Kedatangan
penyidik KPK yang satu ini waktu lalu (22/2/2018) memang luar biasa
sambutannya. Bukan karena apa, tapi memang beliau sangat garang dan profesional
di dalam mengemban tugas maupun amanat yang diberikan kepadanya. Bahkan mantan
seorang Ketua DPR-pun, Setya Novanto mengakuinya seperti yang dilansir oleh
pemberitaan MetroTV dua hari lalu, sewaktu dia pernah disidik oleh Bang Novel Baswedan.
Orang yang
punya kualitas tinggi kemanapun akan tetap laku. Tidak pernah kuatir terhadap
masalah yang akan datang menghampirinya.Bahkan dalam penghidupannya
sehari-haripun tidak akan merasa kuatir. Sebab dia yakin bahwa segalanya akan
dicukupkan ketika dia mau berserah.
Memang betul
Bang Novel Baswedan, sosok orang yang tiada punya rasa takut. Seperti yang
dilansir oleh detiknews.com (24/2/2018), ketika baru saja sampai ke rumah Kamis
(22/2/2018), esok pagi, Jumat subuh sudah ikutan lagi sholat berjamaah ke
mesjid yang dekat dengan rumahnya. Dimana pada subuh 11 April 2017, sewaktu pulang
sholat, tiba-tiba orang-orang yang tidak dikenal menyiramkan air keras ke
mukanya. Sehingga mengakibatan mata kirinya mengalami kebutaan. Sedangkan mata
kanannya tidak mengalami kerusakan yang begitu berarti.
Bahkan ketika
dengan kondisi mata yang rusak,bukan berarti tidak bisa melakukan hal yang
lain.Tetap mengupayakan pengobatan untuk memulihkan matanya kembali. Sudah
sepuluh bulan lebih berada di Singapura, meskipun hasilnya tidak begitu bagus
untuk perbaikan matanya. Ternyata Tuhan tidak buta, dan sudah mengirimkan
orang-orang yang mau dan bersedia untuk mendonorkan matanya.
Seperti yang
dilansir oleh detiknews.com (23/2/2018), Kusumo Hartanto (50) warga Sukabumi dan
seorang juruparkir, akhirnya menyatakan dirinya rela menjadi donator untuk
matanya Bang Novel Baswedan. Dia menyatakan dengan mantap keinginan hatinya dan
bahkan sudah minta ijin dengan istri dan keluarga besarnya yang lain.
![]() |
Bapak Kusumo Sang Pendonor |
Dengan adanya
pemberian mata tersebut, dia berharap KPK bisa semakin powerfull lagi di dalam
membasmi para koruptor. Dan sosok seorang Novel pantas untuk mendapatkan hal
itu. Tidak tahu, apakah Bang Novel ini akan menerima sumbangan mata tersebut.
Sebab ternyata beliau adalah orang yang tidak suka meminta-minta apalagi merasa
dikasihani.
Hal itu
terbukti dari, ketika ada rekan-rekannya yang mengumpulkan aksi bantuan yang
mencapai angka 120 jutaan rupiah untuk disumbangkan kepada Bang Novel, beliau
dengan tegas menolak pemberian tersebut. Dan menyatakan bahwa,
“itu
hanya boleh diterima orang miskin. Dan saya tidak ingin menjadi miskin karena
itu. Insya Allah saya masih mampu. Tolong sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada teman-teman”.
Suatu sikap yang
patut ditiru oleh kita semua. Meskipun di dalam kondisi ekonomi yang begitu
sulit, pendapatan yang terus berkurang selama pengobatan di Singapura, juga harus menjual beberapa asetnya, yakni rumah
maupun mobil, di dalam membantu ibunya
maupun untuk kecukupan pemenuhan kebutuhan keluarga besarnya.
Adapun prestasi
yang sudah ditorehkannya di dalam memberantas kasus korupsi, seperti yang
dilansir oleh Viva.co.id (24/2/2018), yakni menyeret Muhammad Nazaruddin dari pelariannya
di Kolombia atas kasus wisma atlet yang
juga ternyata melibatkan Angelina Sondakh, memenjarakan Nunun Nurbaiti dalam
kasus pemililhan deputi gubernur senior Bank Indonesia lalu, membongkar kasus
simulator SIM sehingga ada lagi pertikaian antara KPK maupun Polri. Kemudian
beliau kembali diseret-seret mengenai kasus dugaan penembakan oleh beliau di
tahun 2004 lalu di Bengkulu, namun hal itu tidak terbukti.
Mengingat fakta
yang sedang terjadi di lapangan, bahwa Indonesia seperti kekurangan orang-orang
yang berintegritas dan jujur di dalam hidupnya atau di dalam jabatan yang ia
emban. Terbukti dari di awal tahun ini saja sudah ada lebih kurang 6 orang
kepala daerah yang sudah ditangkap oleh KPK.
Sosok seorang
Novel Baswedan yang ternyata sepupu dari Gubernur DKI sekarang, menjadi anomali
tersendiri bagi bangsa kita. Ketika berani menindak para koruptor dan
mengungkap segala motivasi yang mendasarinya dan akhirnya bertindak melakukan korupsi, bisa
dengan begitu mendalam diinvestigasi oleh beliau.
Dan tidak sedikit
teror atau ancaman yang datang silih berganti yang datang kepadanya,ketika dia
dengan tegas bertindak untuk melawan para koruptor. Bapak Novel Baswedan,
engkau tidak sendirian saja. Ada kami masyarakat pendukungmu. Berjuang
bersamamu di dalam membasmi tikus-tikus berdasi yang doyan merampok uang
rakyat. Semangatmu dan patriotisme yang abang tunjukkan telah menyadarkan kami
bahwa masih ada orang-orang yang peduli dengan nasib bangsa ini.
Satu lagi ada info
menarik bang. Ketika mata abang belum bisa pulih, ada loh mata palsu yang
sedang gencar dikembangkan oleh anak-anak bangsa sendiri. Ada banyak okularis
yang handal dan sudah lama beroperasi di negara kita. Hal itu akan bisa
menolong Abang di dalam mengerjakan tugas-tugas di KPK. Ketika Abang memiliki
mata palsupun hal itupun tidak akan membuat hatinya abang ikut palsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar