Sabtu, 24 Februari 2018

Hebatnya Jokowi, Penyertifikatan Tanah Seharusnya 140 Tahun Tuntas di Dua Periode Beliau Memimpin




Inilah langkah keyakinan seorang Jokowi di dalam memimpin bangsa ini. Beliau betul-betul peduli akan nasib bangsa ini. Tiada yang terluput dari perhatian beliau. Meskipun dijadikan sasaran tembak oleh lawan politiknya termasuk jadi sumber inspirasi pembuatan puisi oleh Bapak Zon, dijadikan banyak meme yang menghina beliau, bahkan keluarganya juga, beliau tidak gentar sedikitpun. Tidak urung niatnya dan hatinya di dalam menata, membangun, menyejahterahkan dan memakmurkan bangsa ini.


Bayangkan saja, berapa lama penyelesaian pemberian sertifikat tanah untuk 70 juta sertifikat tanah. Ketika target BPN (Badan Pertanahan Nasional) hanya 500 ribu sertifikat per tahunnya,  bisa sampai 140 tahun itu baru selesai. Hal itu disampaikan oleh Bapak Jokowi ketika dia menyerahkan sertifikat tanah ke masyarakat Bali hari ini (23/2/2018), seperti yang dilansir oleh Tribunnews.com.
Itu artinya ada 28 periode pilpres (pemilihan presiden) ataupun pergantian presiden, baru masalah mengenai tanah baru kelar. Dan juga ada enam pergantian generasi. Jika kebanyakan generasi yang memimpin saat ini adalah generasi X, sedangkan Pak Jokowi adalah generasi Baby Boomers, dan tahun 2010 ke atas adalah generasi Alpha. Coba bayangkan ada berapa generasi yang ditolong Bapak Jokowi.


Tapi pada faktanya bukan 70 juta lagi sertifikat tanah yang harus diberikan oleh BPN, melainkan 80 juga lagi. Seperti yang dilansir dari liputan6.com (10/1/2018), oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) ataupun Badan Pertanahan Nasional, bahwa total ada 126 juta bidang tanah yang harus disertifikasi. Per tahun 2016, sertifikat tanah yang sudah dimiliki oleh masyarakat baru mencapai angka 46 juta bidang tanah yang disertifikasi. Ditambah tahun kemarin (2017) sudah selesai 4,2 juta.

"Masih ada sisa 80 juta tanah lagi yang kita harus capai. Tapi saya pikir angkanya akan lebih banyak karena warisan dipecah buat anaknya. ‎Di 2018 kami harapkan 7 juta bidang, ini akan mudah dicapai. Dan di 2019 ditargetkan 9 juta bidang.‎ Di 2023 semua tanah sudah terdaftar dan berserfitikat," ujar dia dalam Rakernas Kementerian ATR/BPN di Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Lihat prestasi yang sudah dikerjakan oleh kementerian kita yang satu ini. Dan itu tidak terlepas dari target atau tantangan yang ditetapkan oleh Bapak Jokowi kepada Kementerian tersebut yang harus segera dicapai. Kalau tidak tercapai, maka siap-siap untuk dicopot jabatannya. Demikian juga Bapak Menteri, menantang setiap kepala kanwilnya, kalau tidak tercapai, maka siap-siap kena copot juga. Begitulah tantangan yang diberikan, untuk bisa memotivasi dan menantang orang-orang di BPN supaya bisa berprestasi dan mencapai target.

Jokowi hanya menetapkan di tahun 2018 ini bisa selesai 7 juta saja. Tapi oleh Kementrian ATR/BPN, mencoba memberikan lebih dari target yang ditetapkan, yakni 8 juta sertifikat bidang tanah. Inilah contoh kinerja maupun performa yang baik yang harus bisa ditiru, bukan hanya oleh pejabat  yang terkait, pemimpin daerah ataupun juga masyarakat harus segera meniru pola kinerja yang seperti ini. Kalau tidak, kita hanya menjadi orang-orang yang hidup dengan kebiasaan atau kebanyakan orang.

Menurut Bapak Sofyan seperti yang dilansir liputan6.com (11/1/2018), bahwa di dalam mencapai target di tahun 2018 ini, di 31 provinsi yang ada, kegiatan redistribusi tanah di masing-masing provinsi ditargetkan bisa selesai 350 ribu bidang tanah. Itu artinya potensi yang bisa dicapai di tahun ini  bisa mencapai angka 10 jutaan lebih. Dimana tanah itu bisa berasal dari lahan transmigrasi, lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang habis masa berlakunya, lahan terlantar, maupun dari pelepasan kawasan hutan. 

Jadi kementerian tersebut harus berkoordinasi dengan seluruh pejabat atau instansi yang terkait. Dimulai dari kelurahan, Kabupaten, Dispenda, Kantor Pelayanan Pajak, hingga unsur aparat keamanan pun harus terlibat di dalam mencapai target yang sudah ditetapkan.

Bahkan realisasi terwujudnya angka 8 juta sertifikat tanah tersebut tidak harus sampai setahun, cukup setengah tahun. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, M.Noor Marzuki.

“Pemetaan tanah akan dimulai Februari, dan prosesnya itu sekitar 95 hari, atau 4 bulan lah, jadi selesainya bisa pada Juni. Untuk penyelesaian sertifikat tanah, itu Insya Allah pada Oktober," ungkap dia.

Itu adalah langkah-langkah optimis yang bukan hanya dimiliki oleh Bapak Jokowi seorang, seluruh jajarannya juga adalah orang-orang yang punya optimis dan harapan yang tinggi. Seperti yang juga disampaikan oleh beliau, bahwa ketika ada kemauan bukan tidak mungkin hal itu bisa tercapai. Meskipun awalnya dianggap mustahil.

“(Itu) Realistis, dulu hanya 500 ribu (bidang tanah), saya beri target 5 juta, dapat. Saya minta 7 juta tahun ini, tadi sudah dijawab Pak Menteri sebelum akhir tahun rampung. Kenyataannya kalau kita punya tekad yang kuat,niat yang bener, rampung. Yang optimis lah, dulu juga banyak yang pesimis dari 500 ribu ke 5 juta loncat sampai 10 kali," ungkap Bapak Jokowi kepada Kementrian ATR/BPN.
Akhirnya, ketika Bapak Jokowi tidak diberi kesempatan lagi untuk periode kedua, mustahil hal-hal kecil ini bisa dikerjakan oleh orang lain. Sebab pasti orientasi maupun visi misinya sudah beda. Maukah kita memberikan amanat ini kepada orang lain, yang masih hanya sekedar memberikan janji, dan bukannya bukti? Sebab seperti yang sudah kita lihat sendiri, bahwa seluruh orang-orang yang kontra Jokowi, bisanya hanya nyinyir doang. Bukankah itu tidak menutup kemungkinan dimiliki oleh pemimpinnya. Silahkan jawab sendiri.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...