Kamis, 15 Februari 2018

Ketika Fadli Zon Kegemarannya adalah Menyinyir Orang, Selamanyakah akan Begitu?




Kerap kali memang, politisi yang satu ini, selalu dan sepertinya tidak akan  pernah lepas dari sorotan media. Komentarnya ataupun mungkin nyinyiran yang selalu disampaikannya akan menjadi hits dalam setiap pemberitaannya.

Terlepas apakah nyinyiran yang ia sampaikan merupakan  bagian daripada kritik kepada pemerintah, atau memang karakternya adalah begitu. Yakni senang melihat orang lain susah, tapi sedih melihat orang lain sukses. Terkadang nyinyirannya membuktikan bahwa dirinya lebih banyak kelihatan tidak pintarnya daripada pintarnya.

Seorang Fadli Zon, dimana-mana akan selalu menjadi sorotan publik ketika beliau mengeluarkan statement ataupun sebuah pernyataan. Contoh nyinyiran yang hot yang ia sampaikan melalui akun medsosnya yakni kepada Ibu Sri Mulyani. Yang sudah jelas-jelas prestasinya diakui dunia, menjadi menteri terbaik di dunia. Tim Penilai untuk memberikan kategori terbaik, bukannya berasal dari kelas abal-abal, melainkan tim yang sudah diakui dunia, yakni Erst and Young. Serta penyelenggaranyapun bukan dari suatu negara tertentu, melainkan diselenggarakan oleh World Government Summit. Dimana penghargaan ini baru dimulai sejak 2016 lalu. (sumber: liputan6.com, 11/2/2018).

Berdasarkan pengakuan Ibu Sri Mulyani, bahwa semingu sebelum ia dinominasikan sebagai menteri terbaik, sebelumnya ada delapan menteri yang sudah masuk ke penyelenggara World Government Summit. Kemudian tim penilai yang di-hire yakni Erst and Young (tim independen konsultan), melakukan sejumlah riset untuk mendapatkan feedback dari seluruh dunia. Baik itu data dari media massa, media sosial, investor maupun dari berbagai laporan lainnya, dan akhirnya diputuskan bahwa Ibu Sri Mulyani yang didaulat menjadi Menteri Terbaik di seluruh dunia. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum.

Selanjutnya oleh Bapak Jokowi menyatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi bukti jika pengelolaan ekonomi Indonesia dalam jalur yang tepat dan efektif. Dengan demikian, penghargaan kepada Sri Mulyani ini patut mendapatkan apresiasi seluruh rakyat Indonesia.

"Itu pengakuan dunia dan penghargaan itu diserahkan langsung Sheikh Muhammad Al Maktum Uni Emirat Arab kepada Menteri Keuangan dan penentuannya juga berdasarkan analisis panjang Ernest & Young, lembaga reputasi dunia baik," ujar Jokowi di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Senin (12/2/2018).

Tapi beda, kalau kacamatanya Fadli Zon dalam memandang prestasi tersebut. Ketika dunia internasional sudah memandang bahwa Ibu Sri yang terbaik, Bapak Fadlli Zon justru lain.

"Kok bisa jadi menteri keuangan terbaik ketika target tak ada yang tercapai (pertumbuhan n pajak), subsidi dicabuti, impor naik, utang melonjak," cuit akun @fadlizon Senin pagi, (12/2).

Berdasarkan pantauan JawaPos.com (12/2/2018), yakni setelah dicuit enam jam lalu, tweet Fadli Zon itu diretweet hingga 500 kali dan dibalas 1.062 pengguna twitter.

"Kok bisa nyinyir terus pdhl dari 50 RUU cuma hasilkan 6 UU? Sibuk twitteran bos ? Anggota DPR apa buzzer,” Balas seorang netizen kepada cuitannya.

Itu baru satu hal, nyinyiran berikutnya kepada Ibu Susi Pujdiastuti. Seperti yang dilansir bangka.tribunnews.com (12/2/2018), sewaktu beliau membuat kultwit ulang tahun kesepuluh Partai Gerindra, Rabu (7/2/2018). Ada sekitar 17 kicauan tentang sepak terjang Partai Gerindra selama sepuluh tahun berdirinya, mulai pertumbuhan, harapan, hingga rencana pemenangan Prabowo di Pilpres 2019.

Kemudian  pada tweet ke 13 Fadli Zon mengkritik kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan soal penenggelaman kapal. Seperti berikut, :

"13) Di tempat lain, kita membangga-banggakan jumlah kapal nelayan asing yang berhasil ditenggelamkan, serta klaim populasi ikan yang meningkat, seolah itu adalah ukuran keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan. @Gerindra, tulisnya.

Tak berapalama, Ibu Susi langsung balas cuitannya Bapak Fadli Zon dengan mengatakan,

"Ukuran keberhasilan yg telah anda lakukan apa Pak Fadli yth??? Mohon pencerahan,"

Komentar Menteri Susi itupun dengan cepat menyebar di Twitter.Hanya empat jam setelah ditulis, komentar itu telah diretweet lebih 4 ribu kali, jauh melebihi postingan asli Fadli Zon yang hanya 63 kali dibagikan.

Bapak Fadli Zon pun sempat membalas komentar Menteri Susi tersebut. Apa jawabannya?

"Sy tuangkan dlm 3 buku "Berpihak Pada Rakyat" apa yg sy lakukan (bukan klaim keberhasilan) kurun 2014-2015, 2015-2016, 2016-2017 sb @DPR_RI," tulis Fadli.

Ternyata ujung-ujungnya Bapak Fadli Zon jadi jualan buku teori buatannya. Dapat promosi gratis apalagi viral tentang cuitan kritik tersebut.

Apakah Selamanya Akan Begitu?

Memang belum bisa diprediksi, bagaimana kedepannya Bapak yang satu ini. Tapi memang dia berasal dari partai seberang, rasa-rasanya memang pantas untuk melakukan hal itu. Tapi seandainya, partai maupun junjungannya yang akan memenangkan pilpres mendatang? Akankah daya kritisnya tetap akan keluar,seperti yang sudah Ia lakukan selama ini? Rasanya tidak mungkin hal itu terjadi.

Yang pasti akan terus jilat-jilat sang idola. Meskipun ketika Sang Idola tampak jelas-jelas melakukan sebuah kesalahan.  Di mata beliau hal tersebut akan tetap benar.

Padahal sebagai seorang kritisme sejati, hal-hal yang dilakukan Bapak Fadli ini, bukanlah tergolong kritik yang membangun. Melainkan lebih kepada kritik yang menjatuhkan lawan politiknya. Sebab sebagai seorang kritisme sejati, selayaknya tidak mengenal mana lawan dan mana kawan. Entah itu kawan ataupun lawan,ketika dia salah, yah nyatakan salah. Tapi ketika dia benar, nyatakan benar.

Seperti yang pernah dikatakan Nabi Sulaiman dalam Kitab Amsal, bahwa, Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...