Elisa.
Beberapa mungkin langkah praktis
yang bisa kita kerjakan untuk menang didalam peperangan atau sedang mengalami
badai kehidupan sekalipun. Pertama,
berdoa. Lalu berdoalah Elisa : “Ya Tuhan, bukalah kiranya matanya, supaya
ia melihat.” Maka Tuhan membuka mata bujang itu, yang khawatir itu, sehingga ia
bisa melihat. Kemudian Elisa kembali berdoa, “Butakanlah kiranya mata
orang-orang ini.” Maka dibutakan Tuhan mata mereka sesuai dengan doa Elisa. Berdoa
bagi orang yang ada bersama kita, diri kita dan bahkan berdoa bagi musuh kita
sekalipun.
Kedua, buka mata. Terkadang sering menutupi kelemahan kita, atau
sengaja menyembunyikan kegagalan dan semua rasa kekecewaan tersebut. Juga
terkadang kita menganggap orang lain atau bahkan musuh kita lebih besar dari
pada Tuhan kita. Itu merupakan pandangan yang salah. Memang terkadang sulit
untuk bisa membuka mata sesuai dengan maksudnya Tuhan. Dan juga butuh anugerah
untuk membuka mata supaya bisa melihat bagaimana caranya Allah bekerja.
Ketiga, hal praktis yang bisa
kita lakukan dalam kondisi peperangan atau badai sekalipun,yakni : berbuat kasih. “Biasakah kaubunuh yang
kautawan dengan pedangmu...? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan
mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka.”
Perlunya mengasihi kembali orang
yang sudah mengecewakan kita, atau bahkan musuh kita sekalipun. Meskipun
awalnya sulit untuk bisa melakukan hal-hal aneh seperti itu. Tapi coba untuk
bisa melakukannya. Sebab ketika kita sudah berhasil melakukannya maka
sesungguhnya kita sudah naik kelas. Atau kita sudah bisa menjadi pemimpin berikunya
dimasa mendatang.
Sebab Tuhan Yesus sendiripun
pernah berkata, mengasihi orang yang mengasihimu, apa bedanya dengan orang
dunia, sebab merekapun juga melakukannya. Tapi yang ditekankan olehnya adalah
mengasihi orang yang membenci kita, atau musuh kita sekalipun dan berdoa bagi
dia supaya dia bisa bertumbuh dalam anugrahnya Tuhan semata.
Penyertaan Tuhan yang sempurna
kepada kita semua, dikarenakan Tuhan sendiri yang berperang bagi kita, menolong
kita dalam setiap kelemahan kita, memberikan kita strategi lawan sehingga kita
mampu membalasnya, memberikan kita pasukan yang ternyata terus menjagai kita di
sekeliling kita, pasukan kuda dan kereta berapi-api. Sehinga kita tidak perlu
kuatir dan bimbang lagi dalam menghadapi semua lawan-lawan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar