Kamis, 22 Februari 2018

Jangan Anggap Enteng Kekuatan Prabowo di Tahun Politik ini Survey Median Buktinya



 
Prabowo memang top dalam memilih kader-kader yang militan. Mulai dari rakyat biasa hingga rakyat pejabat bisa disulap menjadi orang-orang yang solid dan kompak akan mendukung dia di dalam perhelatan pilpres nantinya. Bahkan ketika kalahpun di pilpres tahun 2014 lalu, seperti yang dilansir CNN.com (21/8/2018) para pendukung selalu setia mampir ke gedung MK mulai pagi hingga sore. Meskipun katanya tidak dibayar dan hanya  bermodalkan transport dan dua boks nasi kotak, mereka akan tetap setia mendemo ke kantor MK.

Salah satu pendukung dan relawan bentukan Prabowo yaitu Gerakan Rakyat Pendukung (Gardu) Prabowo. Dimana Gardu ini dibentuk tahun 2008 lalu, berarti sekarang sudah berdiri sekitar 10 tahun. Dimana di tahun 2014 saja, menurut  Hamzah Palloloi (Sekjen DPN Gardu kala itu) menyatakan jumlah relawan yang tergabung dalam barisan ini sudah mencapai 2 jutaan lebih anggota. Tidak tahu jumlah fix keanggotaanya sekarang.

Partai Gerindra di dalam website official mereka tidak mencantumkan website resmi daripada Gardu tersebut, hanya menampilkan website gratisan dan infonya tidak begitu jelas. Dinyatakan bahwa Gardu Prabowo adalah organisasi sayap partai Gerindra yang menjaring aspirasi masyarakat Indonesia pendukung Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia. Dengan ketua umumnya adalah Petrus Sunyoto, tapi sudah almarhum  empat tahun lalu. Belum ada penggantian yang ditampilkan secara resmi di dalam website official mereka tersebut.


Tapi ketika melihat Gardu ini apakah sudah berdiri hampir di seluruh provinsi Indonesia? Belum tahu informasi detailnya. Sebab informasi tentang organisasi sayap ini tidak dipublish untuk umum. Ketika kita mencari di situs pencarian hanya akan muncul sejumlah kegiatan Gardu di beberapa provinsi. Yakni di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan beberapa daerah lainya.

Seperti aktivitas Gardu Prabowo di Sumatera Utara, dilansir dari Analisadaily.com (26/8/2017), Ketua Cabang Gardu yakni Irsan Diapari Lubis, melakukan kunjungan ke DPC Gerindra Kota Medan. Akan terus berjuang untuk bisa memenangkan Prabowo Subianto di dalam Pilpres di tahun depan. Dan  yang paling dekat adalah memenangkan pasangan Eramas di Pilgubsu tahun ini.

Kemudian Bobby O Zulkarnaen, ketua DPC Kota Medan, di sela-sela kedatangan Gardu Kota Medan, menyatakan hal itu menambah semangat mereka untuk berjuang di tahun-tahun politik ini. Beliau berpesan untuk memperkuat pembangunan infrastruktur (jaringan) Gardu Prabowo maupun Partai Gerindra di setiap kelurahan maupun desa. Rekrutlah orang-orang yang diluar dan yang belum mengenal Gerindra ataupun Prabowo. Itulah pesannya, dan pesan itu akan terus bergulir ke seluruh Indonesia.

Ternyata bukan hanya Gardu Prabowo kekuatan sayap Prabowo, ada lagi, yaitu TIDAR (Tunas Indonesia Raya). Untuk organisasi ini resmi terang-terangan infonya dibuka. Dan bahkan sudah punya website resmi, yakni  tidar.or.id. Bisa diakses bahkan bisa merekrut orang-orang muda yang mau bergabung di dalam wadah ini. Hanya dengan satu syarat usia tidak lebih dari 35 tahun.


Tunas Indonesia Raya atau TIDAR adalah organisasi pemuda Indonesia yang berdiri sejak 7 Juli 2008. Tujuan dari organisasi seperti yang dilansir oleh website offisial Partai Gerindra  adalah untuk menyerap, menampung dan menyalurkan aspirasi anak-anak muda di Indonesia, agar dapat memberikan kontribusi kepada nusa dan bangsa. Dengan cara yang diinginkan sesuai dengan aspirasi pemuda, bahasa yang dimengerti di antara anak muda, dan dengan gaya dan cara yang disukai anak muda.
Selain Gardu Prabowo dan Tidar, yang nyata-nyata di bawah Gerindra, ternyata masih ada yang independen diluar dari kepengurusan Gerindra, tapi langsung di bawah komando Prabowo. Yakni Permata Prabowo Jatim.  Dimana lembaga ini sangat eksis di tahun 2014 lalu. Tapi sekarang gerakannya di tahun-tahun ini, apakah masih eksis. Infonya sulit didapat melalui rekam jejak digitalnya. Hanya ada info sekilas di web yang masih gratisan yakni di servernya blogspot.co.id.
Kesolidan dan kekuatan Prabowo untuk kali ini patut untuk menjadi perhatian kita bersama. Kali ini akan betul-betul all out didalam pemenangannya untuk bisa menjadi Presiden. Hasrat yang sudah tertunda selama sepuluh tahun yang lalu yakni di tahun 2009-2014, sampai rela menjadi wakilnya Megawati, kemudian di tahun 2014-2019, menjadi capres bersama dengan Hatta Radjasa, tidak akan terulang lagi. 

Kali ini akan habis-habisan untuk bisa memenangkan gelaran pilpres di tahun depan. Sebagai langkah awal harus memenangkan daerah per daerah dulu. Baru mencoba untuk memenangkan secara nasional. Langkah pertama sudah sukses, yaitu sudah memenangkan 58 persen DKI Jakarta. Sekarang tinggal di daerah-daerah lain. Meskipun tampak aneh di Pilgug Jatim, ternyata satu kapal dengan Partai PDIP.

Beliau sudah punya Partai Gerindra, dengan pengikut Fadli Zon yang hobinya nyinyir. Punya organisasi sayap,  yakni Gardu Prabowo yang rela tanpa dibayar cukup dengan adanya transportasi dan boks makanan. Dimana organisasi ini siap jadi tameng betulan buat Prabowo. Ditambah lagi dengan mempersiapkan gerakan anak-anak muda di dalam organisasi Tidar-nya.

Bukan hanya itu, Prabowo juga sudah punya koalisi yang tampaknya abadi, bersama dengan Partai PKS dan Partai PAN. Apakah akan betul-betul terbentuk koalisi ini lagi di daerah-daerah lain seperti yang sudah ada di DKI dulu? Dimana yang lebih banyak para kadernya di koalisi umat yang akhirnya ditangkap KPK ketika menjabat.

Adapun kasus mahar yang sempat terpublish dengan sebegitu rupa, akhirnya bisa melempeng di tangannya Prabowo. Para kadernya tidak punya nyali yang lebih untuk bisa melapor ke Bawaslu. Dan akhirnya oleh Bawaslu kasusnya dihentikan.   

Selanjutnya kekuatan di PKS ada bang Rico Marbun, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median. Yang siap mengubah perspektif kita ketika membaca hasil surveynya. Dengan modal seribu orang sampel saja, sudah bisa mengklaim bahwa pemilihnya Jokowi itu pemilihnya adalah orang-orang yang berpendidikan rendah, dan yang berusia tua. Sedangkan pemilihnya Prabowo adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi serta muda lagi. Seperti yang dilansir oleh Kompas.com (22/2/2018)

Adalagi sang Punggawa PAN, Kakek Amien Rais, meskipun sudah tua, jangan main-main dengan Atuk yang satu ini. Beliau aja berani mengatakan kepada Presiden RI sekarang, dengan sebutan lurah Indonesia, apalagilah yang lainnya. Dukungan Amien Rais pastilah tidaklah lari dari Prabowo.
Dan paling number wahid, ada FPI dibelakangnya. Dan Prabowo sendiripun berterima kasih kepada FPI yang sudah boleh mendukung Anies-Sandi waktu itu di gelaran Pilkada DKI waktu lalu. Tidak akan menutup kemungkinan akan mendukung terus di pilkada tahun ini maupun pilpres di tahun depan.

Jadi jangan anggap enteng yah…
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Aspek Ancaman di Hidup Kita dan Covid 19

(Hizkia Bagian satu- Yesaya 36) Siapa yang tidak pernah mendengarkan kata-kata ancaman dalam tiap kehidupan kita? Bisa dipastika...