![]() |
Aksi Buruh Vs Aksi 212 |
Sepertinya
aksi demo tidak akan pernah usai di negeri kita ini. Upaya-upaya yang demikian
akan selalu mewarnai di setiap upaya untuk menyampaikan aspirasi. Sepertinya
bahasa demo tampaknya selalu berhasil
untuk mengubah sebuah kebijakan. Seperti kasus cantrang misalnya, ketika peraturan pelarangan cantrang digunakan yang
dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP),Ibu Susi akhrnya harus
menunda kembali kebijakan tersebut diterapkan. Padahal sudah dua tahun
kebijakan tersebut ditunda.
Sejak
peraturan larangan penggunaan cantrang dilakukan yang diatur melalui Peraturan
Mentri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015, kebijakan tersebut langsung
mendapatkan penolakan besar-besaran dari Nelayan. Ibu Susi kemudian menunda
kebijakan tersebut sampai akhir tahun
2017. Kemudian setelah tiba saatnya, untuk kembali menegakkan peraturan tersebut, aksi demo kembali datang.
Akhirnya
seperti yang dilansir oleh Kompas.com, Pemerintah memutuskan untuk
memperbolehkan pemakaian alat tangkap cantrang untuk waktu
yang tak ditentukan. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan Susi
Pudjiastuti kepada para nelayan yang berdemo di depan Istana
Merdeka, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Selanjutnya
aksi yang tak kalah hebohnya, meskipun bukan ribuan orang yang melakukan aksi
kritik, hanya seorang Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang mengacungkan kartu kuning ke
Jokowi.Aksi itu terjadi pada Jumat (2/2/2018) lalu, saat Jokowi menghadiri Does
Natalis UI di Kampus UI, Depok. Meskipun katanya, aksinya tidak ditunggangi
oleh lawan-lawan politik Jokowi, hanya merupakan aksi pribadi. Sepertinya aksi
ini langsung ramai. Diramaikan oleh lawan-lawan
politik Pak De. Ikut-ikutan nimbrung memberikan tanggapan atau kritik. Tapi
Bapak Jokowi menanggapi santai atas aksi mahasiswa tersebut dengan mengikuti sampai
usai acara Dies Natalis UI.
Ketua BEM UI
Zaadit Taqwa mengkrik Jokowi tentang tiga hal permasalahan yang sedang terjadi.
Pertama mengenai masalah gizi buruk dan wabah campak di Asmat. Kedua mengenai
kisruh rencana menjadikan TNI/Polri menjadi PLT Gubernur di Jabar dan Sumut.
Ketiga mengenai masalah peraturan terbaru tentang Ormawa yang cenderung
membatasi kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa. Kemudian, Bapak
Jokowi menanggapi permintaan pertama, ketika beliau menghadiri Haul Majemuk
Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukerejo, Situbondo, Jawa
Timur, Sabtu(3/2/2018).
"Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua
ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya. Biar lihat dapat bagaimana
medan yang ada di sana kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di
daerah-daerah terutama Papua," kata Presiden Joko Widodo. Seperti
yang dikutip dari Antara.
Kembali ke topik yang akan saya bahas. Akankah Aksi Demo
Buruh, seperti yang dilansir pemberitaannya oleh Kompas.com (2/2/2018) yang
rencananya akan mengadakan aksi pada Selasa depan (6/2/2018), sampai pada
puncaknya nanti pada 1 Mei 2018 Acara May Day.
Diperkirakan ada lebih kurang 20.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dari Jabodetabek
akan melakukan aksi di Istana Negara . Dan aksi ini juga akan dilakukan
serentak di berbagai kota lain, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan,
Batam, Yogjakarta, Aceh, Bengkulu, Lampung, Makassar, Gorotanlo, Manado, dan
Bajarmasin.
Demo
yang direncanakan sepertinya akan berjilid-jilid, persis ketika Aksi Demo
saudara kita 212 yang menuntut Ahok segera dipenjarakan. Dan akhirnya mereka
menang dan berhasil memenjarakan Ahok. Demo yang sarat muatannya dengan politik
untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Melalui Ahok berharap bisa
menumbangkan Bapak Jokowi.
Tapi
bersyukur, hal itu tidak pernah terjadi. Yang terjadi malah penangkapan
sejumlah aktivis dari mereka. Seperti Kivlan Zein, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Firza Husein,
Eko, Alvin Indra, dan Rachmawati Soekarnoputri. Namun tujuh orang ini tak
ditahan. Kemudian Sri Bintang Pamungkas, Jamran, dan Rizal Kobar dijerat dengan
Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 107 juncto Pasal 110 KUHP tentang
Makar dan Permufakatan Jahat. Seperti yang dilansir liputan6.com
(1/4/2017).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan
terduga pelaku pemufakatan makar sudah merencanakan secara rinci untuk
menggulingkan Pemerintah RI. Dalam pertemuan di Kalibata, Jakarta Selatan dan
Menteng, Jakarta Pusat, disebut para tersangka makar membutuhkan dana Rp 3
miliar untuk menggulingkan pemerintah.
Aksi-aksi demo para buruh nanti, rentan akan digunakan oleh lawan
politik Jokowi. Apalagi mengenai masalah pendanaannya. Untuk menggerakkan massa
yang besar tidak mungkin hanya dengan modal dengkul. Niscaya akan ditunggangi
oleh orang-orang yang berseberangan dengan pemerintah. Uang diberikan,
sebaliknya aspirasi disampaikan.
Menurut
Presiden KSPI Said Iqbal, seperti yang dilansir oleh kompas.com (2/2/2018)
bahwa aksi 6 Februari akan ada tiga tuntutan
yang dibawa para buruh. Tuntutan tersebut terkait penurunan harga beras dan
listrik, menolak upah murah, dan memilih pemimpin yang pro terhadap nasib buruh. Kemudian
Said menyampaikan, saat ini konsolidasi sudah dilakukan. Para koordinator aksi
dari masing-masing daerah juga sudah menyatakan kesiapannya untuk memaksimalkan
massa aksi.
"Kami
sudah siap. Saya berharap tidak ada pemblokiran oleh aparat terhadap massa yang
akan bergerak ke Jakarta," ujar dia.
Aksi
yang berjilid-jilid nantinya bisa dipastikan koordinasinya haruslah benar-benar
matang. Akan menjadi sebuah aksi yang akan menggerus tenaga dan pikiran kita,
terkhusus pemerintah kita. Besar harapan supaya Bapak Jokowi bertindak duluan
untuk bisa menangani permasalahan membengkaknya harga beras akhir-akhir ini.
Meskipun stok sebenarnya ada dan cukup, tapi menjadi masalah karena langka ditemukan
di pasar.
Perlu
adanya penanganan yang cepat dan berani dari Bapak Jokowi. Perintahkan menteri
yang berkaitan supaya bisa mengatasi permasalahan ini. Jangan berlarut-larut.
Soalnya ini akan menjadi senjata yang akan digunakan untuk menyudutkan pemerintahannya
Bapak.
Aksi demo
ini, meskipun tidak akan berujung seperti adanya gerakan aksi makar, tapi hal
ini akan menjadi tembakan untuk ajang pilpres nantinya di tahun 2019. Minimal
elektabilitasnya Bapak bisa diupayakan turun akibat dari isu-isu dan
permasalahan yang diangkat terus menerus oleh lawan politik Bapak Jokowi.
Semoga Bapak bijak
menyikapi hal ini.
Mainkan Sabung Ayam S128 dan SV388 Dengan Kualitas Terbaik bersama Winning303..
BalasHapusKemenangan 100% di Pasti di Bayar!!
Bonus New Member Slot 15%
Bonus New Member Poker 10%
Bonus New Member Sabung Ayam 10%
Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
Bonus Deposit 10% Setiap Hari
Bonus Deposit 10% Slot Setiap Hari
Bonus Deposit Sabung Ayam 5%
Bonus Cashback 5-10%
Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam
Diskon Togel Hingga 65%
Bonus Rollingan Slot 1%
Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online