Seharusnya di
hari ini, di hari Valentine (14/2/2018) adalah sidang yang ketiga dalam proses
perceraian antara Pak Ahok dan Ibu Vero. Dimana berdasarkan pantauan
tribunnews.com (14/2/2018), bahwa sidang kali ini, agendanya adalah pembuktian
dari pihak penggugat, yakni pihak Pak Ahok.
Meskipun di
sidang pertama (31/1/2018) dan Sidang kedua (7/2/2018), sama sekali tidak
dihadiri oleh pihak Ibu Vero, dan hanya menitipkan sebuah surat kepada Fify,
adik Ahok sekaligus Pengacara Ahok. Yang menyatakan bahwa akan menyerahkan
seluruh putusannya kepada Hakim. Dan memastikan bahwa Ibu Vero tidak akan
memakai sama sekali jasa Pengacara untuk mewakili dirinya.
“Tapi sidang
kali ini ditunda karena salah satu hakim berhalangan hadir. Ketua Majelis Hakim
ada acara penting yang tidak bisa diwakilkan. Jadi sidang kembali
digelar 21 Februari 2018 dengan agenda yang sama,” ucap Josefina, pengacara
Ahok Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Dia menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah berkas
administrasi dan bukti-bukti jika Veronica Tan dan pria berinisal JT memiliki
hubungan spesial pada sidang hari ini.
"Kami siapkan surat-surat tertulis. Ada akte, surat
nikah. Kami juga ada rekaman dan masih banyak lagi. Kami akan sampaikan setelah
sidang ini ya," ujar pengacara Ahok, Josefina.
Proses sidang ini akan terus berjalan, sebab tidak ada
rencana pihak Pak Ahok berniat untuk menarik kembali kasusnya dari
persidangan. Dan ternyata memang benar
isunya, bahwa Ibu sendirilah yang mulai tidak setia kepada Pak Ahok.
Padahal dulu, ketika mendengarkan pernyataannya Ibu ke Pak
Ahok, sewaktu pemilihan Gubernur Bangka Belitung, Ibu pernah menyatakan suatu
hal yang sangat penting. Dan tentunya hal itu bisa menguatkan Pak Ahok untuk
bisa tetap berdiri pada pendiriannya.
Pernyataan ibu tersebut diperdengarkan oleh Pak Ahok
sewaktu tampil di Mata Najwa pada 30 Oktober 2013 lalu. Dimana Bapak Ahok sebenarnya
sudah harusnya menang, karena jumlah suaranya dia sebenarnya lebih banyak,cuma
ada oknum-oknum tertentu yang meminta uang Rp 5 M sama dia dan turun terus jadi
akhirnya Rp 3,2 M agar dia bisa langsung jadi gubernur.
Teman-teman Bapak Ahok sendiri mau dukung dan bilang "Udah gue yang bayarin itu kan bukan dosa,tapi dosa putih, karena memang sebenarnya kamu yang menang dan berhak jadi gubernur".
Teman-teman Bapak Ahok sendiri mau dukung dan bilang "Udah gue yang bayarin itu kan bukan dosa,tapi dosa putih, karena memang sebenarnya kamu yang menang dan berhak jadi gubernur".
Ada pergumulan
saat itu dan Ahok sempat emosi dan mau bayarin,tapi saat Bapak mau cerita sama
Ibu, ternyata Ibu memberikan jawaban yang menohok Bapak Ahok, dengan santai ibu
menjawab: "Terserah kamu aja, Pilih
mau jadi YESUS atau jadi Barabas".
Kemudian pada acara tersebut, Najwa Shihab tidak mengerti maksud itu, dan kembali bertanya,
Kemudian pada acara tersebut, Najwa Shihab tidak mengerti maksud itu, dan kembali bertanya,
"Sory,
saya 'gak menangkap maksudnya apa hubungannya?"
Kemudian
Bapak Ahok menjelaskan lebih terperinci,
"Iya..dalam
kepercayaan saya, Nabi ISA (YESUS KRISTUS) kan waktu itu di voting dan
disandingkan bersama Barabas (penjahat, pembunuh, dan lain sebagainya),
mengenai siapa yang dibebaskan, tapi karena rakyat Yahudi benci YESUS..akhirnya
Barabas yang dibebaskan,".
Dan Ahok
memilih untuk jadi YESUS..dari pada harus menang dengan cara-cara gak sesuai
ALKITAB.
Kemudian Bapak Ahok pernah lagi mengatakan suatu amanat yang berharga, ketika perjuangannya harus berakhir dengan kematian. Ia berpesan kepada Ibu, bahwa ,”kalo saya sampai dibunuh karena memperjuangkan kebenaran.. kalo mayat saya ketemu.. tolong dipulangkan dan dikubur ke Belitung.. tapi di atas batu nisan tolong di tulis "Bagi saya..hidup adalah KRISTUS dan Mati adalah Keuntungan"..karena bagi saya, mati saat memperjuangkan kebenaran dan keadilan sosial..berarti saya beruntung bisa mati pada saat saya melakukan kebenaran.”
Kemudian Bapak Ahok pernah lagi mengatakan suatu amanat yang berharga, ketika perjuangannya harus berakhir dengan kematian. Ia berpesan kepada Ibu, bahwa ,”kalo saya sampai dibunuh karena memperjuangkan kebenaran.. kalo mayat saya ketemu.. tolong dipulangkan dan dikubur ke Belitung.. tapi di atas batu nisan tolong di tulis "Bagi saya..hidup adalah KRISTUS dan Mati adalah Keuntungan"..karena bagi saya, mati saat memperjuangkan kebenaran dan keadilan sosial..berarti saya beruntung bisa mati pada saat saya melakukan kebenaran.”
Dari pernyataan yang seperti itu, bukankah
Ibu sudah tahu bahwa dirinya memang sudah total untuk menjadi seorang pelayan
publik dan bukan menjadi seorang pengusaha, seperti yang pernah ibu tuntut pada
waktu lalu? Kenapa Ibu tidak bisa bertahan sedikit saja, untuk tidak kepada
dosa? Meskipun good friend-nya Ibu orang yang keras kepala dan ternyata
tetap mengejar-ngejar Ibu? Bahkan Pak Ahok, seperti yang pernah diungkapkan
beberapa media, supaya Good friend-nya Ibu harus pergi jauh-jauh dan tidak
mengganggu terus kehidupan keluarganya Ibu.
Ada apa sebenarnya? Kebungkaman Ibu selama
masa sidang-sidang ini, tetap akan ketahuan juga oleh publik. Kemana pernyataan
Ibu yang pernah Ibu lontarkan ke Bapak Ahok, “pilih mana, Yesus atau Barabas?”
Kenapa Ibu akhirnya lebih memilih Barabas, sang penjahat, ketimbang orang
benar?”
Sulit menebak kemana kasus ini akan
bergulir.Tapi kalaupun akhirnya cerai, Ibu telah akan melakukan zinah; ketika
ibu akhirnya memilih untuk bersama dengan sang Good Friend, yang ternyata juga
sudah punya istri. Dan hal itu adalah dosa yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Oleh karena itu, kembalilah Ibu Vero.
Kembali seperti sedia kala. Bukankah ada satu cerita lagi di dalam Alkitab,
tentang perumpamaan anak yang hilang? Meskipun si anak lebih memilih
berfoya-foya menghabiskan harta ayahnya, tapi dia akhirnya kembali kepada
pelukan ayahnya. Sang anak yang seharusnya sangat tidak pantas untuk pulang,
tapi ternyata sang Ayah terus-menerus menunggu kepulangan anaknya yang hilang
dan tersesat itu. Bukankah ketika hanya melihat dari jauh kedatangan si anak
tersebut, Si Ayah langsung berlari-lari mendapatkan si anak tersebut, memaafkan
segala kesalahannya dan bahkan membuat pesta penyambutan si anak tersebut.
Kenapa tidak Ibu bisa datang ke Pak Ahok dan
berusaha meminta maaf kepadanya, supaya beliau bisa menarik kembali pernyataannya
dari sidang pengadilan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar