![]() |
Kaisar Hirohito (Media Indonesia) |
Mungkin kita masih ingat ketika
Bangsa Jepang hancur diluluhlantahkan oleh bom di Hiroshima dan Nagasaki.
Keadaan kotanya hancur lebur dan hampir tidak bisa dikediami lagi, sebab
kondisi daerahnya sudah sangat tercemar akibat sisa-sisa pengeboman yang
dilakukan oleh Bangsa Amerika kala itu di Perang Dunia ke-2. Tapi apa yang
terjadi setelahnya, mereka tidak berdiam diri, meratapi nasib mereka yang sudah
hancur lebur. Beruntung Bangsa Jepang punya seorang Kaisar yang tahu
langkah-langkah untuk membangun kembali bangsanya. Dia mencari guru-guru yang
selamat ketika itu, kemudian dikumpulkannya menjadi satu, untuk bisa dikirimnya
ke berbagai negara-negara maju untuk menimba ilmu dari negeri tersebut. Sebab Kaisar
Hirohito tahu, bahwa Pendidikanlah yang bisa menyelamatkan bangsanya dari
keterpurukan.
Masalah yang mereka hadapi, bukan
membuat mereka semakin lemah dan terpojok. Namun bangkit dari semua kegagalan
tersebut. Ada kolaborasi yang baik antara pemerintah Jepang saat itu serta
masyarakat sipil. Mereka membangun sedikit demi sedikit, hingga sekarang Jepang
menjadi bangsa raksasa yang disegani oleh banyak bangsa-bangsa didunia.
Guru-guru yang sudah menimba ilmu tersebut di negeri orang, mereka semua kembali
untuk membangun negerinya yang telah hancur. Ada semangat yang kokoh dari semua
guru-guru tersebut, meskipun diimingi oleh beberapa negara dengan berbagai macam tawaran yang menarik, mereka
tidak lupa akan jasa pemerintahnya yang telah mengutus mereka untuk belajar.
Kembali untuk membangun bangsanya adalah goal
utama mereka.
Kitapun sepakat, bahwa
pendidikanlah yang bisa menyelamatkan bangsa kita dari keterpurukan dan
ketertinggalan. Dan pemerintahpun sudah memberikan sejumlah perhatian untuk
meningkatkan kemajuan dari pendidikan kita. Mulai dari anggaran yang sangat
besar dalam APBN negara kita di tahun 2017 mencapai rasio 20% dengan nilai 416,1
Trilyun (sumber). Sebuah angka yang sangat besar untuk bisa mendongkrak
kemajuan pendidikan di bangsa kita.
Namun kita perlu menelisik lebih
tajam, apakah dengan anggaran yang besar bisa memperbaiki tingkat keterdidikan
seluruh anak bangsa yang sekarang sedang mengecap di bangku-bangku sekolah
maupun kampus. Apakah tingkat putus sekolah masih terlalu tinggi jumlahnya?
Apakah tingkat kemampuan membaca maupun menghitung anak didik kita semakin
meningkat? Apakah kesejahteraan guru-guru masih menjadi alasan bagi para guru
untuk tidak memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal?
Dan menurut saya, pertanyaan
penting yang harus segera dijawab adalah apakah sudah ada teladan guru yang
baik yang bisa menginspirasi anak-anak didik sehingga mereka bisa termotivasi
terus untuk giat belajar dan berprestasi?
Ada suatu peristiwa penting dalam
dunia pendidikan dan pengajaran di Negara Israel ribuan tahun yang lalu. Kita
tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang super duper jenius jika
dibandingkan dengan negara-negara manapun. Disamping jenius mereka juga
termasuk orang-orang yang sangat kaya, seperti Bill Gates (pendiri microsoft),
Sergey Brin bersama Larry Page(Pendiri perusahaan Google), Michael Dell
(Pendiri perusahaan Dell), dan Mark Zuckeberg (Pendiri Facebook), dan banyak
tokoh-tokoh lainnya.
![]() |
Mark Zuckenberg (Founder Facebook) |
Meskipun bangsa kita saat ini,
masih sangat anti ketika mendengarkan Israel atau bangsa Yahudi, yang seharusnya
kita tidak terlalu berlebihan untuk terus memusuhi bangsa tersebut. Banyak
hal-hal positif yang bisa kita tiru dari mereka, terutama dalam dunia
pendidikan. Juga disebabkan segala produk-produk ciptaan merekapun, masih terus
kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari Komputer, Internet,
hingga smartphone, dan lain-lainnya
terus membanjiri pasar Indonesia.
Saya kembali kepada peristiwa
penting tersebut, sambil sedikit belajar dari sejarah mereka, yaitu ketika Bangsa
itu dipimpin oleh Raja Yosafat. Untuk detailnya bisa dibaca diblog saya. Dia
memutuskan untuk seluruh pembesar-pembesarnya yang membantu dia dalam kerajaan,
supaya mereka pergi mengajar ke seluruh rakyat di wilayah bangsa Yehuda-Israel
waktu itu. Mereka harus mengelilingi dari satu kota ke kota lain maupun dari
satu desa ke desa lain untuk memberikan pembelajaran kepada mereka. Akhirnya
apa yang terjadi setelah itu. Bangsa Israel menjadi bangsa yang sangat ditakuti
ataupun disegani oleh bangsa-bangsa lain. Dan juga bangsanya semakin hari
semakin kuat.
Ini contoh model pendidikan yang
mungkin kita bisa tiru. Saya belum tahu apakah pernah ada negara-negara lain
yang pernah menerapkan model ini. Dimana pemerintahnya bersama seluruh
jajarannya, baik di bidang eksekutif, yudikatif dan legislatif, ikut berperan
aktif dalam memberikan pembelajaran ke seluruh wilayah atau daerah-daerahnya.
Artinya ini menjadi sebuah peluang yang bagus untuk dikerjakan dalam memberikan
ataupun membangun pendidikan bangsa kita untuk semakin lebih baik lagi.
Apa dampaknya yang mungkin bisa
dirasakan oleh anak-anak bangsa, jika yang mengajar mereka adalah para pejabat
yang aktif di pemerintahan? Saya kira mereka akan mendapatkan rangsangan secara
langsung untuk semakin giat belajar dan termotivasi untuk terus berprestasi.
Sebab yang mengajar mereka adalah Presiden, Menteri, anggota DPR, Kapolri,
Panglima ABRI, dan lain-lain. Artinya ketika para pejabat itu yang mengajar
langsung, pastikan yang dibagikan adalah kisah-kisah hidupnya selama ini. Dan
itu pengalaman riil nyata yang bisa dijadikan contoh bagi seluruh anak didik di
bangsa ini.
Bagaimana Teknisnya?
Progam pembelajaran pendidikan
langsung oleh Pemerintah tidak harus setiap hari dilaksanakan. Mungkin dalam
setahun, Presiden bisa mengeluarkan instruksi, sebanyak dua kali saja. Mulai
dari tingkat pusat hingga pejabat tingkat daerah, seperti Gubernur, Bupati,
Walikota (ditingkat Eksekutif), anggota DPRD tingkat I dan II (anggota
legislatif), hingga lembaga-lembaga tinggi negara yang ada didaerah, bisa
terlibat dalam aksi ini. Saya kira ketika semuanya bergerak dalam menginspirasi
seluruh anak-anak didik, yang dimulai dari Aceh hingga Papua, akan bisa
terjangkau dan terealisasi dengan baik. Tanpa para pejabat tersebut meninggalkan
atau mengabaikan pekerjaan mereka juga.
![]() |
http://yenidwiarista.blogspot.co.id |
Ini ide atau gagasan yang mungkin
bisa dikerjakan. Terutama Bapak Presiden
Jokowi bersama Menteri Pendidikan mungkin bisa mulai melirik ide ini dan akan
semakin lebih baik jika dieksekusi. Bapak Jokowi sebenarnya sudah memulainya
ketika Hari Anak Nasional, beliau mendongeng anak-anak didik yang ada di
sekitar Istana. Itu awal yang baik, tapi juga perlu ditingkatkan dan akhirnya
melibatkan seluruh petinggi-petinggi tanah air mulai dari Sabang hingga ke
Merauke, bertindak langsung dalam “Sehari Menginspirasi Anak Indonesia”.
Mungkin dampaknya gak terasa
secara langsung,tapi jika dilakukan secara berkelanjutan, niscaya akan bangkit
generasi-generasi baru bangsa kita, yang akan lebih mencintai bangsanya,
mencintai persatuan dan kesatuan, mencintai kedamaian, terutama bisa membawa
Bangsa kita duduk ditempat tertinggi panggung dunia.
Sibolangit , 10 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar