![]() |
Arak-arakan ISIS di Suriah, sumber : news.detik.com |
Dulu kupikir ISIS itu pasti hanya
ada di Suriah dan sekitarnya. Pemenggalan kepala demi pemanggalan kepala,
pembakaran orang-orang hidup, hingga banyak penyiksaan lainnya hingga
penghilangan nyawa sesamanya, pasti hanya akan terjadi disana. Tapi ternyata,
sekarang tragedi kemanusian itu bukan hanya terjadi disana, tapi sudah menjalar
ke seluruh dunia, ke Asia ini, khususnya Indonesia.
Pemahaman mereka tentang
kekerasan dan pemaksaan adalah hal yang biasa dalam hidup mereka. Ternyata bibit-bibit
jahat mereka sudah ditanamkan sejak usia mereka masih belia. Generasi-generasi
awal pendiri ISIS sepertinya sudah biasa dan bahkan sudah terlatih untuk tidak
lagi memiliki kasih dan cinta dalam hidupnya. Membunuh orang ‘kafir’,
penghianat apalagi kalau sudah murtat dimata mereka adalah sah-sah saja dan
bahkan wajib hukumnya.
![]() |
Buku ISIS untuk Anak, sumber : nasional.kompas.com |
Hari-hari ini, kejadian-kejadian
awal seperti penganiayaan, penusukan dan bahkan pembunuhan kepada para aparat
kita sudah kurang lebih dua kali terjadi. Pertama di Mapolda Medan kedua di
Polsek Jakarta. Sebelum mereka melakukan aksinya, mereka berkata “thogut”. Kemudian
aku penasaran akan artinya. Kemudian kudapatkan, ternyata sangat panjang maksud
dan artinya, sehingga pernah ada media yang meliput dan menyatakan pemberitaan
tentang kejadian di Mapolda tersebut, tidak menjelaskan arti dari kata tersebut
secara eksplisit.
Kok bisa pemahaman ‘thogut’itu
dialamatkan kepada kepolisian. Menurut Wikipedia, thogut adalah diluar batas. Saya
tidak berani mengambil atau mendefenisikan dari ranah yang bukan bidang saya,
jadi saya mengambil dari penjelasan-penjelasan yang umum. Dijelaskan lagi bahwa
‘thogut’ merujuk kepada orang-orang yang menyembah selain Allah, rela untuk
beridabat kepada yang bukan Allah,dan kepada hukum-hukum yang bukan berasal
dari Allah. Jadi kemungkinan dalam anggapan mereka bahwa kepolisian Indonesia
sekarang adalah para penguasa zhalim yang mengubah hukum-hukum Allah seenaknya,
atau membuat aturan-aturan atau undang-undang yang tidak diridhoi oleh Allah. Tapi apakah demikian?
Semangat mereka untuk bertindak
yang katanya atas nama Allah, sangatlah luar biasa baik dalam pergerakan dan perjuangan mereka untuk
menyampaikan pesan-pesan mereka kepada dunia saat ini. Mereka dengan gigihnya meskipun
dengan mengorbankan nyawa sekalipun, mereka tidak takut. Sebab dalam anggapan
mereka bahwa mati dengan cara demikian adalah mati yang berkenan, katanya
dihadapan Allah. Menghilangkan hukum cinta kasih kepada sesama manusia. Seakan-akan
Allah merestui untuk menghilangkan
nyawa atau membunuh semua orang yang tidak beriman kepada-Nya. Dan itu yang
ditangkap oleh kaum ISIS sekarang ini. Menyalahgunakan dan menyempitkan arti
dan makna dari ayat-ayat kitab suci. Tanpa
melihat konteks maupun latar belakang dari ayat-ayat tersebut dan bahkan
langsung seenaknya untuk menginterpretasikan bahwa pemahamannyalah yang paling
benar dan akurat.
Kejadian yang di Jakarta, aku
sangat heran dengan pemahaman buta dari pelaku tersebut. Sudah sama-sama sholat
atau beribadah,sempat salaman lagi, tapi ketika sudah pulang atau keluar dari
tempat peribadatan, melihat aparat polisi tersebut, langsung saja untuk menyerang
dan menusuk. Ketika melihat profilnya yang sudah diklarifikasi oleh pihak Humas
Kepolisian, bahwa sang pelaku ternyata seorang pedagang di salah satu pasar
yang ada di Bekasi. Artinya, para pelaku tindak kejahatan, atau orang-orang
rekrutan ISIS, sudah masuk ke rakyat biasa atau orang-orang biasa. ISIS
berhasil mempenetrasi ideologi sangar dan kejam mereka kepada orang-orang atau
masyarakat biasa, yang bisa kita jumpai dimanapun. Artinya juga, bahwa ketika
mereka berhasil mempengaruhi sebagian besar dari warga yang ada di daerah kita,
baik itu di desa-desa, atau kelurahan-kelurahan, yang pastinya akan terjadi
pembamtaian massal yang dilegalkan. Tidak akan ada lagi kedamaian atau
kerukunan diantara kita. Kita bisa saling mencurigai satu sama lain.
Bersyukur pemerintah kita tanggap
dan cepat melihat hal ini. Sehingga Bapak Menteri dalam Negeri, menegaskan kepada para kepala desa untuk bisa melihat dan
bahkan menindak bersama dengan aparat keamanan, seluruh para penyebar virus
ISIS ini. Pemerintah dan masyarakat tidak boleh mengabaikan atau melakukan pembiaran
akan setiap bibit ISIS tersebut disemai disetiap desa-desa atau kelurahan yang ada. Pemerintah,
masyarakat dan pihak kepolisian harus bergandengan tangan dan tanggap dalam
menyelesaikan kasus Virus ISIS. Sebab kalau tidak, negara kita akan runtuh dan
hancur.
Melihat kasus Marawi sekarang
yang ada di Filipina kok bisa lamban dalam penyelesaiannya. Bahkan pemerintahnya
sendiri meminta bantuan kita untuk menolong pasukan mereka dalam menindak kaum
ekstrimis ISIS yang ada disana. Pertanyaan saya, kok bisa lamban??? Kalau saya
bisa berhipotesis, bahwa memang jaringan ISIS sudah kuat disana. Dan bahkan
paham atau virus ISIS sudah merebak hampir keseluruh masyarakat Marawi. Jadi
artinya, kalau pemahaman atau Virus ISIS ini sudah menjangkit hampir seluruh
masyarakat Marawi, jangan harap Marawi bisa bebas dari ISIS.
![]() |
Aksi Dukungan ISIS di Bundaran HI |
Marawi salah satu bukti nyata
bahwa memang Virus ISIS ini gampang untuk menyebar kemana-mana. Artinya
pahamnya cepat menyebar kemana-mana. Jikalau kita tidak awas dan berhati-hati,
kemungkinan virusnya bisa masuk kekita. Menggunakan media-media sosial untuk
bisa mengekpos kegiatan mereka, juga sudah dilakukan. Membuat grup-grup di WA,
dll-nya juga terus digarap agar paham mereka cepat sampai ke seluruh elemen
masyarakat yang ada. Oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan setiap
media sosial kita.
Aku juga bersyukur, disamping
dampak negatif dari penggunaan media sosial yang ada, tapi masih lebih banyak
juga dampak positifnya. Contohnya, disamping kita mengetahui pergerakan kaum
ekstrimis, kita bisa melakukan pencegahan terhadap segala hal-hal kejahatan
atau model-model ataupun bentuk-bentuk kejahatan yang sedang mereka lakukan. Kemarin,
contohnya di Medan, salah satu teman di Facebook menceritakan bahwa di gereja
mereka, didatangi oleh perempuan-perempuan berjilbab yang katanya berasal dari
rumah sakit setempat, untuk mengadakan pemeriksaan gula darah secara gratis. Selesai
ibadah mereka ditawarkan,dan untungnya ada orang yang sadar, untuk segera
menanyai oknum-oknum tersebut yang sudah mulai ketakutan dan terburu-buru untuk
mengemas peralatan-peralatan medis mereka. Ternyata ketahuan, mereka
menggunakan suntik-suntik tersebut untuk menularkan virus HIV kepada
orang-orang yang akan diperiksa secara gratis oleh mereka.
Jadi ISIS dan semangat Jihad ‘Kudus’-nya
haruslah kita waspadai. Sebab mereka telah mengatasnamakan sebuah agama dan
allah-nya untuk melegalkan pembunuhan, pembantaian kepada sesama umat manusia.
Kita harus lebih belajar lagi dan sungguh-sungguh untuk melihat dan menggali
setiap konteks, maupun latar belakang dari setiap ayat-ayat kitab suci kita
masing-masing. Jangan langsung main comot ayat-ayat tertentu dan langsung
membuat penafsiran yang dangkal, dan bahkan langsung mengimplementasikan bahwa
menghilangkan kemanusiaan kita adalah wajar. Kita harus semakin cerdas untuk
memilah-milah supaya kejadian yang di Suriah tidak perlu terjadi di bumi
Indonesia yang kita cintai ini.
Sibolangit, 3 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar