Kamis, 15 Februari 2018

Bu Vero, masihkah Ingat Ucapanmu ke Ahok, Pilih Yesus atau Barabas?




Seharusnya di hari ini, di hari Valentine (14/2/2018) adalah sidang yang ketiga dalam proses perceraian antara Pak Ahok dan Ibu Vero. Dimana berdasarkan pantauan tribunnews.com (14/2/2018), bahwa sidang kali ini, agendanya adalah pembuktian dari pihak penggugat, yakni pihak Pak Ahok. 

Meskipun di sidang pertama (31/1/2018) dan Sidang kedua (7/2/2018), sama sekali tidak dihadiri oleh pihak Ibu Vero, dan hanya menitipkan sebuah surat kepada Fify, adik Ahok sekaligus Pengacara Ahok. Yang menyatakan bahwa akan menyerahkan seluruh putusannya kepada Hakim. Dan memastikan bahwa Ibu Vero tidak akan memakai sama sekali jasa Pengacara untuk mewakili dirinya.   

“Tapi sidang kali ini ditunda karena salah satu hakim berhalangan hadir. Ketua Majelis Hakim ada acara penting yang tidak bisa diwakilkan. Jadi sidang kembali digelar 21 Februari 2018 dengan agenda yang sama,” ucap Josefina, pengacara Ahok Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Dia menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah berkas administrasi dan bukti-bukti jika Veronica Tan dan pria berinisal JT memiliki hubungan spesial pada sidang hari ini.

"Kami siapkan surat-surat tertulis. Ada akte, surat nikah. Kami juga ada rekaman dan masih banyak lagi. Kami akan sampaikan setelah sidang ini ya," ujar pengacara Ahok, Josefina.

Proses sidang ini akan terus berjalan, sebab tidak ada rencana pihak Pak Ahok berniat untuk menarik kembali kasusnya dari persidangan.  Dan ternyata memang benar isunya, bahwa Ibu sendirilah yang mulai tidak setia kepada Pak Ahok.

Padahal dulu, ketika mendengarkan pernyataannya Ibu ke Pak Ahok, sewaktu pemilihan Gubernur Bangka Belitung, Ibu pernah menyatakan suatu hal yang sangat penting. Dan tentunya hal itu bisa menguatkan Pak Ahok untuk bisa tetap berdiri pada pendiriannya.

Pernyataan ibu tersebut diperdengarkan oleh Pak Ahok sewaktu tampil di Mata Najwa pada 30 Oktober 2013 lalu. Dimana Bapak Ahok sebenarnya sudah harusnya menang, karena jumlah suaranya dia sebenarnya lebih banyak,cuma ada oknum-oknum tertentu yang meminta uang Rp 5 M sama dia dan turun terus jadi akhirnya Rp 3,2 M agar dia bisa langsung jadi gubernur.           

Teman-teman Bapak Ahok sendiri mau dukung dan bilang "Udah gue yang bayarin itu kan bukan dosa,tapi dosa putih, karena memang sebenarnya kamu yang menang dan berhak jadi gubernur".

Ada pergumulan saat itu dan Ahok sempat emosi dan mau bayarin,tapi saat Bapak mau cerita sama Ibu, ternyata Ibu memberikan jawaban yang menohok Bapak Ahok, dengan santai ibu menjawab: "Terserah kamu aja, Pilih mau jadi YESUS atau jadi Barabas".         

Kemudian pada acara tersebut, Najwa Shihab tidak mengerti maksud itu, dan kembali bertanya,
"Sory, saya 'gak menangkap maksudnya apa hubungannya?"

Kemudian Bapak Ahok menjelaskan lebih terperinci,

"Iya..dalam kepercayaan saya, Nabi ISA (YESUS KRISTUS) kan waktu itu di voting dan disandingkan bersama Barabas (penjahat, pembunuh, dan lain sebagainya), mengenai siapa yang dibebaskan, tapi karena rakyat Yahudi benci YESUS..akhirnya Barabas yang dibebaskan,".

Dan Ahok memilih untuk jadi YESUS..dari pada harus menang dengan cara-cara gak sesuai ALKITAB.

Kemudian Bapak Ahok pernah lagi mengatakan suatu amanat yang berharga, ketika perjuangannya harus berakhir dengan kematian. Ia berpesan kepada Ibu, bahwa ,”kalo saya sampai dibunuh karena memperjuangkan kebenaran.. kalo mayat saya ketemu.. tolong dipulangkan dan dikubur ke Belitung.. tapi di atas batu nisan tolong di tulis "Bagi saya..hidup adalah KRISTUS dan Mati adalah Keuntungan"..karena bagi saya, mati saat memperjuangkan kebenaran dan keadilan sosial..berarti saya beruntung bisa mati pada saat saya melakukan kebenaran.”

Dari pernyataan yang seperti itu, bukankah Ibu sudah tahu bahwa dirinya memang sudah total untuk menjadi seorang pelayan publik dan bukan menjadi seorang pengusaha, seperti yang pernah ibu tuntut pada waktu lalu? Kenapa Ibu tidak bisa bertahan sedikit saja, untuk tidak kepada dosa? Meskipun good friend-nya Ibu orang yang keras kepala dan ternyata tetap mengejar-ngejar Ibu? Bahkan Pak Ahok, seperti yang pernah diungkapkan beberapa media, supaya Good friend-nya Ibu harus pergi jauh-jauh dan tidak mengganggu terus kehidupan keluarganya Ibu.

Ada apa sebenarnya? Kebungkaman Ibu selama masa sidang-sidang ini, tetap akan ketahuan juga oleh publik. Kemana pernyataan Ibu yang pernah Ibu lontarkan ke Bapak Ahok, “pilih mana, Yesus atau Barabas?” Kenapa Ibu akhirnya lebih memilih Barabas, sang penjahat, ketimbang orang benar?”

Sulit menebak kemana kasus ini akan bergulir.Tapi kalaupun akhirnya cerai, Ibu telah akan melakukan zinah; ketika ibu akhirnya memilih untuk bersama dengan sang Good Friend, yang ternyata juga sudah punya istri. Dan hal itu adalah dosa yang sangat dibenci oleh Tuhan.

Oleh karena itu, kembalilah Ibu Vero. Kembali seperti sedia kala. Bukankah ada satu cerita lagi di dalam Alkitab, tentang perumpamaan anak yang hilang? Meskipun si anak lebih memilih berfoya-foya menghabiskan harta ayahnya, tapi dia akhirnya kembali kepada pelukan ayahnya. Sang anak yang seharusnya sangat tidak pantas untuk pulang, tapi ternyata sang Ayah terus-menerus menunggu kepulangan anaknya yang hilang dan tersesat itu. Bukankah ketika hanya melihat dari jauh kedatangan si anak tersebut, Si Ayah langsung berlari-lari mendapatkan si anak tersebut, memaafkan segala kesalahannya dan bahkan membuat pesta penyambutan si anak tersebut.

Kenapa tidak Ibu bisa datang ke Pak Ahok dan berusaha meminta maaf kepadanya, supaya beliau bisa menarik kembali pernyataannya dari sidang pengadilan? 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...