Bapak Sandi berdasarkan pengakuannya sendiri,
bahwa dia adalah seorang pemimpin yang
sering ditertawakan oleh publik.
Pengakuan ini terlontar ketika dia mengikuti ajang Stand-up Comedy.
Seorang pemimpin dan politisi itu harus
mampu dikritik juga. Dan harus siap untuk ditertawakan. Dan saya ini sudah
paling sering lah ditertawakan," kata Sandi usai menghadiri kontes stand-up comedy, (Kompas.com, Sabtu
17/2/2018).
Kemudian setelah itu dia punya gagasan
untuk memfasilitasi para komika untuk bisa menambah penghasilan dari
ajang-ajang seperti ini. Kemudian mengusulkan kepada para politisi maupun para
kepala daerah untuk ikutan dalam Stand-Up Comedy supaya bisa introspeksi diri. Dan
hal itu bagus, sebab bisa menjadi objek atau event wisata baru.
Tapi mengenai hal ini, usulan Bapak Sandi,
Bapak Ahok maupun Bapak Jokowi sudah aral melintang dengan ajang seperti itu. Video
aksi Bapak Ahok maupun Bapak Jokowi bisa disaksikan dan banyak berseliweran di Youtube. Bahkan pernah
diucapkan Bapak Ahok, bahwa dirinya mengharapkan banyak undangan untuk
memberikan wejangan komedi di stand up comedy, sebab bayarannya lumayan gede.
Tapi seorang pemimpin itu bagusnya
ditertawain atau menertawai yah? Ketika kita ditertawain dipastikan karena ada
yang lucu dari kita. Entah itu sumber kelucuannya karena sikap atau tindakan
kita yang selalu nampak bertentangan dengan pandangan masyarakat umum sehingga
tampak lucu atau mungkin karena kita memang pada dasarnya seorang pelucu.
Karena tampang atau muka kita memang sudah lucu duluan, sehingga ketika asal
ngomong saja, sudah dianggap lucu.
Mari melihat sejenak beberapa hal dari Bapak
Sandi sehingga ia banyak ditertawain oleh banyak publik.
Pertama, ketika dirinya memakai lip balm,
pelembab bibir. Tingkah aneh ini langsung mendapat sorotan publik, dikarenakan
seorang pria dipastikan jarang untuk memakai pelembab bibir. Tapi aneh pemimpin
DKI yang satu ini, ditengah-tengah sedang mendampingi Bapak Anies menjawab
banyak pertanyaan dari awak media, dia menunduk kemudian merogoh kantung
sebelah kanannya dan mengangkat benda kecil kemudian langsung memoles bibirnya.
(Liputan7.com, 13/12/2017)
Kedua, bahasa Sandiaga Uno yang sering gagal
paham. Ketika hendak mengkombinasikan antara bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, jadi aneh bahasa yang diungkapkan oleh beliau. Dimana dalam menanggapi
dan menjawab berbagai pemasalahan Ibu Kota, Sandiaga kerap kali mengucapkan
istilah dan kata dalam Bahasa Inggris daripada menggunakan Bahasa Indonesia.
Tidak hanya mengemas setiap penjelasan dengan Bahasa Inggris,
pernyataan-pernyataan yang terlontar dari orang nomor dua di Jakarta ini kerap
menjadi bulan-bulanan warganet. Terakhir pernyataan Sandiaga yang menuding para
pejalan kaki sebagai penyebab kemacetan di Tanah Abang, bukan para pedagang
yang lapaknya memakan badan jalan.
Menurut Sandi, apa yang dia ucapkan tersebut adalah spontanitas. Meski
di-bully warganet, Sandi mengaku ikhlas dengan ejekan dan cacian yang
berseliweran di media sosial.
"Alhamdullilah, itu jadi ladang amal, brand.
Dan terbukti waktu di-bully awal-awal pencalonan saya sudah bilang, ini bukan
hanya dosa kita yang dikurangin, tapi kita juga dapat amal dan
keberkahan," ujar Sandi, Senin 13 November 2017.
Ketiga, ketika lebih banyak mengerjakan
kesenangannya berolahraga, terutama senam,
ketimbang menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di DKI. Banyak
warganet yang komentar dengan hal ini. Sehingga Pak Sandi lebih cocoknya
menjadi guru olahraga dibandingkan menjadi Wakil Gubernur.
Di sela-sela sehabis lari pagi, kerap
sekali dirinya bersenam ria bersama dengan seluruh pegawai dinas yang ada.
Seperti yang dilansir oleh kompas.com (29/2/2017), sehabis usai dirinya berolah
raga, dengan masih berkeringat dan memakai baju olahraga dia langsung melayani warga dan melayani wawancara dari
awak media.
Keempat, ketika menyinggung soal gaji guru
DKI. Bapak Sandiaga Uno menyatakan bahwa besaran gaji guru di DKI tak jauh berbeda
dengan gaji guru di Finlandia. Dan oleh pernyataan itu, Bapak Wakil Kepala
Dinas Pendidikan (Wakadisdik) DKI
Jakarta, Bowo Irianto ingin kembali menjadi guru. Seperti yang dilansir
oleh detiknews.com (11/1/2018).
"Yang lain, sudah banyak dijalankan di DKI, seperti anak SD harus 7 tahun, nggak boleh di bawah itu. Guru-guru gajinya di DKI nggak kalah sama Finlandia. Saya lihat di sana guru adalah standarnya Rp 31 juta per bulan. Ternyata guru-guru kita yang terbaik sudah segitu juga," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sore tadi.
Itu baru beberapa hal tentang Pak Sandiaga Uno yang kerap
sekali menjadi bulan-bulanan warganet. Tidak tahu kedepannya bagaimana
perkembangan Bapak Sandi ini. Akankah dirinya akan menambah rekor untuk menjadi
bahan candaan dari kalangan publik atau tidak.
Terakhir, hal yang mau
saya sorot dari Bapak Sandi ini adalah ketika dirinya selalu merasa nyaman
dengan kondisi dirinya yang kerap sekali menjadi bahan tertawaan oleh banyak
orang. Hal itu tentunya akan menggerus kewibawaannya di dalam memimpin. Bahkan
bisa terkesan dirinya akan menjadi seorang anak-anak yang tidak mengerti akan
hal yang seharusnya dia hadapi.
Adalah lebih baik untuk bisa menertawakan diri sendiri, yang
artinya mengkritisi diri sendiri. Ketimbang ditertawakan oleh banyak orang,
karena beberapa hal yang sudah kita katakan atau kita perbuat. Oleh karena itu
Bapak Sandi berubahlah, menertawakan diri sendiri boleh, tapi jangan menjadi objek
yang terus-menerus menjadi bahan candaan publik. Apalagi merasa nyaman dengan
kondisi yang seperti itu.
Anda salah satu penggemar permainan Pokervita?
BalasHapusJarang menang dalam permainan Pokervita?
Jangan khwatir kawan mari join bersama kami agen POKERVITA ternama di tahun 2021
Banyak bonus menanti anda
jadi tunggu apalagi kawan mari join segera bersama kami
Info hub
WA:0812 2222 996